Falling In Love With My Enemy ☑️

Episode 34 : Kau Milikku Seutuhnya 2 🔞

My favorit Coupel ⬆️

hai hai para Readers Bang Author comeback again nih dengan segala kesibukannya dan kegabutan gw ini untuk menemani kalian, guys kangen gak sama gw, pasti enggak la yah , jadi jangan lupa tinggalkan jejak seperti Like dan komen ok.

selamat membaca

.

.

Sesampainya William dan Barra di rumah, mereka langsung disambut dengan tangis haru dari Amara, Galang dan Verra serta semua anggota keluarga mereka.

“hiks, akhirnya kamu pulang sayang” ucap Amara sembari memeluk William dengan erat, Galang pun juga memeluk sang putra tercintanya dengan senyum lembut yang jarang ia perlihatkan kepada semua orang.

“maaf sudah membuat kalian khawatir” ucap William yang membalas pelukan hangat dari kedua orang

yang melihat kehangatan keluarga Wiratama hanya menampilkan senyum tipis, dirinya merasa iri kepada William karena memiliki keluarga yang begitu menyayanginya, sedangkan Barra, disaat dirinya masih kuliah, keluarga nya tidak lagi harmonis seperti dulu, setiap hari pasti ada saja pertengkaran di antara ibu dan ayahnya Barra, baik itu masalah sepele ataupun masalah besar pasti akan di permasalahkan.

Dan puncaknya saat Barra sudah lulus menjadi anggota kepolisian, dirinya mendapatkan kabar buruk bahwa sang ibu telah meninggal dunia akibat serangan jantung, disana Barra merasa hancur karena sudah kehilangan orang yang paling dia sayangi di saat yang sama Barra murka karena penyebab kematian sang ibu akibat ulah ayahnya sendiri yang ketahuan selingkuh dengan sekertaris ayahnya.

Delapan jam sebelum kematian sang ibu, ibunya Barra sebut saja Anisa dapat kiriman sebuah amplop berwarna coklat dari tukang pos siang itu, setelah menerimanya Anisa pun membuka isi dari amplop tersebut, betapa terkejutnya ia saat melihat isi amplop adalah foto-foto perselingkuhan suaminya bersama wanita lain.

Hati Anisa saat itu seperti tersayat sayat dengan belati tajam, di salah satu foto itu terlihat sang suami sedang bermain adegan panas dengan seorang wanita yang ia kenal adalah sekertaris dari suaminya di salah satu hotel ternama yang ada di Surabaya saat ayahnya Barra sedang melakukan meeting di luar kota, seketika dada Anisa serasa nyeri dengan nafas yang terengah-engah dan tidak lama kemudian Anisa ambruk di kamarnya bersama sang suami, sebut saja Rendi Surya Atmadja.

Si kembar adiknya Barra yang kala itu baru pulang kuliah dan berencana ingin menemui sang ibu untuk makan siang bersama, keduanya langsung syok melihat sang ibu sudah tergeletak di lantai dan langsung di bawa ke rumah sakit.

Setelah dirawat intensif selama delapan jam di ICU rumah sakit tersebut namun sayang tuhan sudah berkendak lain, Anisa di nyatakan meninggal dunia akibat penyakit jantung yang diderita Anisa selama beberapa tahun lalu.

Barra yang sudah sampai di rumah sakit seketika langsung menangis ketika melihat orang yang ia sayangi sudah tidak bernyawa di hadapannya, selama acara pemakaman sang ibu.

Barra tidak melihat sang ayah ada disana, setelah acara pemakaman selesai, Barra sengaja ingin ke kamar sang ibu untuk mengenang kenangan dirinya bersama Anisa di masa lalu.

Dan disaat Barra masuk ke kamar sang ibu, dirinya menemukan sebuah amplop berwarna coklat tergeletak dilantai, ia pun mengambilnya lalu melihat isinya, alangkah terkejutnya Barra saat melihat isi amplop tersebut adalah foto perselingkuhan Rendi dengan wanita lain, Barra langsung terduduk di lantai dan memandangi salah satu foto tersebut.

“jadi penyebab kematian Mamah adalah ulah Papah ku sendiri” gumam Barra, satu air mata itu berhasil lolos keluar dari matanya itu.

Dengan emosi yang memuncak Barra keluarkan, “AAAARGH, RENDI SURYA ATMADJA AKU MEMBENCI MU, KAU SUDAH MEMISAHKAN AKU DAN IBUKU UNTUK SELAMANYA, AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMAAFKAN MU SAMPAI AKHIR HAYAT KU, AKU MEMBENCIMU” begitulah teriakan Barra yang berada di kamar sang ibu, semua orang yang ada di rumah yang mendengar teriakan Barra yang ada di kamar Anisa langsung datang kesana.