Hai guys Bang Author kembali lagi dengan sejuta kesibukannya untuk menyapa kalian semua.awas nangis soalnya ada bawangnya, ok happy reading guys.
.
.Masih di waktu yang sama, BarWil masih senang tiasa berpelukan mencurah kan rasa cinta, sayang, dan kenyamanan satu sama lain, William yang hampir lupa tujuan awal menghampiri Barra langsung mendongka kan
kepalanya lalu menatap sang kekasih lekat.“mau sampai kapan kamu meluk aku terus hmm, gak bosen gitu” ucap William dengan mengelus surai rambut Barra.
“nanti, aku masih mau meluk kamu” ucap Barra yang kembali menenggelamkan kepala nya di Bahu William.
Dengan senyum lembut itu terukir di wajah William, dirinya tau jika Barra sedang mencoba menenangkan diri, karena saat ini emosional nya masih belum stabil setelah mengeluarkan semua keluh kesahnya dihadapan foto mendiang sang ibunda.
“lepasin dulu ok, kita harus pergi ke halaman belakang dulu, aku sudah menyiapkan kejutan kecil untuk mu” ucap William yang dirinya masih dalam dekapan Barra.
“kejutan untukku?, kejutan apa” tanya Barra yang perlahan mulai melepaskan pelukan nya.
“itu, rahasia dong, kalo di kasih tau namanya bukan lagi kejutan” ucap William.
“ya udah deh kalo gak mau ngasih tau” ucap Barra yang sengaja mengekspresi kan wajah yang jutek dan datar agar William percaya jika dirinya sedang marah, dengan helaan nafas lelahnya William hembus kan lalu mengecup pipi Barra yang kaget saat William mencium nya secara tiba-tiba.
“udah gak ngambek lagi kan” ucap William di iringi senyum manisnya, oh ayo lah jantung Barra langsung deg degan ketika melihat senyum itu.
‘astaga imutnya calon bini, pengen nerkam tapi tau tempat gw gimana dong’ batin Barra yang saat ini menatap lurus ke arah William, dirinya hanya bisa mengangguk pelan menjawab ucapan William.
“ok jika udah gak ngambek lagi, kita ke halaman belakang” ucap William sembari menggandeng tangan Barra yang sedari tadi hanya diam menatap dirinya, baru lima langkah berjalan William pun menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah Barra yang menatapnya bingung, “sebelum kesana, kamu pakai ini dulu” ucap William sembari mengeluarkan bandana di dalam saku celananya.
Dengan mengangkat satu alisnya Barra menatap William yang terihat antusias saat mengeluarkan bandana itu, “itu buat apa” ucap Barra sembari menunjuk bandana warna biru navi di tangan William.
“ohh ini, ya buat nutup mata kamu lah, kamu pikir buat apaan” ucap William membalas pertanyaan Barra.
“lah kenapa harus di tutup segala sih, cuman ke halaman belakang doang” ucap Barra.
Dengan malas William memutar keduanya matanya setelah mendengar ucapan Barra, “Cih, tentu saja kau harus memakainya, namanya juga kejutan, udah gak usah banyak nanya, sini biar aku pasangin” ucap William sedikit sebal, dan Barra hanya mengangguk pasrah.
‘jangan bikin bini ngamuk, sekali keluar tanduk, masa depan gw dalam bahaya’ batin Barra bergidig ngeri saat memikirkan apa yang akan terjadi jika William sampai keluar tanduk.
William pun mengikatkan bandana itu ke kepala Barra untuk menutupi matanya, “aw aw, jangan kenceng kenceng dong sayang” ucap Barra saat merasakan bahwa bandana yang di ikatkan oleh William terlalu kuat.
“biarin aja, biar kamu gak bisa ngintip” ucap William yang sembari cengengesan melihat penderitaan kekasih tampannya ini.
“ok dah beres” ucap William sembari menepuk tangannya sebagai pertanda jika yang berada di halaman belakang harus bersiap-siap di posisi mereka masing-masing, karena mereka akan datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love With My Enemy ☑️
RomanceNovel ini mengandung unsur Mpreg (Male Pregnancy) yang di mana Cowo bisa hamidun Start chapter 1 : 5 Agustus 2021 End Chapter 63 : 25 Desember 2021 Dicintai oleh seorang sahabat ? itu sudah biasa, tapi apakah kalian pernah dicintai oleh musuh kalian...