Side story Galang X Nathan 1

1.6K 55 2
                                    

Visual Galang X Nathan ⬆️⬆️

Hai guys balik lagi sama Bang Author yang kece, badai kalau di lihat dari ujung monas, 😂😂 yuk hari ini di mulai Side Story dari para Coupel, part pertama akan di mulai dari kisahnya Papah Galang sama Ayah Nathan.

FYI, Kisah ini Sad ending jadi kalian harus kuat di 4 chapter kedepan ok 😏😏

Cuss lanjut😁.

.

.

.

21 September 19xx

Pagi itu, sang surya memancarkan sinarnya yang begitu hangat, menghangatkan tubuh seorang remaja Tampan dari tempat tidurnya yang tengah tertidur damai, namun karena cahaya itu tidurnya terganggu, dengan terpaksa ia harus bangun dan melaksanakan kewajiban sebagai seorang remaja, yaitu pergi ke sekolah.

setelah bergulat dengan kamar mandi selama tiga puluh menit, akhirnya ia sudah rapih dengan memakai seragam SMA nya, remaja Tampan itu langsung melangkahkan kakinya keluar menuju meja makan, karena ia sudah di tunggu oleh Ayah dan Ibunya untuk ikut sarapan bersama di meja makan.

"Selamat pagi Ayah, Bunda" sapa remaja itu yang memiliki tinggi badan 180 cm.

"Pagi Nak" sapa Ayah dan Bunda nya bersamaan.

"Galang" Seru sang Ayah pada putranya.

"Iya Ayah" Sahut nya dengan menoleh menatap mata elang sang Ayah.

"Setelah pulang sekolah, kamu datang ke kantor Ayah hari ini, temani Ayah untuk menemani kolega-kolega bisnis Ayah, untuk mengenalkan mu pada mereka penurus kerajaan bisnis keluarga Wiratama" ucap sang Ayah.

"baiklah, aku akan datang" ucap Galang yang mau tidak mau menuruti keinginan sang Ayah.

sebenarnya ia sangat malas untuk ikut pergi bersama sang Ayah, sungguh Galang itu paling malas pergi dengan Ayahnya apalagi jika membicarakan masalah bisnis, ayolah Galang masih berusia 17 tahun, tapi kehidupannya sudah seperti orang yang berusia 25 tahun saja, di kelilingi dengan urusan bisnis, bisnis dan bisnis, Galang juga ingin seperti yang lain, menikmati masa remajanya.

Saat ini Galang sudah berada di sekolah, ia sedang memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah, setelah mobilnya terparkir dengan aman, ia pun langsung pergi ke dalam kelasnya yang berada di lantai 3 gedung sekolah ini.

saat ia menyusuri koridor sekolah, ia tidak sengaja menabrak seseorang, hingga remaja itu hampir terjatuh namun dengan sigap Galang menangkap pinggang belakang remaja itu, ia dan remaja saling menatap satu sama lain.

"Astaga, remaja laki-laki ini begitu manis, wajah yang putih bersih, dengan bibir kecil berwarna merah ceri, dia terlihat cantik meski ia seorang pria" batin Galang saat memperhatikan remaja lelaki manis itu dengan seksama.

"hmm, ma maaf Mas, ma mau sampai kapan kita dalam posisi yang seperti ini terus" ucap remaja manis itu dengan rasa gugup yang kentara saat ia melihat wajah tampan Galang yang begitu sangat dekat, bahkan bibir mereka cuman tinggal beberapa senti lagi untuk bersentuhan.

seakan tersadar, Galang pun langsung menjauhkan tubuhnya  dan membantu remaja manis itu berdiri dengan tegap, "ma maaf, gw gak sengaja nabrak lo" ucap Galang dengan merapihkan rambutnya yang berantakan.

"tidak apa-apa Mas, seharusnya aku yang minta maaf karena jalan yang tidak fokus karena mencari ruang kepala sekolah" ucap remaja manis itu dengan senyum tulusnya menatap Galang.

entah kenapa, jantung Galang berdetak lebih cepat saat melihat senyum manis itu di wajah manis remaja itu. ia terpesona akan senyum itu, "mencari ruang kepala sekolah, lo anak baru disini" ucap Galang dengan memasang wajah datarnya untuk mengalihkan detak jantungnya yang mulai tidak normal jika berdekatan dengan remaja manis itu.

"iya Mas, aku siswa baru disini dan aku lagi mencari ruang kepala sekolah, Mas tau ruang kepala sekolah dimana" tanya remaja manis itu.

"iya gw tau, mau gw antar kesana" tawar Galang dengan tersenyum ramah pada remaja manis itu.

"boleh Mas, kalau begitu ayo takut nanti Mas nya telat lagi masuk kelas" ucap remaja itu dengan bersemangat.

"baiklah mari kita berangkat sekarang" ucap Galang mendahului langkahnya, dan di susul remaja manis itu.

Suara bell jam masuk pelajaran pun terdengar, semua murid masuk kelasnya masing-masing termasuk dengan Galang yang sudah masuk kelasnya, kelas XI IPA 2 ialah kelas Galang belajar dan tak berapa lama guru pun masuk dengan murid di belakangnya.

"selamat pagi semua" sapa ibu guru.

"selamat pagi bu" jawab semua murid.

"hari ini kita kedatangan murid baru, ayo perkenalkan nama kamu" ucap guru tersebut pada remaja laki-laki manis itu.

"halo semuanya, perkenalkan nama saya Nathan Aryanatta, kalian semua bisa memanggil ku Than, saya murid pindahan dari Surabaya salam kenal" ucap Nathan mengenal kan diri.

Galang yang tadinya acuh saja memandang jendela kini teralihkan oleh suara yang ia kenal tadi pagi, ia pun menoleh ke sumber suara tersebut dan terkejut jika murid yang ia antar ke ruang kepala sekolah tersebut adalah orang yang sama.

"baiklah Nathan kamu bisa duduk sebangku dengan Galang yang ada di pojok belakang itu" ucap ibu guru tersebut dan Nathan pun mengangguk mengerti dan berjalan ke arah bangku yang di ucap oleh ibu guru.

"hai kita bertemu lagi, kita tadi belum sempat berkenalan, nama ku Nathan, kamu bisa panggil aku Than" ucap Nathan dengan tersenyum tulus.

"Galang" balas Galang dengan memasang wajah datarnya.

"semoga kita bisa menjadi sahabat baik ya Mas" ucap Nathan yang masih menampilkan senyum tulusnya.

Galang hanya mengangguk saja dengan tersenyum tipis, jujur jantung Galang berdetak kencang saat melihat senyum manisnya Nathan, entah mengapa tapi ia begitu tertarik pada sosok imut di sampingnya, sepanjang pelajar Galang selalu curi-curi pandang ke arah Nathan yang fokus ke depan.

"dia begitu manis, entah kenapa gw merasa nyaman ada di sisinya" ucap Galang di dalam hati.

"Ehm, Than" ucap Galang sembari berbisik.

"Iya Mas" ucap Nathan yang menoleh ke arah Galang, duhh rasanya Galang ingin sekali menculik Nathan lalu iya kurung di kamarnya, karena gak tahan saat Nathan memanggilnya dengan sebutan Mas, uhh hatinya serasa meleleh.

"Hmm, nanti setelah bell istirahat bunyi, kita ke kantin bareng ya" ajak Galang yang saat ini tengah gugup namun ketutup sama wajahnya yang datar.

"Boleh Mas, tapi nanti setelah istirahat boleh tidak jika Than meminta Mas Galang menjadi tur guide nya Nathan untuk berkeliling Sekolah ini" balas Nathan dengan senyum manisnya.

"Boleh, nanti aku akan mengajak kamu berkeliling di sekolah ini" ucap Galang yang bersedia ajakan Nathan.

"Makasih ya Mas" ucap Nathan tersenyum manis, dan Galang pun ikut tersenyum dan mengangguk saja tanda mengerti.

.

.

.

.

.

.

Eyyo jangan lupa Vote and Komen ok see you in next Chapter bye bye

Falling In Love With My Enemy  ☑️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang