Part 49

2.1K 255 37
                                    

Malam itu Marc dan Vic melewatinya dengan saling berpelukan, Marc tahu Vic masih terbayang kejadian sore tadi, dia yang telah melihat banyak kejadian bisa langsung mengatasinya, hanya saja dia yakin Vic walau seorang dokter dan terbiasa melihat darah tetap saja kejadian tadi membuatnya mengalami shock, apalagi yang meninggal adalah orang yang dia kenal.

Paginya Marc sudah bisa merasa lega karena Vic telah bisa menguasai dirinya, hanya seja ketika mereka sedang menikamti sarapan, terjadi serangan tidak terduga dari Camilla yang masuk dan langsung memeluk Victoria dengan Justin yang mengekori dibelakangnya memandang pada putranya dengan tatapan kesal.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Camilla sambil memeriksa tubuh Vic.

"Aku tidak apa-apa mom, kalau ada yang luka bukan aku tapi Marc." Jawab Vic.

Bukannya mengkuatirkan putranya Camilla malah berkata, "Itu sudah sepantasnya dia terima, bisa-bisanya dia kembali melibatkanmu."

Marc hanya tersenyum, tahu jika Camilla bisa melihatnya sehat artinya itu sudah cukup dan perkataannya tadi hanya luapan kekuatirannya pada mereka.

"Bukan dia mom, tapi aku yang mau melakukannya hanya saja akhirnya tidak seperti yang kami perkirakan. Apakah uncle Lucas yang melaporkannya?"

"Kedua uncle kalian itu sama saja, jika bukan karena berita tadi pagi dan daddy langsung meneleponnya, dia tidak akan menceritakan apa yang terjadi." Omel Camilla dan Marc mengetahui arti tatapan kesal Justin padanya.

"Apakah kalian berdua sudah bisa menceritakan sebenarnya apa yang telah terjadi dan mengapa Vic yang harus menjadi umpan?" kata Justin pada akhirnya dia tidak lagi bisa menahan diri untuk tidak bertanya. Saat Lucas menceritakan padanya dia hampir saja mengalami serangan jantung untung saja dia bisa menguasai diri, jadi saat ini dia benar-benar ingin tahu apa yang telah terjadi sampai harus melibatkan putra dan menantunya dalam kondisi bahaya.

"Duduklah dulu, aku akan menceritakannya." Kata Marc. Dia tahu sudah saatnya menceritakan apa yang terjadi pada orangtuanya karena hanya dengan begitu mereka baru bisa tenang.

Marc memulai ceritanya dari awal dan saat dia mengakhirnya dengan kejadian kemarin, Camilla kembali memeluk Victoria dan menangis untuk menantunya itu.

"Kamu pasti takut sekali saat itu." bisik Camilla dan dia merasakan anggukan Vic, "Ya, aku berpikir saat itu adalah akhir dari hidupku yang ternyata memang benar."

Camilla melepas pelukannya dan memandang Vic dengan penuh tanya, "Maksudmu?"

"Karena hari itu aku bertemu penyelamat dan pasangan hidupku yang mengharuskan aku mengakhiri kehidupanku yang sebelumnya. Sekarang aku memiliki keluarga dan kalian yang begitu menyayangiku." Kata Vic membuat Camilla tersenyum.

"Jadi apakah kamu yakin jika kemarin adalah akhir dari kejadian ini?" tanya Justin.

"Yang berhubungan dengan Vic, ya. Dan artinya sekarang tugasku adalah menjaga kalian dan keluargaku." Jawab Marc.

"Daddy pengang janjimu dan kamu Vic, jangan pernah melakukan hal berbahaya lagi, pikirkan begitu banyak yang menguatirkanmu." Kata Justin.

"Ya dad." Kata Vic dengan penuh keyakinan, membuat Justin, Camilla dan Marc tersenyum.

"Kalian lanjutkan sarapan kalian, daddy juga sudah lapar dan apakah kamu akan ke kantor atau ke rumah sakit?" kata Justin dan sekaligus mengajukan pertanyaan untuk Marc.

"Ke kantor, aku ada pertemuan pagi ini dan urusan rumah sakit uncle Lucas pasti bisa menanganinya."

"Vic bagaimana?" tanya Camilla.

You Are Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang