Happy Reading💕
______________________________________
BRAK!
Zura mendorong kasar pintu mansion Rhigo, membuat orang yang berada di dalam ruangan dekat pintu masuk terkejut.
Retina Zura langsung menangkap wajah Rhigo. Pria itu duduk di sofa ruang tengah. Ia Menatap tajam pada Rhigo yang juga menatapnya tak kalah tajam. Keduanya seakan ingin saling membunuh.
"CARA MAIN LO ANJING, TAU GAK!" teriak Zura sarkas.
"Kau baru datang dan telah bersikap kurang ajar!! Dasar lancang!!" sentak Rhigo.
"ITU KARENA LO, SIALAN! GUE CUMA NOLONGIN ORANG, LO DENGAN GOBLOKNYA MULAI SEBAR ISU TENTANG THUNDEROUS, ANJING LO!"
"ZURA! BERHENTI MENGUMPATI KU!"
Para bodyguard dan pelayan yang berada di dalam ruangan dapat merasakan hawa yang mencekam, seakan pasokan oksigen menipis. Kedua orang itu sama-sama memiliki aura yang mengintimidasi.
"BODO AMAT ANJING!!!" balas Zura keras. "LO PEBISNIS TERKENAL, ITU SEBABNYA LO BANGGA KAN?! LO BANGGA BISA LAKUIN APA AJA, SEMUA GAMPANG LO DAPATKAN. TAPI UNTUK HANCURIN THUNDEROUS, GAK SEGAMPANG ITU. SIALAN LO!!"
"ZURA!!!" Rhigo mendekati Zura, hanya ada beberapa jarak diantara keduanya. Ia menghunuskan tatapan membunuhnya bak pedang yang baru diasah. Umpatan frontal gadis itu berhasil membuat darahnya mendidih. "AKU BILANG BERHENTI MENGUMPATI KU, JAGA UCAPAN MU JIKA BERHADAPAN DENGAN KU."
"GUE GAK PEDULI, GUE GAK PEDULI, SIALAN!" teriak Zura semakin menjadi-jadi. Inilah Zura jika sudah marah.
Rhigo mengepalkan tangannya erat, hingga urat-uratnya terlihat jelas. Iblis dalam tubuhnya seakan memberontak. Emosi Rhigo seakan mencapai pada puncaknya. "JANGAN SAMPAI AKU MEMBUNUH MU DENGAN TANGAN KU SENDIRI, ZURA!"
"BUNUH GUE ANJING, BUNUH!!!" tantang Zura berani. Zura menatap vas bunga. Lalu mengambil vas itu dan memecahkannya ke lantai.
Prang!
Seisi ruangan terkesiap akan tindakan Zura.
"APA YANG KAU LAKUKAN?!!" teriak Rhigo murka.
Zura tak menggubris teriakan Rhigo. Gadis itu mengambil serpihan kaca. Lalu memberikan serpihan kaca itu pada Rhigo. "BUNUH GUE SEKARANG!" tantangnya.
Rhigo mengeraskan rahangnya. Ia tanpa sadar mengeratkan genggamannya pada serpihan kaca itu, sampai telapak tangannya terluka dan darahnya merembes keluar, hingga bercucuran ke lantai. Ia langsung melempar kasar serpihan kaca itu dari tangannya.
Zura tersenyum miring. "Kenapa? Kenapa gak bunuh?" Zura tau jika Rhigo hanya menggertak nya saja. "Bullshit lo, sialan!"
"Tuan." Salah satu bodyguard Rhigo ingin memberi pelajaran pada Zura, namun dihentikan oleh Rhigo.
"Apa? Lo mau pukul gue, pukul aja, gue gak takut." Zura menatap bodyguard itu.
"Berhentilah mencari masalah! Kau memang harus digertak agar kembali ke mansion ku," kata Rhigo dingin. "Kau lupa, kalau kau adalah bawahan ku selama dua bulan? Dan selama itu, kau harus menuruti setiap perintah ku. Tapi baru sehari bekerja, kau sudah seenaknya pergi!"
"Njing." Zura mendesis rendah. "Capek gue ngomong, kalo gue juga inti THUNDEROUS," ucapnya frustasi.
"Tapi selama dua bulan, itu tidak berlaku, Zura!" Rhigo berujar tajam hingga wajahnya memerah karena emosi yang melandanya. Berhadapan dengan Zura sangat berhasil membangkitkan amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azzura Revenge (End)
JugendliteraturAzzura Thalassa Adicandra atau dipanggil Zura, gadis berusia 16 tahun yang bergabung dalam agen rahasia dalam mengusut kasus kejahatan bernama THUNDEROUS agen yang identik dengan pakaian hitam. THUNDEROUS ini sering bekerjasama dengan pihak kepolisi...