Episode 1 : Bertemu Kembali

12.3K 510 3
                                    

Hari-hari yang begitu melelahkan ia rasakan tak kala melihat banyak nya kertas-kertas yang menumpuk di meja kerjanya setiap pagi, yah begitulah kehidupan nya sekarang setelah menjadi pengusaha yang sangat terkenal akan bisnis properti dan real estate.

Dialah William wiratama seorang pengusaha muda yang baru berusia 27 tahun ini dengan membangun dan merintis usahanya dari nol yang kini sukses hingga ia memiliki banyak kantor-kantor cabang di dalam dan di luar negri, di bantu sekertaris pribadinya sekaligus sahabat baiknya yaitu Bayu.

Persahabatan William dan Bayu sudah terjalin saat mereka duduk di bangku SMP bahkan saat masuk kuliah pun mereka mengambil jurusan yang sama yaitu Arsitektur, “gimana Bay, lo udah atur jadwal hari ini” tanya William yang tengah sibuk mengerjakan sesuatu di laptopnya.

“udah, gw udah atur jadwal meeting nya, jadi selepas makan siang kita akan pergi ke perusahaan Briana Grup untuk membahas proyek pembangunan hotel di kawasan wisata pantai pangandaran” ucap Bayu dengan memegang notepad miliknya.

“Good” ucap William sembari mengacungkan dua jempol tangannya.

‘pemilihan waktu yang pas, jadikan kalo beres meeting gw bisa ngajak Devi jalan’ ucap William dalam hatinya, jujur William paling tidak suka kalo waktu makan siangnya bersama klien, menurutnya itu mengganggu Quality timenya yang sangat berharga dan lebih baik meeting setelah makan siang, itu artinya setelah urusan-urusannya sudah selesai maka ia bisa pulang lebih cepat.

Sedangkan di tempat lain sebuah kerusuhan terjadi di jalan xxx, kerusuhan itu adalah tawuran antar pelajar SMAN 17 dengan SMK xxx, Barra sebagai anggota kepolisian di perintahkan atasannya untuk melerai aksi tawuran tersebut dan menjaga kawasan tersebut agar kembali kondusif, seratus anggota kepolisian di kerahkan untuk membubarkan massa dan ada juga beberapa pelajar yang berhasil ditangkapakibat melawan saat akan di giring ke truk petugas.

“lepasin gw” ucap salah satu pelajar yang tertangkap karena mencoba kabur.

“untuk apa saya lepasin kamu hah” ucap Barra saat menghampiri salah satu pelajar yang tertangkap itu.

“lepasin gw woi, lepasin” ucap remaja itu dengan meninggikan suaranya sembari memberontak.

“sudah jelas-jelas kamu itu salah masih saja mau mengelak” ucap Barra dengan menatap remaja itu dengan tajam, “bawa dia ke kantor” lanjut Barra memerintahkan kepada tim nya untuk membawa semua pelaku tawuran di bawa ke kantor kepolisian.

Remaja yang tadi berbicara dengan Barra pun menatapnya dengan tajam saat dirinya akan di bawa oleh beberapa petugas lainnya, “LO PASTI AKAN MENYESAL KARENA TELAH BERURUSAN DENGAN GW” ucap remaja itu dengan berteriak di depan Barra.

“saya tidak takut” ucap Barra dengan tersenyum remeh kepada remaja itu.

Remaja itu dan juga pelajar lainnya di bawa ke kantor polisi oleh Barra dan beberapa anggota kepolisian yang lainnya, sementara sisanya berjaga di kawasan tersebut supaya tidak terjadi aksi tawuran susulan.

sesampainya di kantor polisi para pelajar tersebut menjalani hukuman oleh pihak kepolisian dengan push up sebanyak 50 kali serta berjalan bebek selama satu putaran dan juga semua pelajar yang tertangkap aksi tauran di wajibkan untuk menuliskan surat pernyataan bahwa mereka tidak akan melakukan aksi serupa.

Semua pelajar yang tadinya di tahan kini mulai di jemput oleh orang tuanya masing-masing, kecuali remaja itu yang bernama Andara, karena dia menolak untuk menulis surat pernyataan tersbut, “lepasin gw woi” ucap Andara yang saat ini sedang mencoba berontak namun tidak bisa karena kedua tangannya di borgol oleh Barra.

“jika kamu ingin saya bebaskan, kamu harus berkerja sama untuk menulis surat pernyataan itu terus berikan nomer orang tua kamu atau Kakak kamu di daftar itu” ucap Barra sembari memainkan pulpen nya di meja.

Falling In Love With My Enemy  ☑️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang