Episode 44 : Bertemu Ayah Mertua

1.9K 110 0
                                    

hai hai para Readers Bang Author comeback again nih dengan segala kesibukannya dan kegabutan gw ini untuk menemani kalian, guys kangen gak sama gw, pasti enggak la yah 🤣🤣

Maaf Slow Up, bukan karena males, tapi Bang Author lagi mikirin konflik buat Eps selanjutnya, Dahlah lanjut baca aja
.
.
.

15 April 20xx

Di sebuah perusahaan yang bergerak di berbagai bidang bisnis seperti, infrastuktur, property and real estate, dan juga beberapa bisnis lainnya yang tidak kalah menguntungkan, terlihat seorang pria paruh baya yang tengah di sibuk dengan berkas-berkas penting perusahaan yang dirinya sedang tanda tangani, tak lama suara pintu kaca itu di ketuk dari luar.

“Masuk” ucapnya yang tidak mengalihkan pandangan nya dari beberapa dokumen serta laptop nya, setelah di berikan izin untuk masuk, orang itupun langsung masuk dan menghampiri meja atasan nya itu.

“selamat siang pak Rendi” ucap salah satu pemuda berusia 28 tahun itu sembari membungkuk hormat pada Rendi.

“Satria, tolong kamu sebutkan agenda saya hari ini apa saja” ucap Rendi sembari mengetik di laptopnya tanpa melihat Satria.

“baik pak” ucap Satria yang mengeluarkan notebook nya, ia dia Satria, sahabat Barra yang saat ini bekerja sebagai sekertaris pribadi Rendi.

“untuk hari ini, Bapak hanya mempunyai agenda meeting dengan perusahaan Wils Corp, untuk membahas kerja sama tentang pembangunan komplek apartemen serta Mall di kawasan Buah batu dan membahas rencana pembangunan blok Apartemen di kawasan wisata pantai pangandaran, dan untuk jadwal meeting nya akan di bahas satu jam lagi pak” ucap Satria menjelaskan agenda meeting Rendi dengan CEO dari perusahaan Wils Corp.

“baiklah, kau boleh keluar Satria” ucap Rendi menyuruh Satria meninggalkan ruangan nya.

“baik pak, kalau begitu saya permisi” jawab Satria sembari membungkuk hormat lalu beranjak meninggalkan ruangan CEO itu.

setelah Satria keluar, dirinya pun langsung menyandarkan tubuhnya karena lelah, “Wils Corp?, hah sudahlah lebih baik aku bersiap-siap” ucap Rendi, lalu ia beranjak ke ruang rahasianya yang sengaja Rendi buat untuk menenangkan diri.

Sementara di perusahaan Wils Corp, seorang pemuda berusia 28 tahun sedang berbincang dengan kedua rekan kerja sekaligus sahabatnya di ruangan kebesarannya, “lo yakin mau membahas hal itu dengan ayah mertua lo” tanya salah satu sahabatnya, dengan helaan nafas panjang pemuda itu hembuskan dan menatap kedua sahabatnya itu.

“iya gw yakin, gw gak mau menunda lagi masalah ini” ucap pemuda itu dengan menatap kedua sahabat nya itu dengan tatapan sendu, “gw gak mau jika suatu saat nanti Barra dan seluruh anggota keluarga nya menyesali akan apa yang mereka lalukan itu salah, dan pada saat mereka ingin kembali bersama, semuanya sudah terlambat, karena itulah gw ingin mengakhiri semua kesalah pahaman ini sebelum semuanya terlambat” lanjut pemuda itu.

Mendengar ucapan sahabatnya ini, keduanya hanya bisa bungkam, tidak bisa berkata apa-apa lagi, “oh iya, Bay, Daf, lo berdua ikut gw ke perusahaan Ayah mertua gw, Atmajda Grup siang ini” ucapnya lagi dan mereka berdua hanya mengangguk saja, “baiklah kita berangkat sekarang” ucap William lalu meninggalkan ruang kerjanya.

“Daf, menurut lo rencana si Willy, yang mau mempersatukan keluarga mertuanya ini akan berhasil atau malah akan gagal” tanya Bayu setelah William keluar dari ruangannya.

Dengan mengangkat bahunya Daffa memberi isyarat pada Bayu jika dirinya juga tidak tau, “kita lihat saja dulu, gw juga maunya Barra bisa berdamai dengan bokapnya” ucap Daffa yang berharap supaya perselisihan sahabatnya dengan ayahnya akan segera usai, “lebih baik kita susul si Willy, gw yakin di pasti lagi nunggu di lobi” lanjut Daffa dan Bayu pun mengangguk pelan, lalu mereka pun menyusul William di lobi kantor.

Falling In Love With My Enemy  ☑️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang