18-Tunggu sampai waktu itu tiba

42K 5.5K 389
                                    

Happy Reading💕

______________________________________

Zura memalingkan wajahnya saat Asher yang duduk disebelahnya melayangkannya tatapan tajam.

Keduanya berada di ruang BK karena video Zura merokok di belakang sekolah telah sampai pada sang kepala sekolah. Stasia memperlihatkan video tersebut kepada kepala sekolah, bukan hanya itu saja, namun Stasia menyebarkan luasnya ke grup sekolah dan menjadi topik hangat di kalangan para siswa.

Karena kasus ini, wali dari pihak Zura dipanggil untuk menghadap kepala sekolah SMA BHARATIYA. Dan walinya adalah Asher.

Asher bukan marah karena Zura harus masuk ruang BK, karena gadis itu seringkali membuat masalah saat di sekolah, namun yang memicu kemarahan Asher adalah Zura merokok.

Asher sampai berpikir, sebebas apa pergaulan Zura hingga akhirnya gadis itu terjerumus ke benda nikotin itu.

"Baik Pak, saya akan lebih memperhatikan adik saya," ucap Asher yang mengakui Zura sebagai adiknya.

Sementara Zura hanya diam sedari tadi. Dirinya tau bahwa ia akan mendapatkan serangan kata-kata menyakitkan dari Asher.

Sang kepala sekolah mengangguk. "Kalau begitu terima kasih telah menyempatkan waktu untuk datang," kata sang kepala sekolah.

"Justru saya yang harus berterima kasih Pak. Dan mengenai hukuman, terserah bapak ingin menghukum adik saya dengan hukuman apa, kalau perlu berikan hukuman yang berat, agar adik saya tidak mengulanginya lagi," tutur Asher berusaha menahan emosinya.

Zura hanya diam dengan tangan yang terkepal kuat. Dirinya seperti ini karena Asher, pria itu yang membuatnya tertekan hingga harus melampiaskannya pada benda nikotin itu.

"Wali murid seperti ini yang sangat patut dicontoh, karena mengedepankan peraturan," ucap kepala sekolah. "Ini peringatan pertama untuk Zura, jika sampai melanggar dua kali, maka kami dari pihak sekolah akan menskorsing nya."

Asher mengangguk paham. "Baik Pak terima kasih, kalau begitu saya pamit undur diri."

"Iya Pak, mari saya antar."

Ketiga orang itu melangkah keluar dari ruangan tersebut. Lalu Asher dan Zura melangkah ke parkiran dimana letak mobil Asher terparkir.

"Kita pulang!"

"Tapi tas gue--"

"Pulang!"

Zura ingin membuka pintu belakang mobil namun suara Asher terdengar.

"Duduk di depan!"

Zura menghela nafasnya pelan. Ia membuka pintu depan dan duduk disamping bangku kemudi yang di duduki oleh Asher.

_____________________________

Asher menarik kasar pergelangan tangan Zura memasuki markas THUNDEROUS. Setibanya di ruang tengah, pria itu menghempaskan tubuh Zura kasar, namun Zura dapat menjaga kestabilannya hingga dirinya tak terjatuh ke lantai.

"Jelaskan!" titah Asher tajam.

"Jelaskan apa?" tanya Zura mempertahankan nada santai nya.

Asher mengepalkan tangannya. "Kenapa kau merokok?"

"Hanya coba-coba saja," jawab Zura yang semakin menyulutkan emosi Asher.

"Selain merokok apalagi? Ngeclub? Minum alkohol? Jual diri ke pria hidung belang atau kau sudah mencoba narkoba? Jawab Zura, JAWAB!"

Azzura Revenge (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang