Marc dan Vic berangkat kerja seperti biasa, mereka belum memberitahukan pada Justin dan Camilla karena ingin memeriksakan diri dulu tetapi mereka lupa jika ada seseorang yang bisa bercerita pada Camilla.
"Ni uat dik." Kata Hansel yang sedang mencetak adonan cookie bersama Camilla.
Tentu saja perkataan cucu kesayangannya itu membuat Camilla menghentikan kegiatannya dan melihat pada Hansel yang penuh konsenterasi menekan cetakan mobil pada adonannya.
"Memangnya adiknya sudah ada?" tanya Camilla.
"Dah."
"Sudah? Siapa yang bilang?"
"Mom. Da dialam eut mom." Jawabnya tanpa merasa perlu mengangkat kepala atau melihat pada grandmanya.
Jawaban dengan nada pasti itu sudah cukup membuat Camilla tertawa bahagia, dia yakin apa yang dikatakan Hansel adalah benar, bisa jadi nanti sore dia akan mendapatkan kabar bahagia itu dari menantu dan putranya.
"Ema." Panggilan suara cucunya menyadarkan Camilla dari kebahagiaan akan mendapat cucu lagi.
"Apa?"
"Pen." Kata Hansel sambil menunjuk cookies hasil cetakkannya.
Camilla tertawa, cucunya kecil-kecil sudah pintar memerintah. "Ya, grandma ovenkan."
Saat Vic pulang kerja, Camilla sudah menunggunya, "Katakan, apakah benar adik Hansel sudah ada didalam perutmu?"
Vic baru akan menjawab ketika Hansel menghampirinya sambil membawa toples berisi cookies buatannya, "Uat dik." Toples itu diserahkan pada Vic yang langsung menerimanya sekaligus paham asal usul mommy bertanya padanya.
Vic mengangkat Hansel kedalam pangkuannya, "Ya, sekitar 3 minggu."
"Yang benar? Cepat juga, padahal kamu bilang masih 3 sampai 6 bulan lagi."
"Tanyakan pada Marc yang pasti dengan semangat menyombongkan dirinya."
Camilla tertawa, "Apa kata dokter?"
"Satu dan sejauh hasil pemeriksaan sehat. Masih harus melihat perkembangannya beberapa minggu kedepan."
"Bagaimana kamu bisa menyadarinya?"
"Semalam aku terbangun tengah malam dan muntah-muntah, awalnya kupikir masuk angin tetapi setelah Marc memelukku, rasa mual itu hilang jadi aku menduga, aku hamil. Semalam kami memeriksanya dengan test pack dan hasilnya positif, jadi tadi pagi kita pergi periksa."
"Kamu harus jaga kesehatanmu dan jangan terlalu lelah. Waktu Hansel kamu sama sekali tidak mengalami morning sickness, kelihatannya kali ini sedikit lebih rewel."
"Semoga hanya awal-awal atau tanda dia memberitahukan pada kami karena jika tidak, Marc akan sulit meninggalkanku untuk perjalanan bisnisnya."
"Benar juga." Jawab Camilla dan tertawa ketika melihat apa yang sedang dilakukan cucunya, "Hansel bilang itu buat adik, tapi kenapa dimakan sendiri?"
Vic ikut tertawa, tadi dia yang membuka toples itu sambil berbicara dengan Camilla atas permintaan Hansel yang ternyata karena dia ingin mengicipinya sendiri.
Hansel yang tertangkap basah hanya tersenyum dan mengulurkan sisa cookies di tangannya pada Vic yang tanpa ragu langsung memakannya.
"Wah enak sekali, buatan Hansel?"
Hansel mengangguk, senang dengan pujian mommynya, dia kembali mengambil satu potong lagi dan menyuapkannya ke mommynya.
***
Kehamilan kedua Victoria ternyata tidak semudah yang pertama, untung saja selain Marc yang bisa menenangkan bayi dalam kandungannya ada putra sulungnya. Sejak mulai paham jika adiknya ada didalam perut mommynya maka setiap malam dia suka sekali duduk memeluk perut Vic atau tidur dengan memeluk perut Vic. Hansel juga suka mengajak adiknya berbicara, apalagi sejak dia sekolah, kosa kata dan perkataannya sudah mulai banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Always In My Heart
RomanceLiburan yang akhirnya menjadi mimpi buruk untuk Victoria, dia tidak akan menyangka jika liburan kelulusannya yang dipikirnya sebagai sesuatu yang akan menyenangkan berakhir pada penculikan yang hampir saja membuat dia menjadi korban human traffickin...