Part 30

2K 267 41
                                    

Jika ada yang melihat perubahan wajah Marc saat itu, dipastikan akan langsung menghindarinya. Untung saja perubahan wajah tersebut hanya terjadi dalam hitungan detik, karena apa yang dilihat setelah itu membuatnya tesenyum dalam hati.

Marc melanjutkan langkahnya menuju lantai dimana kantor direktur rumah sakit berada, tadi dia datang dan bertanya dimana kantor dokter Victoria. Inilah salah satu keuntungan tidak dikenali dan datang tanpa ditemani atau disambut, dia bisa melakukan apapun sesuai keinginannya.

Kedatangannya ke Colombia memang dalam rangka peninjauan, dia sudah tiba sejak kemarin dan langsung melakukan tinjauan dikantor cabang DMH, hari ini dia memang berniat mengujungi rumah sakit dengan dua tujuan yang salah satunya adalah melihat dokter cantiknya.

Seperti kebiasaan lamanya, dia lebih suka naik tangga daripada lift apalagi jika tidak terburu-buru, saat itulah dia mendengar pembicaraan pria dan wanita dimana suara wanita itu langsung dikenalinya dan membuat langkahnya menjadi hati-hati, belum waktunya dia bertemu dengan dokter cantiknya apalagi disini dimana segala kemungkinan bisa terjadi.

"Mengapa dokter Vic suka naik tangga?" tanya dokter Andreas yang seperti biasa setiap melihat Vic selalu mencari kesempatan untuk bisa mengobrol dengannya.

"Kebiasaan."

"Kebiasaan yang bagus, sekaligus olahraga biar sehat. Tapi apakah karena sehat maka dokter semakin hari semakin cantik."

"Apakah unit gawat darurat rumah sakit ini tutup sampai dokter selalu mengikuti saya?"

"Karena saya tertarik dengan dokter, saya ingin mengejar dokter."

"Daripada dokter membuang tenaga untuk itu, bukankah lebih baik melakukan yang terbaik untuk pasien. Saya tidak berminat dan saya juga tidak ingin menjalin hubungan dengan siapapun."

Marc melihat Vic membuka pintu dan meninggalkan dokter yang mengejarnya terdiam yang saat sadar langsung segera berlari menyusul Vic. Marc menyusul membuka pintu itu dan melihat Vic yang berjalan mengabaikan dokter yang mengikutinya itu. Dokter cantiknya telah memotong pendek rambutnya, membuatnya terlihat semakin cantik dan manis, melihat apa yang terjadi Marc sudah memutuskan untuk tidak mengirim dokter cantiknya mengikuti pertukaran dokter lagi yang artinya dia harus meninjau ulang ketentuan program itu dan kelihatannya dia harus segera memulangkan dokter cantiknya dan memulai pengejarannya.

***

Vic menoleh kebelakang, dia merasa ada yang mengamatinya tetapi dia tidak melihat siapapun di lorong belakangnya.

"Ada apa?" tanya dokter Andreas yang terus mengikutinya sejak dia memasuki pintu utama bahkan mengikutinya menaiki tangga, padahal di tangga tadi dia sudah menolak dokter itu secara terang-terangan.

"Tidak ada. Apakah dokter benar-benar menganggur? Saya masih harus menyelesaikan pekerjaan saya, lebih baik dokter melakukan hal yang lebih berguna daripada mengikuti saya."

"Saya rasa sekarang saya sedang melakukan hal yang berguna."

"Terserah." Vic masuk ke ruang ganti, tidak memperdulikan dokter unit gawat darurat yang sejak dia datang selalu mengamatinya dan seminggu terakhir ini terus mengikutinya membuat dia tidak nyaman.

Vic mengeluarkan kunci dengan gantungan kunci kayu kecil yang selalu dibawanya dari kantong jaketnya untuk membuka lemari gantinya untuk menyimpan tas dan jaket sebelum mengambil jas putihnya. Saat mengunci lemari gantinya dan melepas kuncinya, tiba-tiba saja ingatan pada sipemberi gantungan itu muncul dalam benaknya. "Apakah karena aku merasa kembali diawasi?" kata Vic dalam hati, setelah itu dia menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan bayangan tentang pria penyelamatnya.

You Are Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang