Episode 43 : kepergok

2.3K 133 2
                                    

hai hai para Readers Bang Author comeback again nih dengan segala kesibukannya dan kegabutan gw ini untuk menemani kalian, guys kangen gak sama gw, pasti enggak la yah 🤣🤣
.
.
.

Masih di waktu yang sama, saat ini William tengah menunggu Barra yang sedang pergi keluar untuk membeli makanan yang dirinya minta tadi, dengan sabar William menunggu kekasih tampannya itu sembari menonton acara berita yang di temani teh hangat serta beberapa kue kering seperti, kue nastar, kue putri salju serta kue kacang, wow surga dunia, pikirnya.

Tak lama suara pintu terbuka, William pun langsung bangkit dan menghampiri orang yang pasti dirinya tau siapa yang datang, “mana semua pesanan aku Bar” ucap William yang kini sedang menunggu jawaban dari Barra.

“nih pesanan kamu” ucap Barra sembari memperlihatkan beberapa kantung kresek berbagai warna itu yang menandakan beberapa makanan pesanan William dari berbagai jenis.

Terlihat jelas senyum sumringah dengan wajah yang berbinar itu William tunjukan saat semua makanan yang dirinya inginkan sudah ada di depan mata, dengan perasaan senang William pun memeluk Barra secara tiba-tiba hingga membuat kekasih tampannya itu tersentak kaget.

“makasih ya” ucap William sembari membenamkan kepalanya di dada bidang milik Barra. Biasa lah bund bawaan hamil, jadi kalo keinginannya tercapai pasti senangnya bukan main, ah dasar pamil.

Lihat lah senyum Barra yang tidak henti hentinya di pancarkan nya, melihat begitu bahagianya William saat sesuatu yang ia minta sudah ada di hadapan nya, dua kecupan di kening itu berikan serta tak lupa membalas pelukan kekasih manisnya ini walaupun tangannya di penuhi dengan belanjaan nya tadi.

“sama-sama, ya sudah kita ke meja makan buat taruh semua ini” ucap Barra lembut yang di jawab anggukan semangat dari William.

Mereka pun berjalan menuju meja makan lalu menyimpan semua makanan di meja, grep, pelukan itu Barra rasakan saat William memeluknya dari belakang, “kenapa sih, manja banget perasaan” ucap Barra di iring senyum lembut.

Mereka pun berjalan menuju meja makan lalu menyimpan semua makanan di meja, grep, pelukan itu Barra rasakan saat William memeluknya dari belakang, “kenapa sih, manja banget perasaan” ucap Barra di iring senyum lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“gak papa, aku hanya ingin meluk kamu aja kayak gini” ucap William dengan mempererat pelukannya sembari menampilkan wajah yang berseri.

Setelah beberapa saat Barra pun melepaskan pelukan itu lalu menatap sang kekasih, Cup, Barra pun mencium kekasih manisnya ini dengan begitu lembut dan di barengi lumatan kecil, sementara William, dirinya hanya bisa menutup matanya untuk meresapi setiap sentuhan sentuhan ciuman lembut dan memabukkan itu hinga membuatnya candu akan hal itu.

Setelah beberapa saat Barra pun melepaskan pelukan itu lalu menatap sang kekasih, Cup, Barra pun mencium kekasih manisnya ini dengan begitu lembut dan di barengi lumatan kecil, sementara William, dirinya hanya bisa menutup matanya untuk meresapi s...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Falling In Love With My Enemy  ☑️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang