Part 15

2.2K 288 47
                                    

Vic diam mengamati rekaman video pemakaman itu, dia memperhatikan satu persatu orang-orang yang hadir disana, yang dia yakin kebanyakan dari mereka adalah keluarga dan petugas keamanan yang mungkin saja bertugas mengamankan acara pemakaman itu.

Dia menahan nafasnya ketika melihat 3 orang yang dikenalinya berada disana, berdiri jauh dari pemakaman, posisi ketiga orang itu terpisah, rekaman wajah dua orang terlihat jelas dan membuat Vic langsung mengenalinya, hanya satu orang yang kelihatannya berada pada lokasi terjauh yang hanya dikenalinya dari gerak gerik, oleh karena itu untuk memastikan dia ingin melihat foto yang tadi dikatakan pria yang duduk dihadapannya.

Slide foto mulai ditayangkan, wajah jelas yang ada dalam foto itu membuat Vic bisa memastikan dua orang yang tadi sudah dikenalnya, waktu giliran orang ketiga Vic tercengang, foto yang ditampilkan bukan seperti orang yang ada dalam benaknya, tetapi dia memiliki keyakinan jika orang yang difoto itu adalah orang yang sama.

Saat foto berganti Vic berkata, "Jangan diganti, bisakah foto itu diperbesar atau ada foto lainnya?"

Tony langsung mengambil telepon genggamnya, menghubungi James untuk meminta disiapkan dan menampilkan semua foto yang diminta oleh Vic.

"Kamu mengenalinya?"

"Tidak yakin, tapi aku mengenali dua orang yang berada pada slide keenam dan kesepuluh. Aku tidak ingat mereka pernah memperkenalkan nama mereka padaku atau tidak, tetapi mereka juga ada dilokasi pengobatan gratis, jika tidak salah mereka koordinator acara dan juga orang yang mengenalkan Carlos pada para tunawisma disana yang tentu saja tidak mudah mau menerima pemeriksaan."

Tony menatap Vic dengan tatapan kagum yang memang benar-benar telah membuatnya kagum, Vic bisa langsung mengenali dua orang sekaligus, dan itu sudah sangat membantu mereka.

Sebuah pesan masuk dalam telepon genggam Tony yang membuatnya langsung menekan tombol layar yang menampilkan beberapa foto dalam satu layar, foto yang diminta oleh Vic.

Vic kembali dia dan mulai mengamati, bahkan dia berdiri dihadapan layar itu untuk mengamati dan memastikan, lalu dia berbalik melihat pada Tony yang masih tetap duduk ditempatnya.

"Dia Carlos Daza."

Tony tidak terkejut karena dia yakin Vic meminta foto orang ketiga ini pasti karena memiliki alasan kuat, tentu saja dia bisa langsung menebaknya.

"Bagaimana kamu bisa mengenalinya?" tanya Tony.

"Foto kedelapan, diambil dari arah telinganya yang memiliki kelainan dan disana terlihat ada titik merah, lokasi yang sama yang dimiliki oleh Carlos. Foto keempat diambil saat tangannya memegang tengkuknya, dan dia menggerakkan lehernya dengan pelan, sama dengan kebiasaan Carlos yang berusaha ditutupinya karena menurutnya itu kebiasaan buruk yang harus dihilangkannya, hanya saja karena tidak bisa, dia akan melakukan seperti yang dia lakukan sekarang." kata Vic yang bukan hanya membuat Tony merasa kagum dengan pengamatannya tetapi keempat anak buahnya dan juga atasannya yang ikut menyaksikan dan mendengarkan, menatap Vic dengan tatapan kagum.

"Apakah ada yang lain lagi?"

Vic diam, dia tidak tahu apakah dia boleh mengatakan dugaannya atau tidak, bagaimanapun dia bukan seorang yang ahli dalam hal ini.

"Katakan saja, apapun pemikiran dan dugaanmu tetap akan kami selidki lebih lanjut sebelum kami bertindak."

Vic menatap Tony, tatapan Tony yang penuh keyakinan dan kepercayaan padanya membuat Vic memiliki keberanian untuk mengungkapkan pemikirannya, "Aku tidak tahu itu acara pemakaman siapa, aku juga tidak melihat semua foto dari orang-orang yang hadir disana, tetapi aku merasa orang-orang disana bisa dipisahkan dalam beberapa kategori."

You Are Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang