34-Pilihan yang tragis

37.3K 4.9K 1.2K
                                    

KAPAL MANA NIH BRADER? UDAH MAIN KAPAL-KAPALAN NIH, AWOKAWOKAWOK.... ASELOLE WAYAYEWAYAYE.

ZURA - ASHER

ZURA - RHIGO

ZURA - RAM

ZURA - VILAS

ZURA - GAMA

ZURA - CHANDER

ZURA - RAVEN

IH ANJING BANYAK BET🤣 GAK PAPA MARUK, YANG PENTING HAPPY.

JOGET ALA ULAT BULU DULU, BRADER

PUCUK...PUCUK...PUCUK...PUCUK

Happy Reading💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading💕

______________________________________

"Sialan." Sudah ada lima kali Zura mengumpat. Gadis itu duduk sendirian di halaman belakang mansion Rhigo, ditemani cahaya dari sang rembulan dan lampu taman belakang. Zura menyesap rokoknya lalu menghembuskan asapnya.

"Bisa-bisanya gue pelukan sama om-om, mana pake acara nangis segala, malu anjir." Setelah menangis di pelukan Rhigo dan tersadar, Zura langsung berlari ke kamarnya. Beberapa saat berdiam diri di kamar meratapi rasa malunya, gadis itu mengambil sebungkus rokok dan menuju ke halaman belakang.

"Rada-rada geli, pelukan ama om-om." Zura bergidik geli lalu kembali menghisap benda nikotin itu. "Apalagi badannya kekar banget, anjing."

Zura mengernyit saat mendengar suara langkah kaki. Ia menoleh kebelakang, jari telunjuk dan jari tengah mengapit rokok yang berada di mulutnya, netranya menangkap seorang pria berbadan tegap melangkah kearahnya dengan tatapan tajam.

"Kau merokok?!" Rhigo berujar tajam. Pria berdarah Italia itu belum mengetahui jika Zura seorang perokok. Ia tadi penasaran mengapa Zura duduk sendirian di halaman belakang dan terkejut saat melihat gadis itu mengapit benda nikotin.

Rhigo melangkah cepat, mengambil paksa rokok yang diapit Zura lalu menghisapnya.

Zura melotot. Ia pikir rokok itu akan dibuang, tapi malah di hisap oleh Rhigo. Apalagi itu bekasnya. "Lo--"

"Diam!" Rhigo menghisap rokok itu dengan perasaan marah. Bisa-bisanya gadis berusia 16 tahun ini seorang perokok. Setelah itu, Rhigo membuang puntung rokok tersebut.

"Sejak kapan kau merokok?!" tanya Rhigo tajam. Netra pekatnya menghunus masuk pada bola mata Zura.

Samar-samar Zura mengerutkan keningnya. "Kenapa nanya itu? Gak ada hubungannya sama lo."

Azzura Revenge (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang