Side Story Yuda X Daffa

1.2K 44 0
                                    

Hai semua Abang Author kembali nih dengan segala kesibukannya.

Nih buat kalian yang selalu minta part-nya Yuda X Daffa, gw kasih tuh.

Ini tuh part terpanjang yang gw udah revisi ulang dari versi Pdfnya yang ada di laptop gw, soalnya kalo versi sebelumnya itu cuman 1550 kata, dan ini setelah gw revisi jadi 4232 kata, puas kan Lo pada.

Story ini mengandung sedikit isu agama di pertengahan cerita ini, bagi yang gak suka sama scene ini boleh di skip aja.

Selamat Membaca.

.

Daffa keluar dari rumah sakit dan langsung menuju mobilnya yang ada di parkiran, Daffa kembali mengeluarkan air matanya semenjak di dalam mobil, pikirannya kacau setelah mendengar pengakuan Yuda secara tidak sengaja terdengar olehnya.

"AHK!!, KENAPA RIK, LO GAK PERNAH NGOMONG KALO LO TUH CINTA SAMA GW ERIK HIKS" teriak Daffa di dalam mobilnya dengan memukul keras stir mobil.

"GW TAU KALO GW ITU MEMANG COWOK YANG GAK PEKAAN AKAN PERASAAN, TAPI SETIDAKNYA LO TUH NGOMONG ERIK HIKS KARENA GW JUGA CINTA SAMA LO DARI DULU SAMPAI SEKARANG GW MASIH CINTA SAMA LO ERIK"

ucapan Daffa yang terus-terusan berteriak didalam mobilnya memanggil nama Yuda dengan sebutan Erik, karena nama lengkapnya ialah Yuda Erickson dan Daffa selalu memanggil Yuda dengan sebutan Erik jika mereka lagi berdua saja.

Daffa pun pergi meninggalkan rumah sakit tersebut dengan kecepatan tinggi, Daffa tidak memperdulikan keselamatan dirinya, karena saat ini emosional nya sedikit terguncang, dia pergi ke suatu tempat dimana hanya Yuda dan Daffa yang tau.

Sementara di lain tempat Yuda sudah ada di rumah Daffa dengan perasaan khawatir, semenjak Daffa pergi meninggalkan rumah sakit dengan keadaan menangis, Yuda merasa tidak tenang dan memutuskan pergi ke rumah orang yang di cintainya itu.

"Ehh, Nak Yuda" ucap wanita paruh baya itu, Ibunya Daffa yang bernama Yossi Elfandi.

"Sore Tante Yossi, apa Daffa ada dirumah" ucap Yuda yang berusaha menutupi raut wajahnya yang khawatir.

"Daffa belum pulang ke rumah Yud, kata Daffa sih dia lagi ada urusan kerjaan katanya baru saja tadi Daffa menelpon Tante" ujar Yossi, namun justru membuat Yuda tambah khawatir.

"Ohh, gitu ya Tan, kalo gitu Yuda pamit ke rumah sakit lagi kalo begitu Tan" ucap Yuda berbohong.

"Ah iya sudah, nanti kapan-kapan main lagi ya kesini bareng yang lain" ucap Yossi.

Setelah berpamitan dengan Tante Yossi, Yuda pun langsung pergi menggunakan taksi, tadi Yuda kesini naik taksi karena mobilnya sedang ada di bengkel, di dalam taksi Yuda terus saja memutar ingatannya dulunya jika

Daffa sedang ada masalah biasanya ia akan pergi ke suatu tempat.

"Apa jangan jangan Daffa ada disana ya" gumam Yuda yang sudah mengingat tempat itu, dan meminta supir taksi itu pergi ke tempat yang Yuda mau.

Setelah sampai Yuda pun langsung turun dari taksi itu, dia melihat mobil Mercedes Benz e-class berwarna hitam metalik, Yuda sangat mengenal mobil itu milik Daffa, jadi dugaannya benar jika Daffa ada di sini.

Gunung Batu, tempat dimana Daffa berada, dia saat ini sedang duduk di salah satu batu yang cukup besar yang menghadap langsung ke arah Desa-desa di sekitar dan di sisi selatan mengarah langsung ke Kota Bandung yang berada jauh di bawah.

Sedari tadi Daffa hanya menatap lurus kedepan dengan di menatap lurus kearah matahari terbenam yang akan terbenam di ufuk barat, pengakuan Yuda di rumah sakit terus terngiang-ngiang bak putaran kaset film di dalam pikirannya.

Falling In Love With My Enemy  ☑️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang