Part 20

2.2K 266 40
                                    

Marc atau Tony sedang bersandar di mobilnya sambil melihat dan mengamati sekitarnya, sekarang dia berada didepan gedung flat tempat tinggal Victoria, tepatnya dia sedang menunggu dokter cantiknya untuk menjemputnya. Mereka berdua sudah membuat janji untuk pergi, Tony akan mengajari Vic beberapa dasar ilmu beladiri, tawaran yang diterima oleh Vic dan membuatnya senang tentunya, memiliki alasan untuk menemui dokter cantiknya.

Tony tersenyum melihat Vic menghampirinya, "Selamat pagi. Sudah siap?"

"Pagi, siap apa?" tanya Vic.

"Siap untuk berlatih tentunya."

"Mengapa aku merasa menyesal menerima tawaranmu?"

Tony tertawa, "Ayo, sebelum hari semakin siang."

"Memangnya dimana kita akan berlatih?"

"Ditempat milik temanku."

"Apakah kamu tidak bertugas hari ini? ini bukan akhir pekan."

"Sekarang aku sedang bertugas."

"Sekarang?"

"Bertugas mengawalmu."

"Jangan bercanda."

Tony kembali tertawa, dia suka melihat Vic kesal karena membuat raut wajahnya semakin mengemaskan.

"Tenang saja, hari ini juga hari liburku tepatnya aku menukar hari liburku dengan rekanku. Jangan lupa sifat pekerjaan kita sama, tidak mengenal hari dan waktu."

"Untung saja rekanmu tidak keberatan."

"Tentu saja tidak keberatan."

"Kurasa kamu mengancamnya."

Tony hanya tertawa, tebakan Vic hampir benar tetapi tentu saja dia tidak akan mengakuinya. Dua hari yang lalu Vic mengatakan padanya mengenai jadwal liburnya saat mereka sedang saling mengirim pesan ringan yang selama seminggu ini sudah mereka lakukan, membuat Tony langsung mengajak Vic untuk berlatih. Tony berpikir lebih cepat Vic berlatih maka dia juga merasa sedikit lebih tenang, setidaknya wanita itu mengetahui gerakan dasar yang bisa dilakukannya untuk membela diri. Setelah membuat janji itu, Tony langsung melihat jadwal libur dan betapa beruntungnya dia melihat nama James pada daftar itu.

"Untuk apa kamu menukar hari liburmu? Bukankah biasanya kamu bahkan tidak pernah mengambil libur?" kata James yang tahu Tony memang sangat jarang mengambil liburnya selama mereka berteman ataupun berada dalam satu tim. James dan teman-temannya yang lain pernah bertanya, apakah dia tidak memiliki keluarga atau tidak memiliki hal yang ingin dilakukan saat libur? saat itu Tony hanya menjawab, dia akan mengambil libur jika waktunya sudah tiba dan dia juga merelakan liburnya ditukar oleh rekan-rekannya.

"Sudah waktunya kalian membalas jasaku." Kata Tony.

"Membalas jasa?"

"Bukankah kamu pernah bertanya mengapa aku tidak pernah mengambil liburku? Kalian juga sering menukari liburku jadi sekarang aku membutuhkannya dan tidak ada alasan apapun untuk menolak."

"Ini namanya pemaksaan." Kata James.

"Apapun namanya, aku akan tetap menukarinya. Selain itu pekerjaan kalian juga harus segera diselesaikan, jadi bukankah lebih baik jika kamu menyelesaikannya lebih awal sebelum aku meminta kalian lembur untuk menyelesaikannya?"

"Bos, ini bukan hanya pemaksaan tapi sudah mengancam."

Tony hanya mengangkat kedua bahunya dan berlalu dari hadapan James yang memandangnya kesal. Namun sekesal-kesalnya James, dia tetap menukar hari liburnya karena kebetulan memang dia tidak ada rencana apapun pada hari liburnya dan memang dia berencana menyelesaikan pekerjaannya, jadi dengan ditukar oleh Tony, dia tetap bisa memiliki hari liburnya, hanya saja dia kesal karena Tony tidak mau mengatakan alasan dia menukar libur.

You Are Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang