8-Lantai 55

55.5K 6.6K 117
                                        

Konflik Zura adalah judulnya Zura🙂

Understudddd kan?

Happy Reading💕

______________________________________

Zura mengumpat dalam hati kala senjata pria itu fokus kearahnya. Zura menatap lekat telunjuk pria itu yang berada di pelatuk senjata. Sedikit lagi pelatuk berhasil tertarik sempurna, Zura dengan cepat menembak tangan pria itu yang memegangi senjata api.

Dor!

"AKH!"

Senjata laras panjang itu berhasil terlepas dari genggaman pria itu. Zura kembali menembaki kedua paha pria itu hingga tersungkur.

Zura berlari cepat dan mengambil senjata api laras panjang.

Ia menodongkan senjata kearah pria itu yang tak dapat berjalan. "Lo siapa, sialan?!"

Pria itu tak menjawab, justru tiba-tiba ia mengambil sebuah kertas kecil dari saku bajunya dan menaruhnya di dalam mulut, bukan kertasnya tapi sebuah bubuk putih.

"Anjing, lo ngapain?!"

Zura berusaha menjauhkan kertas itu tapi terlambat, mulut pria itu berbusa. Yang artinya itu adalah racun.

"Sialan! Bunuh diri," ucap Zura, tangannya memukul lantai. Ia mengambil kertas itu yang masih ada jejak-jejak bubuk putihnya.

Zura mengantongi kertasnya untuk dilakukan toksikologi forensik agar mengetahui jenis racun apa yang diteguk oleh pria itu. Ia menaruh ulang pistolnya di holster pinggangnya. Lalu menerobos masuk kedalam ruang rapat yang tak terkunci.

Bersamaan dengan dirinya masuk ke dalam ruangan, suara deretan tembakan menggema dari lantai bawah saat pintu terbuka.

Para pebisnis terkesiap, mereka kaget dengan kehadiran Zura sekaligus suara tembakan.

Zura langsung mengunci pintunya.

"Apa yang terjadi?" tanya salah satu pebisnis.

Zura menatap pebisnis itu. "Terjadi penembakan," jawabnya yang berhasil membuat para pebisnis terkejut.

Raut wajah mereka menjadi cemas, bayang-bayang akan kejadian satu tahun yang lalu kembali menyelimuti benak mereka.

"Kalian tidak becus bekerja!" sentak seorang pebisnis paruh baya.

Rahang Zura mengetat. Sialan sekali dalam keadaan genting seperti ini, masih sempat-sempatnya ada yang menyalahkan pihak keamanan.

Hei, jika Zura tak becus, mungkin dirinya lah yang tewas karena tembakan pria yang bunuh diri tadi. Tapi lihat kan, dengan lihainya Zura dapat mengatasi hal menegangkan itu. Jika tidak, bukan hanya dirinya saja yang tewas mungkin para pebisnis ini.

"Kalian sudah ditugaskan untuk menjaga tempat ini! Tapi apa? Tidak berguna!"

Zura yang sudah dilanda emosi mengarahkan senjatanya kearah pebisnis paruh baya itu membuatnya terbelalak takut.

Azzura Revenge (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang