Marc berdiri dan tersenyum untuk menyambut kedatangan Victoria, "Selamat malam."
"Malam."
"Duduk dan pesan makananmu."
"Bagaimana dengan pertanyaan?"
Marc tertawa kecil, "Bagaimana jika kamu memberiku kesempatan untuk menenangkan cacing-cacing diperutku dulu sebelum menjawab pertanyaanmu? Aku belum makan sejak siang tadi."
"Bukankah tadi siang kamu langsung kembali ke kantor?"
"Ya, karena ada pertemuan yang harus kuhadiri dan disepanjang perjalanan awalnya ingin mampir untuk makan siang ternyata tidak ada kesempatan karena harus mengurus hal lainnya."
"Mengapa kamu tidak memesan lebih dulu?"
"Jika aku memesan dan makan lebih dulu, aku yakin saat kamu tiba kamu tidak akan memesan dan makan tetapi lebih memilih mengajukan pertanyaan. Bagaimana kabarmu?"
"Seperti yang kamu lihat."
"Aku senang melihat potongan rambutmu yang sekarang tetapi aku lebih suka dengan sorot matamu yang dulu." kata Marc dan ketika Vic akan menjawab Marc kembali berkata, "Aku tahu, aku yang telah membuat tatapanmu penuh kesedihan. Maafkan aku."
"Kamu hanya menjalankan tugasmu." Jawab Vic bersamaan dengan pesanan mereka diantar.
Mereka makan dalam diam sampai selesai, setelah itu Marc berkata, "Tempat ini mulai ramai, bagaimana jika mencari tempat yang lebih sepi supaya kamu bisa menanyakan apa saja yang ingin kamu tanyakan padaku?"
"Mobilmu?"
Marc tersenyum, "Boleh."
Mereka berdiri, Marc membayar pesanan mereka dan melangkah bersama Vic menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari restorant kecil itu.
"Mobilmu ganti?"
"Lebih tepat jika dikatakan menyesuaikan keadaan." Marc sebenarnya senang karena Vic berani mengajukan pertanyaan padanya, karena dengan begitu Marc memiliki kesempatan untuk menjelaskan dan mendapatkan maaf yang sebenarnya dari Vic.
Melihat Marc menyalakan mobil dan mulai menjalankannya Vic kembali bertanya, "Mau kemana? Bukankah kita akan mengobrol di mobil?"
"Ya, kita akan mengobrol dimobil tetapi banyak orang yang membutuhkan tempat parkir ini jadi lebih baik kita mencari tempat lain."
Sepanjang perjalanan mereka kembali diam, sampai akhirnya Marc memarkirkan mobilnya didepan sebuah danau dalam taman kota.
Sekarang mereka duduk didalam mobil menghadap danau buatan yang ada didalam taman itu, lokasi yang jauh dari keramian atau dilewati oleh orang-orang yang sedang berjalan atau berolahraga, karena memang ketenangan yang mereka butuhkan saat ini.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Vic
"Aku memutuskan untuk bergabung dalam militer setelah mendapat gelar master bisnisku. Sebelumnya aku sudah bekerja diperusahaan tetapi bukan di kantor pusat, aku ingin memulai dari bawah dan saat aku memutuskan untuk masuk militer, aku mengganti namaku. Tujuannya karena aku tidak ingin jika mereka mengatahui siapa keluargaku atau siapa diriku sebenarnya untuk menjaga keamanan orang-orang terdekatku dan sekaligus untuk menjaga kestabilan perusahaan karena jika dunia bisnis mengetahui aku ada dimiliter maka kemungkinan besar mereka berpikir jika Justin Dawn akan menjual saham karena tidak akan ada yang meneruskan DMH."
"Mengapa orangtuamu mengijinkannya?"
"Karena mereka tahu itu adalah keinginanku tetapi sebagai putra mereka aku juga sadar jika aku memiliki tanggung jawab pada mereka jadi aku berjanji untuk dimiliter maksimal 5 tahun."
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Always In My Heart
RomanceLiburan yang akhirnya menjadi mimpi buruk untuk Victoria, dia tidak akan menyangka jika liburan kelulusannya yang dipikirnya sebagai sesuatu yang akan menyenangkan berakhir pada penculikan yang hampir saja membuat dia menjadi korban human traffickin...