Side Story Barra X William 1

1.6K 84 0
                                    

halo gays balik lagi sama gw Bang Author yang selalu sibuk dengan urusan padahal mah rebahan doang hehe.

so markijut mari kita lanjut
.
.
.

Sudah satu minggu William bangun dari komanya setelah melahirkan dan kini ia tengah bersiap pulang ke rumah keluarga Wiratama untuk tinggal selama satu bulan untuk pemulihan.

“udah selesai” tanya Barra sembari menggendong baby Devan dan untuk baby Devin berada di kereta bayi, William pun hanya menggangguk lalu berjalan menghampiri Kekasih dan anak mereka dengan senyum yang tidak pernah luntur di wajah tampan dan manis William.

“Aldi dimana Bar, kok gak ikut menjemputku” ucap William sembari melihat ke sekeliling karena tidak melihat putra sulungnya di kamar inap.

“Aldi gak ikut kesini, tapi ia ada sama Nenek dan supupunya itu di rumah menunggu kita” ucap Barra sembari mencium kening William.

“hai anak Mommy yang tampan, pasti kamu kangen ya sama Mommy, utututu” ucap William yang sedang berinteraksi dengan putra keduanya.

“iya Mommy Evan kangen sama Mommy” ucap Barra yang menirukan suara anak kecil.

William pun menatap Barra yang sedang tersenyum kearahnya, William pun berjalan ke arah Barra dan mencium pipi kanan calon suaminya ini dengan penuh cinta.

“makasih sudah masuk kedalan kehidupan ku Barra, maaf aku selalu merepotkan mu” ucap William tersenyum tulus lalu mencium lagi pipi kanan Barra.

“harusnya aku yang bilang seperti itu Sayang, dan aku juga tidak merasa di repotkan justru aku sangat berterima kasih padamu karena sudah memberikan kebahagiaan terindah dalam hidupku dan membuat keluarga kita semakin sempurna berkat ke hadiran dua malaikat kecil kita yang baru hadir ke dunia ini” ucap Barra dengan senyum lembutnya lalu mencium kening, pipi dan bibir William.

“ayo kita pulang, semua keluarga sudah menunggu” ucap Barra lagi dan di balas anggukan kecil serta senyum manis William.

William pun menggendong baby Devin ke dalam pangkuannya lalu berjalan meninggalkan kamar inap nya, setelah 15 menit perjalanan akhirnya mereka pun sampai di rumah keluarga Wiratama, setelah turun dari mobil, William langsung di sambut oleh pelukan putra sulungnya yang berlari kearahnya.

“jangan lari-lari gitu sayang nanti jatuh bagaimana” ucap William lembut menasehati Rizaldi sembari mengusap surai rambut putranya.

“Mom, Dad, Aldi ingin megang adik kembar” ucap Rizaldi antusias karena ia ingin menyentuh kedua adik kembarnya.

“boleh dong kan kamu Abangnya, tapi sebelum itu kita masuk dulu ok” ucap Barra dengan mencium putra sulungnya dan Rizaldi pun mengangguk paham.

Dan akhirnya keluarga kecil Barra William pun masuk ke rumah, mereka di sambut oleh semua anggota keluarga baik keluarga Wiratama maupun keluarga Atmadja, mereka menantikan anggota baru di keluarga mereka, Galang dan Rendi pun menghampiri Barra dan William untuk menggendong cucu baru mereka.

“astaga Bar, kenapa kedua cucuku ini wajahnya mirip dengan mu, cuman bibir dan hidung saja yang mirip menantu ku itu” ucap Rendi yang melihat kedua cucu nya ini duplikat dari Barra, sedangkan orang yang di bicarakan mendengus kesal karena di nista Ayah sendiri.

“ya iya lah mirip kan aku yang bikin, ya kali harus mirip sama si Haikal, si bocah minus akhlak itu” ucap Barra sebal, Haikal yang merasa namanya tercemar langsung melempar kacang goreng ke arah Barra.

“gw diem ye Bang, gak ngomong apa-apa, dasar Abang gak ada akhlak emang” ucap Haikal yang tidak terima, semua keluarga pun tertawa lepas melihat adik kakak ini berselisih.

“sudah lah tuh, jadi Bar siapa nama kedua cucuku ini” tanya Rendi, ia saat tidak tau jika William sudah melahirkan karena saat itu ia sedang di luar kota bersama Hendrick dan Haikal, untuk mengurusi masalah bisnis yang ada di Surabaya.

“untuk kakaknya yang sedang di gendong Papah, namanya Devan Surya Atmadja dan untuk si adik yang di gendong Papah Galang namanya Devin Surya Atmadja” ucap Barra dengan memberi tahu nama kedua anaknya dengan memakai marga yang sama dengan dirinya.

Rendi pun tersenyum tipis saja lalu menepuk pundak Barra, “jaga terus keluarga kamu, jangan sampai ada orang lain yang mencoba untuk merusak keluarga kamu” ucap Rendi dengan tersenyum bahagia pada Barra, tugasnya mendidik anaknya sudah selesai, kini anaknya sudah mempunyai keluarga kecil yang harus anaknya jaga.

Barra pun hanya mengangguk pelan lalu tersenyum tulus pada sang Ayah, William yang melihat adegan yang menghangatkan itu hanya bisa tersenyum bahagia, tidak sia-sia usahanya untuk memperbaiki hubungan calon suaminya dengan sang Ayah mertuanya, ia lega jika kehangatan keluarganya sudah kembali seperti dulu lagi.

Acara pun berlanjut dengan foto bersama keluarga besar lalu foto keluarga kecil Barra dan William, setelah itu mereka mengadakan acara Aqiqahan kedua anaknya Barra dan William di salah satu panti asuhan di Bandung bersama anak-anak yatim, senyum tulus itu tidak pernah luntur dari Barra maupun dari William, mereka mengikuti acara dengan khidmat.

Dan setelah acara doa bersama Barra dan William membagikan berbagai keperluan sekolah, mainan, baju baru serta amplop berisi uang tunai dan William pun berencana merenovasi bangunan panti yang mulai usang dengan hasil rancangan nya, pengurus panti hanya bisa mengucapkan terima kasih pada William dan keluarga atas bantuan yang mereka terima.

Setelah pulang dari panti semua keluarga kembali ke kediaman Wiratama, untuk makan besar bersama, suasana yang hangat itu begitu terasa disana, canda, tawa selalu menghiasi acara makan besar itu.

Setelah rangkaian acara penyambutan anggota baru dari kedua keluarga kini sudah usai, baik keluarga Wiratama dan Keluarga Surya Atmajda sudah meninggalkan rumah Barra dan William.

Saat ini mereka sedang menikmati angin Malam dengan Barra yang memeluk William dari belakang di balkon lantai 3 rumah mereka yang menghadap langsung kearah pusat Kota Bandung yang di hiasan dengan cahaya gedung-gedung pencakar langit.

"Terima kasih ya Bar, kamu sudah hadir di kehidupan ku dan menjadi cahaya penerang yang dulu kehidupanku sangat gelap" Ucap William yang memandang lurus kearah depan.

"Seharusnya aku yang berterima kasih kepada mu, berkat kamu kegelapan yang hadir di dalam hidupku kini menjadi terang dan penuh warna, ditambah lagi kehadiran Aldi dan The Twin's menjadi pelengkap kebahagiaan kita" ucap Barra sembari mencium pucuk kepala William.

"Aku Mencintaimu Barra Surya Atmajda"

"Aku Juga Mencintaimu William Wiratama" Balas Barra.

Kini mereka saling menatap dan mulai berciuman lembut menyalurkan cinta yang begitu besar dari keduanya, setelah beberapa menit ciuman itupun terlepas dengan benang saliva menjadi bukti.

"Yuk kita masuk, kamu kan baru pulang dari rumah sakit" ucap Barra yang di balas anggukan kecil dari William.

.
.
.
.
.
.

Panggilan Rizaldi buat BarWil gw ganti jadi Daddy and Mommy, gak usah protes 😒😒.

Jangan lupa tinggalkan jejak seperti Vote dan komen ok See in next Chapter bye bye

Falling In Love With My Enemy  ☑️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang