Beberapa hari yang lalu, gue nonton pemberitaan tentang bom di TV, gue jadi kepikiran pengen jadiin berita itu ke cerita gue dan Azzura Revenge cocok banget kalo ada kejadian menegangkan seperti itu🙂
Happy Reading💕
______________________________________
Diam, membisu. Perkataan Zura membuat para pengunjung cafe tercengang. Hingga Zura menunjukkan isi tas tersebut, semuanya keluar berhamburan dengan raut ketakutan. Berlari sejauh mungkin dari cafe tersebut.
Di dalam cafe, tersisa kelima laki-laki tampan yang masih syok dan Zura yang mulai menjinakkan barang berbahaya itu.
Ingat, Zura inti THUNDEROUS yang dilatih keras untuk menghadapi hal berbahaya.
"Z-zura," panggil Vander tergagap, netranya kearah Zura. Gadis itu sedang meneliti setiap kabel berwarna yang berada di bom tersebut.
Sang pemilik cafe yang telah keluar, segera menghubungi Gegana.
Gegana merupakan bagian dari Korps Brimob Polri yang memiliki 3 tugas khusus yaitu penjinakan bom penanganan KBR (Kimia Biologi dan Radioaktif) serta anti teror dan intelegensi. Untuk menjinakkan bom, tim gegana bekerja sama dengan Densus 88 sebagai satuan khusus anti terorisme di Indonesia.
"Zura lo ngapain?! Keluar, anjing!" Regie menarik lengan Zura namun ditepis oleh gadis itu.
"Kalian keluar duluan."
"Lo gila!" sentak Vilas. "Lo mau mati, hah?!"
Zura tak menggubris ucapan Vilas. Ia hanya fokus pada bom tersebut.
"Goblok lo Zura, ayok keluar!" Vander mengumpat khawatir, ia memegangi lengan Zura, namun ditepis lagi oleh Zura.
"Gue bisa atasi ini," jawab Zura. Ia berdiri dan melihat sekelilingnya. Berbeda dengan kelima laki-laki itu yang dilanda perasaan berkecamuk.
Ini benar-benar gila.
Zura tengah berlari, mencari sesuatu di dalam cafe.
"Zura, lo ngapain?!" Zahir menatap bingung kearah Zura lalu kembali menatap bom waktu itu.
Terlihat Zura mengambil sebuah gunting. Ia berjalan mendekati benda berbahaya itu dan berjongkok di lantai.
"Lo jangan gila Zura, lo jangan gila! Biar Gegana yang urus ini, ayok kita pergi!" Regie menatap was-was pada Zura.
"Lo mau mati! Jangan sok jadi jagoan Zura!" bentak Ram sarkas. Namun tersirat perasaan kalut yang teramat.
"Gue udah bilang, mending kalian pergi!" balas Zura tak kalah sarkas nya. "Percaya sama gue."
"Percaya apa, anjing?!"
"Lo yang ANJING SIALAN!" Zura berteriak keras pada Vilas. "Please shut up! Jangan ganggu konsentrasi gue, kalo kalian gak mau mati, kalian pergi sekarang!"
"Oke gue keluar, silahkan kalo lo mau mati, karena itu kebodohan lo sendiri." Vilas melangkah cepat keluar dari cafe itu dengan perasaan emosi.
"Cewek tolol!" maki Ram dan menyusul Vilas pergi darisitu.
Zura menatap Vander, Regie dan Zahir yang menatapnya dengan tatapan sulit diartikan.
"Gue belum mau mati Zura, gue udah paksa lo, tapi lo nya gak mau." Regie juga melangkah keluar.
"Lo gila Zura." Vander menatap Zura lekat lalu pergi dengan perasaan kecewa dan marah.
Zahir menyempatkan tersenyum pada Zura. "Ini pertama kalinya gue ketemu sama cewek yang nantang maut, semoga saja lo berubah pikiran dan segera pergi dari tempat ini." Zahir berlalu pergi meninggalkan Zura sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azzura Revenge (End)
Fiksi RemajaAzzura Thalassa Adicandra atau dipanggil Zura, gadis berusia 16 tahun yang bergabung dalam agen rahasia dalam mengusut kasus kejahatan bernama THUNDEROUS agen yang identik dengan pakaian hitam. THUNDEROUS ini sering bekerjasama dengan pihak kepolisi...