Part 29

1.9K 252 36
                                    

Vic berlari menuruni tangga untuk segera menuju ruang gawat darurat, salah satu perawat yang melihat kedatangannya langsung menghampiri, "Kecelakaan bus pariwisata, total 50 orang dan 20 orang terluka berat." Kata siperawat.

"Siapa saja dokter yang ada?" tanya Vic.

Perawat itu menyebut beberapa nama dokter, dan Vic hanya mengangguk lalu mengikuti perawat itu untuk membantu memeriksa pasien yang terluka.

"Dokter Vic." Sapa dokter Andreas ketika melihat Vic keluar dari salah satu penyekat sambil menghampirinya

Vic menoleh pada dokter kepala di unit itu dan menunggu sampai dokter yang terkenal ketampanannya di rumah sakit itu tiba didepannya.

"5 orang pasien harus segera dioperasi, apakah tim anda bisa membantu?"

Vic mengangguk, "Aku sudah meminta mereka bersiap, apakah disini masih memerlukan bantuanku?"

"Sebenarnya ya, tetapi kelihatannya dokter lebih dibutuhkan diatas."

"Baiklah, aku akan bergabung dengan yang lain diatas." Kata Vic dan sebelum dia berlalu dokter Andreas kembali berkata, "Terima kasih dok." Vic hanya mengangguk sesuai tebakan Andreas yang sejak Victoria bergabung di rumah sakit mereka 2 bulan yang lalu sudah langsung teratrik dengan dokter program pertukaran antar rumah sakit itu. Setelah mengenal dan mendengar informasi tentang dokter Vic, Andreas yang selama ini selalu dikagumi atau didekati para wanita kali ini berpikir untuk mengejar dokter Vic, hanya saja sudah satu bulan dia berusaha, dokter Vic sama sekali tidak memberi tanggapan, dokter Vic benar-benar mengacuhkan semua perhatian yang ditujukan padanya, dia tidak pernah membahas masalah pribadi atau kehidupan pribadinya dan tentu saja tidak mau, tetapi jika membahas soal pekerjaan dia akan menanggapinya dengan serius.

Vic tinggal di apartement yang disiapkan oleh pihak rumah sakit, lokasinya hanya 2 blok dari rumah sakit tetapi dalam 2 bulan ini Vic benar-benar fokus dengan pekerjaannya bahkan lebih sering menginap di ruang istirahat rumah sakit daripada pulang ke apartementnya.

Orang-orang banyak menilai Victoria sombong tetapi penilaian itu kalah dengan kemampuannya dalam menangani pekerjaannya, bahkan dokter-dokter senior disana suka mengajaknya untuk berdiskusi, sehingga akhirnya penilaian itu hilang sendiri, walau tetap banyak dokter yang tetap menaruh hati padanya.

Vic mengganti pakaiannya, dia lelah setelah seharian berada di ruang operasi tetapi dia puas karena semua korban berhasil diselamatkan. Dia memeriksa jadwalnya sebelum meninggalkan rumah sakit, udara mulai semakin dingin dan Vic memilih berjalan cepat supaya bisa segera tiba di apartementnya untuk beristirahat, besok sampai lusa malam adalah hari liburnya dan dia sudah berencana untuk pergi berjalan-jalan melihat kota, mengingat sudah hampir 3 bulan dia disana, bisa dikatakan dia tidak pernah pergi lebih dari 2 blok dari rumah sakit.

Selama 3 bulan ini Vic fokus dengan pekerjaannya sampai kadangkala dia berpikir dia sedang melarikan diri dari kesedihannya dan melampiaskan pada pekerjaannya, oleh karena itu untuk membuktikan pikirannya itu salah, dia memutuskan untuk berkeliling kota, apalagi dia juga sudah terbiasa dengan bahasa disana.

Setibanya di apartement setelah membersihkan diri bukannya tidur, Vic membuka kotak pesan group yang sudah hampir seminggu tidak dibukanya, pesan disana sudah mencapai ratusan bahkan jika dia tidak membukanya besok akan menembus seribuan, membuat Vic heran apa yang membuat group dokter perawat di rumah sakitnya yang lama begitu ramai. Sebenarnya Vic tidak berminat bergabung dalam group itu, tetapi Calya yang memasukkannya dengan alasan supaya dia tidak kurang pergaulan.

Kelihatannya berita tentang kembalinya penerus DMH yang dibacanya diberita maupun pengumuman di rumah sakit adalah benar, dikabarkan jika Marcus Dawn sudah mulai berkantor di kantor pusat, bahkan dia sudah memimpin beberapa proyek yang ide dicetuskan oleh dirinya sebelum dia aktif.

You Are Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang