hai hai para Readers Bang Author comeback again nih dengan segala kesibukannya dan kegabutan gw ini untuk menemani kalian, guys kangen gak sama gw, pasti enggak la yah 🤣🤣
...
Hari hari berlalu begitu pun dengan minggu, kini sudah satu bulan setelah William memerintahkan Bayu dan Daffa untuk mencari informasi tentang Ayah dari kekasihnya ini, dan pagi ini William tengah sarapan bersama Barra dan Rizaldi.
ya semenjak Barra sakit waktu itu membuat William memutuskan tinggal di apartemen kekasihnya ini, ya walaupun sabtu dan minggu mereka bertiga akan tinggal di kediaman Wiratama hanya menghabiskan weekend bersama keluarga William.
“Tada, nasi goreng seafood ala chef William sudah jadi” seru William yang berjalan dari arah dapur ke meja makan, aroma masakan sudah tercium sedari tadi, membuat perut Barra dan Rizaldi sudah tidak bisa menahan ingin memakan masakan William.
Dan saat makanan sudah di letakan di meja, tanpa basa basi Barra dan Rizaldi pun memakannya, dan William hanya bisa geleng-geleng kepalanya saat melihat tingkah anak dan kekasihnya ini.
Dengan segara William pun ikut makan, namun baru saja dua suap dirinya makan tiba-tiba.
“Hoek hoek” dan William pun langsung lari ke kamar mandi, seketika Barra pun bangkit dari kursi dan menyusul William ke kamar mandi.
“Willy, kamu gak papa kan” seru Barra di balik pintu kamar mandi namun tidak ada jawaban dari sang kekasih, malahan hanya suara mual mual yang Barra dengar.
Tak berapa lama William keluar kamar mandi dengan wajah yang agak pucat, “Willy, kamu gak papa kan sayang” ucap Barra yang tengah khawatir.
“aku gak papa” jawab William dengan nada lemah.
“kamu yakin” ucap Barra lagi, hatinya tidak tenang saat melihat kondisi William seperti ini.
“iya aku gak papa, paling cuman masuk angin doang, kan kamu tau seminggu belakang ini aku terlalu sibuk di kantor dan pulang juga suka larut malam” ucap William meyakinkan Barra bahwa dirinya baik-baik saja.
“apa perlu aku panggil Yuda buat kesini” tanya Barra yang masih khawatir.
“tidak perlu, gak papa, nanti pas pulang ngantor aku ke RS dulu” jawab William dengan senyum manisnya, helaan nafas itu Barra hembuskan.
“ohh iya, nanti kamu nugas dimana” tanya William saat dirinya membantu Rizaldi bersiap siap untuk ke sekolah.
“aku nugas di kantor hari ini” balas Barra yang tengah memakai sepatu, setelah bincang bincang ringan, Barra dan Rizaldi pun pergi berangkat ke aktifitas mereka masing masing.
sedangkan William dirinya tengah bersih bersih sebelum dirinya berangkat ke kantor jam delapan, “gw kenapa ya kok rasanya mual banget tadi padahal kemarin gw gak papa deh” ucap William saat dirinya tengah bersiap untuk ke kantor.
Sedangkan di sekolah tepatnya jam istirahat, Andara seperti biasa sedang berada di kantin bersama Zaki, Ronald dan Dinda, mereka sedang membahas ujian praktek seni budaya.
“jadi kita mau nampilin apa buat ujian prakek nanti” ucap Ronald yang sibuk berfikir apa yang akan tampilkan sebagai nilai ujian praktek mereka.
“tadi pak Wahyu ngasih kita tiga pilihan yaitu, mau seni tari, musik atau teater kan” ucap Zaki.
Mereka bertiga pun hanya mengangguk pelan akan ucapan Zaki, “bagaimana kita milih seni musik aja terus kita bikin grup band, untuk masalah lagu gw terserah pada kalian aja, gimana” lanjut Zaki sembari meminum es jeruk favoritnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love With My Enemy ☑️
RomanceNovel ini mengandung unsur Mpreg (Male Pregnancy) yang di mana Cowo bisa hamidun Start chapter 1 : 5 Agustus 2021 End Chapter 63 : 25 Desember 2021 Dicintai oleh seorang sahabat ? itu sudah biasa, tapi apakah kalian pernah dicintai oleh musuh kalian...