Sebelum ia bertemu dengan William di cafe siang ini, terlebih dahulu Barra singgah di rumah sang kakak perempuan yang bernama Diana Putri Surya Atmadja, yang berlokasi di Margahayu Raya, kecamatan Rancasari Bandung, ia pun memarkirkan mobilnya tepat didepan rumah sang kakak, Barra langsung turun dari mobilnya dan masuk ke rumah Diana.“Assalamu’alaikum, mba Dian, ini Barra” ucap Barra mengucapkan salam sembari mengetuk pintu rumah Diana.
“Wa’alaikum salam” sahut yang ada di dalam rumah lalu pintu pun terbuka, “ehh Bar ada apa kemari, biasanya juga kamu kesini entar sore buat jempun Aldi” tanya Diana.
“ini mba, aku mau jemput Aldi buat makan siang doang kok nanti kalau udah selesai aku akan antarkan dia kesini lagi” ucap Barra sembari tersenyum simpul.
“ya sudah yu masuk dulu” ucap Diana mempersilahkan Barra, ia pun masuk dan melihat Rizaldi tengah asik bermain dengan keponakan laki- laki nya.
“Aldi” seru Barra.
“Papah” sahut Rizaldi lalu beranjak menuju Barra yang duduk di sofa.
“kok Papah ada disini, kan Papah lagi kerja” ucap Rizaldi yang tengah duduk di pangkuan Barra.
“Papah ke sini mau ngajakin makan siang” ucap Barra, lalu ia dekati wajahnya ke telinga kanan Rizaldi dan berbisik.
“bareng Mamah Willy” bisik Barra, yang membuat Rizaldi terlihat senang bukan main.
“beneran Pah” ucap Rizaldi yang di balas anggukan pelan oleh Barra.
“ya udah kamu siap-siap dulu sana” ucap Barra, Rizaldi pun langsung turun dari pangkuan Barra, lalu membereskan semua mainan dan buku gambarnya kedalam tas kecil miliknya, selesai membereskan semuanya ke dalam tas, Rizaldi pun kembali menghampiri Barra yang sedang berbincang dengan Diana.
“ayo Pah” seru Rizaldi.
“ya sudah, mba kalo gitu aku pamit dulu ya, Assalamu’alaikum” ucap Barra memberi salam.
“iya, Wa’alaikum salam, hati-hati di jalan” seru Diana, lalu mengantar Barra dan Rizaldi sampai pintu gerbang, “hati-hati di jalan jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya Bar” ucap Diana.
“iya mba” jawab Barra, “salim dulu sama tante Dian sayang” ucap Barra menyuruh Rizaldi untuk menyalami Diana.
Setelah berpamitan dengan Diana, Barra dan Rizaldi pun melesat menuju ke tempat yang sudah William share melalui chat pribadi, sementara itu di Chingu Cafe yang bertepat di jalan Bauh Batu, Cijagra kecamatan Lengkong Bandung, saat ini William berada, cafe yang bernuansa Asia timur, lebih tepatnya Korea Selatan ini sangat banyak di kunjungi oleh anak-anak muda bahkan orang dewasa, terlebih lagi bagi yang penggemar K. Pop atau K. Drama uhh pasti bakalan betah banget disini, apalagi konsep cafe ini yang instagramable.
William pun menunggu Barra di depan cafe tersebut, “hmm apa gw datangnya ke cepetan kali ya” ucap William yang sedang menunggu sembari memainkan ponsel agar tidak jenuh, sepuluh menit kemudian orang yang di tunggu akhirnya datang juga, setelah memarkirkan mobilnya Barra pun turun dari mobil bersama Rizaldi yang iya gendong.
“Pah tuh Mamah Willy” ucap Rizaldi sembari menunjuk ke arah William yang tengah duduk di sebuah bangku sembari sibuk pada ponselnya.
“WILLY” seru Barra dari ke jauhan, sang empu yang namanya di panggil pun mendongka kan kepalanya dan melihat Barra serta Rizaldi berjalan mendekat ke aranya, William memasukan ponselnya pada jas yang ia kenakan lalu berdiri dan menyambut Barra dan Rizaldi dengan menampilkan senyuman manis.
Deg .. deg .. deg
‘uhh jantung gw gak bisa di ajak kompromi lagi’ batin Barra saat dirinya melihat senyum yang terlukis di bibir William yang berwana merah muda itu, “maaf kami terlambat, soalnya macet” ucap Barra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love With My Enemy ☑️
RomanceNovel ini mengandung unsur Mpreg (Male Pregnancy) yang di mana Cowo bisa hamidun Start chapter 1 : 5 Agustus 2021 End Chapter 63 : 25 Desember 2021 Dicintai oleh seorang sahabat ? itu sudah biasa, tapi apakah kalian pernah dicintai oleh musuh kalian...