Mereka tiba dan tanpa melapor, Marc mengajak Vic keruangan dimana dia pernah melatih Vic. "Buka pintunya." Perintah Mark. Vic yang menduga didalam ada orang-orang yang akan memberinya kejutan, tetapi saat membuka pintu ruangan itu sangat gelap dan Vic yakin jika tidak ada satu orangpun didalam sana.
"Ayo masuk." ajak Marc dan langsung menutup pintu ruangan sehingga ruangan itu semakin gelap dan pekat.
Marc menuntun Vic menuju tengah ruangan, dia sudah mengingat dengan baik dan tentu saja dia bisa melangkah dalam gelap karena dia yang menata ruangan itu sedemikan rupa supaya bisa langsung berada ditengah ruangan.
Tiba-tiba ruangan itu dipenuhi dengan kerlip bintang yang memenuhi langit-langit ruangan, Vic mengangkat kepala untuk melihat keatas dan saat dia menunduk Marc sudah berlutut dengan satu kakinya dan mengulurkan kotak berisi cincin kehadapannya.
"Saat pertama kali aku menyelamatkanmu langit gelap dipenuhi dengan cahaya bintang seperti yang terlihat sekarang." Saat Marc mengakhiri perkataannya dinding dihadapan mereka menampilkan gambar rumah-rumah dan bangunan yang berkelip menyalakan lampu karena kegelapan mulai datang.
"Sebenarnya momen indah keduaku bersamamu adalah saat aku membuka mataku dari ketidak sadaranku yang panjang, hanya saja aku tidak ingin membuatmu teringat hal itu dalam momen kebahagiaan kita, jadi aku melompatinya. Kamu ingat dengan bangunan menyalakan lampu yang kita lihat malam itu? Itu adalah momen indah yang harus terus kita kenang."
Lampu sorot tiba-tiba muncul menerangi mereka, "Disini ini pertama kali kita saling mengambil ciuman pertama kita. Tentu saja momen yang tidak pernah akan kulupakan dan sekarang disini, ditempat yang sama dengan momen-momen kenangan mengelilingi kita, aku ingin melamarmu menjadi istriku, pendamping hidupku dan satu-satunya wanita yang akan menemaniku disisa usiaku. Victoria Justice, apakah kamu bersedia menerima lamaranku ini dan menikah denganku?"
Vic terharu mendengar perkataan panjang Marc, dia tidak menyangka jika Marc akan melamarnya dengan begitu romantis, mengingatkannya akan kenangan-kenangan indah mereka.
Marc tidak melihat keraguan dimata Vic, Dia berdiri dan langsung menarik tangan Vic dan menyematkan cincin dijari manis Vic.
"Aku belum menjawabnya." Kata Vic.
"Aku sudah melihat jawabannya dimatamu, selain itu aku juga tidak akan memberimu kesempatan untuk menolakku. Sekarang kamu sudah resmi menjadi tunangaku dan 3 bulan lagi kita akan melangsungkan pernikahan kita." Kata Marc.
"Ini bukan lamaran tapi pemaksaan."
"Apakah kamu ingin memberikan jawaban?"
Vic tersenyum, "Ya, aku bersedia menjadi pasangan hidupmu dan menemanimu sisa usiamu."
Marc ikut tersenyum dan menarik tengkuk Vic untuk menyatukan bibir mereka, memberi ciuman lembut sebagai ungkapan kebahagiaan mereka.
***
Marc mengirim dan memasang foto tangan bergengaman dengan jari salah satu tangan dalam foto itu menggunakan cincin bermodel sedenhana diperindah dengan mata berlian berukuran sedang yang tanpa perlu ditanyakan, orang yang melihatnya pasti akan langsung mengenalinya sebagai cincin pertunangan.
Camilla adalah orang pertama yang menelepon putranya, "Kamu sudah melamarnya?"
"Tentu saja, 3 bulan lagi kami akan menikah."
"Perlu bantuan mommy?"
"Jika tidak keberatan tentunya."
"Mana mungkin mommy keberatan asal Victoria juga tidak keberatan."
"Aku tidak keberatan, mom." Jawab Vic yang ikut mendengarkan sejak awal.
"Selamat ya, Vic untuk gelar doktormu tapi mengapa kamu begitu mudah menerima lamaran Marc, harusnya kamu tidak langsung menerimanya mengingat dia sering mengancammu."
![](https://img.wattpad.com/cover/279187665-288-k437355.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Always In My Heart
RomanceLiburan yang akhirnya menjadi mimpi buruk untuk Victoria, dia tidak akan menyangka jika liburan kelulusannya yang dipikirnya sebagai sesuatu yang akan menyenangkan berakhir pada penculikan yang hampir saja membuat dia menjadi korban human traffickin...