Side Story Barra X William 3 Fin

1.4K 74 0
                                    

hai hai para Readers Bang Author comeback again nih dengan segala kesibukannya dan kegabutan gw ini untuk menemani kalian, guys kangen gak sama gw, pasti enggak la yah 🤣🤣

selamat membaca 🥰🥰

Warning 🔞🔞🔞 harap bijak dalam membaca ini lapak khusus fujo dan fudan, kalo kalian gak suka ya gk usah baca jangan main report-report aja, dosa di tanggung pembaca jangan salahkan Bang Author ok.

Pintu teater Dosa telah dibuka bagi penonton yang sudah cukup umur di persilahkan untuk memasuki ruangan teater.

.

.

.

pesta pernikahan William dan Barra saat ini sudah selesai jam 14:35 Waktu London, dan sekarang mereka akan bersiap untuk pergi ke kota Den Haag Belanda untuk berlibur selama tiga hari di kota tersebut sebelum mereka semua pulang ke Bandung.

setelah menempuh penerbangan selama 1 jam dari kota London menuju Den Haag, akhirnya mereka sudah sampai dan menginap di Carlton Beach Hotel, yang berada di Belgisch Park Distric, Den Haag Belanda.

saat ini hari sudah malam, dan semua keluarga sudah pergi istirahat kerena kelelahan akan hari pernikahan William dan Barra, dan sekarang pengantin baru itu tengah rebahan di kamar Hotel, tidak ada gangguan dari ketiga anak mereka yang tengah asik tidur dengan kakek dan nenek mereka.

"Sayang" seru Barra pada William yang tengah asik streaming YouTube.

"Apa sih Bar, ganggu aja, lagi seru nih" sahut William yang kesal karena tangan Barra sudah mulai meraba raba bagian dalam bajunya.

"Main kuda-kudaan yuk, kamu yang di bawah aku yang di atas" ucap Barra dengan nada memelas.

"gak ah, cape aku tuh ya, dari tadi berdiri mulu, besok aja" ucap William ketus.

"gak mau ah, pengennya sekarang, gak mau besok, kalo besok itu beda lagi" ucap Barra dengan rengekan seperti anak kecil yang membuat William jengah akan sikap Barra yang seperti anak kecil ini.

"Cih. iya sudah iya aku kasih, tapi hanya satu Ronde gak boleh minta lebih"

"kok cuman satu ronde sih, mana cukup untuk Barra junior" ucap Barra yang tidak terima karena jatahnya di potong.

"satu ronde atau tidak sama sekali" ucap William final, yang membuat Barra misah misuh dengan mengerucut bibirnya.

"ya sudah deh, ia satu ronde" ucap Barra pasrah, ehh pasrah hanya di mulut tidak di hati.

"kamu pikir aku akan pasrah gitu ohh tentu tidak, akan ku buat kamu mendesah minta lebih dari satu ronde sayang hehe" batin Barra yang penuh dengan tipu muslihat.

Tanpa aba aba Barra pun langsung menyerang bibir William dengan liar, tanpa memberi kesempatan bagi William untuk melawan, dirinya pasrah jika suami mesumnya ini mengabsen setiap inci di dalam mulutnya.

"Mph Eugh Ehmp" desah William tertahan saat Barra memelintir manja salah satu biji ketumbar yang sedikit tegang itu.

"Aaahh Baar Eeuugh geli" Desah William saat Barra menjilati area sensitif nya.

setelah memberi tanda kepemilikan nya di leher William, cumbuan Barra pun pindah ke salah satu biji ketumbar merah muda itu.

"Aahh Aahhk Baar jaa ngaan Ahh si gigit Ahh"

"Ahh Willy aku sudah tidak tahan" ucap Barra, lalu ia pun melepaskan pakaian nya dan pakaian William hingga sekaran sudah tidak ada satu helai benang pun yang menempel di badan mereka berdua.

Falling In Love With My Enemy  ☑️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang