Episode 53 : Kelahiran The Twins

2.7K 117 1
                                    

yuhu balik lagi dengan Bang Author yang selalu sibuk, Btw 2 Episode lagi mau end nih yuk bisa yuk sad ending 😂😏.
.
.
.

Di sebuah koridor rumah sakit, tepatnya di depan pintu ruang operasi saat ini Barra tengah duduk dengan gelisah menunggu semua keluarga nya datang, dirinya sudah menelpon semua keluarga tentang kecelakaan William saat akan menjemput Rizaldi.

Terdengar suara langkah kaki di arah ujung koridor menuju ke arah Barra yang sudah gelisah menunggu di luar ruang operasi, “Barra” seruan dari wanita paruh baya yang sudah jelas suara siapa itu.

“Mamah” ucap Barra, ia pun langsung bangkit dari kursi dan berjalan ke arah Amara lalu memeluknya dan menumpahkan semua ketakutan nya pada ibu mertuanya ini.

“bagaimana keadaan Willy, Barra” tanya Galang sembari menyentuh pundak Barra.

“hiks Willy mengalami pendarahan hebat di kepala dan perutnya akibat kecelakaan itu ia harus segera melakukan tindakan operasi sesar sekarang untuk menyelamatkan nyawa ketiga nya, hiks Pah, Mah Barra gak sanggup jika mereka meninggalkan ku Pah hiks”

ucap Barra yang sudah tidak bisa lagi menopang berat tubuhnya lagi akibat syok hebat saat melihat William yang bersimbah darah saat akan di bawa kerumah sakit, Bahkan jas dan kemeja kantor nya juga masih ada noda darah William.

Mendengar penjelasan Barra, Galang dan Amara kaget bukan main tapi mereka harus terlihat tegar untuk memberi Barra kekuatan yang sangat terpukul akan ke adaan William, tak lama yang lainnya pun sudah tiba, Andara yang mendengar sang kakak kecelakaan langsung menangis histeris saat di kampus beruntung disana juga ada ketiga sahabatnya yang membantu Andara pergi kerumah sakit.

Sedangkan Bayu, Daffa dan Satria mereka menatap iba pada Barra yang tengah terpuruk disana sembari memeluk Amara, satu jam mereka menunggu disana akhirnya suara tangisan bayi terdengar di luar selang sepuluh menit tangisan kedua bayi pun terdengar, Barra yang mendengar suara tangisan anaknya pun langsung bangkit dari duduknya rasa syukur terus Barra panjatkan pada tuhan.

‘Alhamdulillah ya tuhan, kau menjawab semua doa hamba, akhirnya kedua anak hamba sudah lahir ke dunia ini’ ucap Barra dalam hati, beban di hatinya mulai terangkat namun hatinya masih gelisah karena keadaan William yang masih belum diketahui.

“Mas Bayu, ponakan kembar aku udah lahir Mas” ucap Andara haru dengan memeluk Bayu dengan erat dan Bayu pun membalas pelukan itu serta mencium kening Andara yang sudah sah menjadi pendamping hidupnya.

“Pah, cucu kembar kita sudah lahir” ucap Amara dengan memeluk Galang serta mebenam kepalanya di dada bidang sang suami.

“Alhamdulillah, cucu kita lahir dengan sehat Mah” ucap Galang membalas dekapan sang istri dan mengusap punggung sang istri yang tengah bahagia.

Sedangkan di ruang operasi Yuda dan Ayunitta masih berusaha menghentikan pendarahan William, “Willy kamu harus bertahan de, kamu sudah jadi orang tua, kamu pasti ingin melihat keduanya tumbuh dewasa kan Willy, jadi Mba mohon kamu harus kuat” ucap Ayunitta yang berusaha untuk menghentikan pendarahan.

“Suster saya membutuhkan dua kantong darah golongan AB negatif segera Sus” ucap Ayunitta.

“baik Dok, saya akan memeriksanya di PMI” ucap salah satu Suster tersebut lalu keluar menuju tempat penyimpanan darah.

Diluar semua melihat pintu ruang operasi terbuka dan memperlihatkan seorang Suster keluar dengan tergesa-gesa yang membuat semua orang menjadi cemas, “Suster apa yang terjadi bagaimana keadaan anak saya sus” ucap Galang menahan suster tersebut.

“syukur lah untuk operasi sesar kedua bayinya dalam keadaan sehat tapi..” ucap suster tersebut ysng menjeda perkataan nya.

“tapi apa Sus” ucap Barra dengan wajah tegangnya yang mendengar kata tapi dari suster itu.

Falling In Love With My Enemy  ☑️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang