2-Zura, si murid baru

67.3K 7.6K 342
                                    

Happy Reading💕

______________________________________

Tiga laki-laki tampan melangkah masuk ke dalam kelas 11 IPS 2. Memperlihatkan auranya masing-masing, membuat para siswi di dalam kelas menjerit dalam hati.

Gama, senyuman ramahnya.

Chander, wajah datarnya

Raven, tatapan tajamnya.

Ketiga laki-laki itu menghentikan arah pandangnya pada satu titik.

Zura.

Gadis itu sedang memainkan ponsel dan menggunakan earphone di kedua telinganya. Mendengarkan lagu milik Eminem berjudul Rap God.

"Anak baru," gumam Gama yang didengar oleh kedua temannya. Raven dan Chander.

Raven melangkah duluan, menuju bangkunya yang berada di belakang bangku Zura. Disusul oleh Gama dan Chander.

"SIALAN!" Zura terperanjat kaget. Seisi kelas menatap heran pada Zura, begitu pula ketiga laki-laki tampan itu.

Zura mengetikkan sesuatu di layar ponselnya. Ia kaget saat Gernon dengan kurang ajarnya mengirimkannya video 1821.

Kurang kerjaan sekali!

Duk!

Zura melepaskan earphone nya, menoleh kearah belakang. Tatapan kesal dilayangkannya pada Raven. Laki-laki itu menendang kasar kaki bangkunya.

"Gak usah caper." Nada ketus dilontarkan oleh Raven. Tatapan tajamnya menghunus netra Zura.

Zura menaikkan satu alisnya. "Caper?"

Raven menatap datar pada Zura. "Liat sekeliling lo."

Zura mengedarkan pandangannya. Semua arah pasang mata mengarah padanya. Apa tadi karena umpatannya?

"Berhenti liat gue, brader." Zura meninggikan suaranya. Lalu kembali menatap Raven yang masih setia menatapnya tajam. "Lo tadi bilang gue caper kan? Justru nih ya, lo yang caper, brader."

Chander yang tadi bersedekap dada sembari menyenderkan punggungnya di kursi dan matanya yang terpejam. Langsung membuka matanya, menatap kesamping kearah Zura.

"Maksud?" tanya Raven singkat.

Zura menyeringai dalam hati. Ia membalikkan kursinya menghadap kearah Raven. "Lo sebenarnya mau caper ke gue kan?"

"Pede lo kecilin," cibir Raven, wajahnya terlihat meremehkan. Cih! Gadis ini percaya diri sekali

Zura terkekeh kecil. Ia menjetikkan jarinya tepat di depan wajah Raven. Laki-laki itu otomatis mengedipkan matanya. "Nah, lo ngedipin mata ke gue, berarti lo caper." Zura menggebrak meja Raven dan tertawa.

Chander menaikkan satu alisnya, nampaknya laki-laki itu tertarik. Berbeda dengan Gama yang tertawa kecil.

Raven mengepalkan tangannya, baru kali ini ada seorang gadis yang berani padanya. "Cari mati?!"

Zura meredakan tawanya. "Gila lo? Gak ada kerjaan banget cari mati, gue tuh pengennya cari uang."

Sudut bibir Chander tersungging keatas membentuk senyuman tipis.

Azzura Revenge (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang