Happy Reading brader💕
______________________________________
"Bapak masih kesulitan dalam mengendalikan emosi?" tanya seorang wanita yang berusia sekitar 30 tahunan.
"Iya," jawab Asher singkat.
Wanita itu yang merupakan psikiater menghela nafasnya pelan. "Kalau begitu kita ubah jadwal konsultasinya, yang awalnya 2 kali sebulan menjadi 3 kali dalam sebulan."
"Terserah saja." Asher berujar datar. "Yang penting saya bisa secepatnya sembuh dari penyakit ini."
"Mengenai sembuh, penyakit BPD memang dapat disembuhkan namun bukan hanya dari obat yang saya berikan kepada bapak. Obat itu bukan untuk menyembuhkan melainkan untuk menstabilkan suasana hati bapak. Bapak juga harus rajin berkonsultasi dan juga ada dorongan dari dalam diri bapak untuk berusaha mengontrol emosi. Jika teratur, kemungkinan bapak bisa sembuh dari penyakit BPD ini."
Borderline personality disorder (BPD) atau gangguan kepribadian ambang adalah gangguan mental serius yang memengaruhi perasaan dan cara berpikir penderitanya. Kondisi ini ditandai dengan suasana hati dan citra diri yang senantiasa berubah-ubah dan sulit dikontrol, serta perilaku yang impulsif.
Seseorang yang mengalami gangguan kepribadian memiliki cara pikir, cara pandang, serta perasaan yang berbeda dibandingkan dengan orang pada umumnya. Kondisi ini sering kali juga menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan dalam hubungan dengan orang lain.
Ya, itu adalah alasan dari sikap Asher yang seringkali bersikap kasar ataupun marah pada Zura, bukan hanya Zura melainkan orang lain juga. Namun entah kenapa Zura lah yang paling mempengaruhi emosinya.
Sebelum kedatangan Zura di markas THUNDEROUS. Asher masa bodoh akan penyakitnya. Tetapi saat seorang gadis polos berpenampilan cupu menginjakkan kakinya di markas THUNDEROUS, darisitu lah Asher mulai terganggu akan penyakit yang dideritanya. Pria itu sering memarahi Zura hingga gadis itu menangis dan membuat Asher merasa bersalah.
Selepas memarahi Zura. Pada tengah malam setelah gadis itu tertidur, Asher diam-diam menyelinap masuk ke kamar Zura untuk meminta maaf. Asher berlagak bak pecundang seperti itu, karena jika berhadapan dengan Zura dalam keadaan sadar, pastinya akan mempengaruhi emosinya.
Hingga akhirnya Asher memutuskan untuk menjalani terapi pada psikiater agar penyakitnya segera disembuhkan. Jika dihitung, ada sekitar 2 tahunan Asher menjalani terapi. Dan penyakitnya ini tidak diketahui oleh siapapun.
__________________________________
"Sialan! Belum juga genap satu hari tinggal disini, lo udah bikin emosi!" Zura menatap nyalang pada Rhigo yang sedang menyeruput kopinya dengan santai.
"Seharusnya gue sekolah hari ini, tapi terpaksa bolos karena permintaan goblok lo."
"Anjim banget, masa gue harus jagain lo selama 24 jam, siapa yang mau nyulik lo, brader?!"
Zura berjalan mondar-mandir sembari berkomat-kamit tak jelas yang hanya ditanggapi santai oleh Rhigo.
Sekretaris Rhigo pun sama. Ia hanya diam melihat drama yang dilakukan oleh gadis itu.
"Sialan! Sialan! Gue berasa jadi baby sitter nya bocil ingusan. Lo nyuruh apa tadi? Berdiri disamping lo selama lo bekerja? What the pucekkk. Kaki gue bukan kaki robot. Berdiri di samping lo berjam-jam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Azzura Revenge (End)
JugendliteraturAzzura Thalassa Adicandra atau dipanggil Zura, gadis berusia 16 tahun yang bergabung dalam agen rahasia dalam mengusut kasus kejahatan bernama THUNDEROUS agen yang identik dengan pakaian hitam. THUNDEROUS ini sering bekerjasama dengan pihak kepolisi...