Sementara itu di dalam kelas Bayu menghujani William dengan sejuta pertanyaan yang membuat William memajukan bibir kesal, terkadang ia sangat bete sama Bayu kalo ada masalah sepele pasti suka di besar-besarkan, ya contohnya masalah ini yang dimana William yang menantang Barra untuk memperebutkan posisi juara umum.
"Willy lo serius dengan apa yang lo ucapin di kantin tadi" seru Bayu yang masih gk percaya akan hal barusan di kantin sekolah.
"emangnya kenapa kalo gw nantang Barra, buat adu otak ada masalah" jawab William
"ya iya lah jelas ada masalah, kan lo tau sendiri dia itu gimana orangnya" ucap Bayu
"udah lo gak usah di pikirin lagi" ucap William yang enggan meladeni ocehan Bayu
"WILLY" ucap seseorang yang berlari sembari berteriak menghampiri William.
"aduh lo apa-apaan sih teriak-teriak segala sakit tau kuping gw Marisa" ucap Bayu dengan nada kesal kepada seseorang yang bernama Marisa itu.
"ohh lo punya kuping Bay, gw kira lo gk punya" jawab Marisa sarkasme.
"ya punya lah lo pikir gw apaan hah" seru Bayu ketus.
"dah lah tuh kalian berdua gk usah bertengkar disini berisik tau" ucap William yang mulai kesal karena tingkah laku dua sahabatnya ini.
Bayu dan Marisa pun berbalik pandangan ke arah William dan melihatnya dengan tajam setajam silet, [canda silet], merasakan ada aura membunuh dari kedua sahabatnya itu ia pun mengalihkan pandangannya ke luar jendela
"Willy" seru Marisa, William pun menoleh ke arah Marisa.
"apa" jawabnya singkat.
"gw mau nanya dong sama lo"
"gw tau apa yang ingin lo tanyakan ke gw Risa, lo pasti mau nanya tentang tantangan yang gw beri ke Barra kan" jawab William serius mode on.
"iya Willy, kok lo nantang dia sih kan lo tau dia tuh preman sekolah Willy, emangnya lo gk takut apa sama dia" seru Marisa sedikit khawatir dengan tindakan William yang menurutnya suatu hal yang bodoh, "gw takut lo kenapa-napa" lanjutnya
"udah gak usah di pikirin, biarin itu jadi urusan gw dan Barra, jadi gw harap lo berdua gk usah terlalu ikut campur mengerti" ucap William dengan penekanan di akhir kalimatnya.
lalu menyandarkan kepala nya di atas meja dengan kedua tangannya sebagai sandaran, Bayu dan Marisa hanya bisa menghela nafas berat, mungkin untuk saat ini dia gk usah di ganggu dulu kali ya, batin bayu yang sedang memperhatikan William.
***
Demi menjawab tantangan yang di berikan William padanya, saat ini Barra tengah fokus belajar di perpustakaan dengan ditemani beberapa buku-buku pelajaran yang di iringi musik yang sedang ia dengar di ponselnya menggunakan earphone.
Barra POV
Entah apa yang aku merasuki diriku yang mau menerima tantangan dari Willy yang menurutku itu konyol, kejadian tiga hari lalu di kantin sekolah sangat lah mengejutkan aku tidak pernah menyangka bahwa dia akan menantang ku untuk memperebutkan juara umum di sekolah, sebenarnya aku tidak ingin menerima tantangannya namun tatapan Willy yang paling ku benci itu dan perkataannya yang menyebutku sampah itu lah yang membuatku menerimanya.
Kali ini aku sedang belajar di perpustakaan yang hanya di temani oleh buku-buku tebal serta iringan musik yang sedang aku putar di ponselku menggunakan earphone, belajar sambil menyetel lagu favorit memang teman yang paling cocok.
oh iya selama tiga hari ini aku tidak pernah mengunjungi markas dan selama tiga hari itu lah aku bergulat dengan buku-buku sampai kedua orang tuaku di buat kaget akan perubahan ku yang awalnya seorang anak berandalan menjadi orang giat belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love With My Enemy ☑️
Roman d'amourNovel ini mengandung unsur Mpreg (Male Pregnancy) yang di mana Cowo bisa hamidun Start chapter 1 : 5 Agustus 2021 End Chapter 63 : 25 Desember 2021 Dicintai oleh seorang sahabat ? itu sudah biasa, tapi apakah kalian pernah dicintai oleh musuh kalian...