hai gays Bang Author kembali lagi dengan sejuta kesibukannya untuk menyapa kalian semua.
yang udah nyiapin baju kebaya sama batik siapa, episode ini hari pernikahan William dan Barra jadi ayo siap-siap.
.
.
.
.Sudah tidak terasa satu tahun telah berlalu dan kini Barra dan William sedang mempersiapkan semua yang akan mereka butuhkan selama dua minggu di Inggris, ya kalian gak salah denger kok lima hari lagi Barra sama William akan melangsung kan hari dimana mereka berdua akan mengucapkan janji suci sehidup semati dalam ikatan suci pernikahan di Inggris.
Saat ini mereka berdua sedang berada di ruang keluarga rumah mereka berdua, berhubung ini hari minggu mereka hanya menghabiskan waktu di rumah bersama ketiga anak mereka, di ruang keluarga Rizaldi anak sulung mereka sedang bermain dengan kedua adik kembarnya, lalu Barra yang sedang membaca koran sembari mengawasi ketiga anaknya bermain dan William sedang masak sarapan.
"Bar, Aldi, ayo sarapan makanan nya udah siap nih" seru William sembari berteriak memanggil anak dan calon suaminya untuk sarapan.
"IYA MOM, OK SAYANG" sahut Ayah dan anak ini bersamaan.
"eh iya Bar sekalian Devan sama Devin nya kamu gendong terus dudukin mereka di meja khusus bayi" ucap William meminta Barra membawa baby Twin's ke meja makan.
"iya sayang" jawab Barra lalu ia pun menggendong Devan terlebih dulu kemeja makan lalu Devin.
Ya seperti itu aktivitas pagi keluarga Barra William di rumah, Barra akan jadi suami dan ayah yang siap siaga jika bersama keluarga karena apapun yang di ucapkan William adalah perintah bagi Barra, dan sekarang hari dimana mereka akan berangkat ke Inggris bersama semua keluarga dan sahabat Barra dan William.
POV William
Saat ini aku dan sekeluarga sudah sampai di London Inggris, ya tiga hari lagi dari sekarang aku dan Barra akan melangsungkan pernikahan ku dengan Barra, perjalanan panjang dari Bandung ke London memakan waktu kurang lebih 15 jam perjalanan itu pun kami menggunakan pesawat jet pribadi milik keluarga ku dan keluarganya Barra.
Aku dan Barra berserta tiga malaikat kecil kami menggunakan mobilku yang selama di London aku sering memakainya di kala ke kantor atau ataupun sekedar jalan jalan dan yang lainnya ahh aku tidak peduli sih itu bukan urusan ku melainkan urusan Papah ku hehe.
Kami berlima pun sampai di Mansion pribadi ku yang sengaja aku bangun empat tahun lalu, lokasinya yang berada tidak jauh dari pusat kota London membuat pemandangan kota yang di juluki The Smoke City itu, aku sedang menikmati hembusan angin di Rooftop bagian selatan mansion yang mengarah langsung ke pusat kota London.
Tiba-tiba sepasang tangan kokok sedang memeluk ku dari belakang, aku pun sedikit kaget namun langsung tersenyum kembut saat tau tangan kokoh itu milik calon suami ku, siapa lagi kalo bukan Barra, "sedang ngapain kamu sendirian disini Willy" tanya padaku dengan membenamkan wajahnya di bahu kiri ku.
"gak papa, aku cuman menikmati kesendirian ku ini untuk yang terakhir kali sebelum kita menikah lusa nanti" ucap ku sembari mengusap surai rambutnya di belakangku.
"aku tidak pernah menyangka jika kita akan sampai ke tahap ini, apalagi dulu kita saling bermusuhan dan saling benci, dan sekarang kita saling mencintai bahkan kita memiliki tiga malaikat kecil yang harus kita jaga, takdir tuhan memang tidak akan ada orang yang tau kapan itu akan terjadi" ucap Barra yang masih setia memeluk William dari belakang lalu mencium pipi kekasih manisnya ini yang sebentar lagi akan sah menjadi istrinya.
Aku pun membalikan badan ku untuk menatap wajah tampannya yang sedang tersenyum lembut pada ku, dengan segera aku meraih ceruk belakang lehernya lalu aku mencium bibir Barra dengan sedikit lumatan kecil, setelah lima menit kami bergulat dengan berciuman, kami pun saling menatap, aku lihat mata penuh cinta itu di mata Barra lalu aku cium pipi kirinya dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love With My Enemy ☑️
RomanceNovel ini mengandung unsur Mpreg (Male Pregnancy) yang di mana Cowo bisa hamidun Start chapter 1 : 5 Agustus 2021 End Chapter 63 : 25 Desember 2021 Dicintai oleh seorang sahabat ? itu sudah biasa, tapi apakah kalian pernah dicintai oleh musuh kalian...