Episode 36 : Kebencian Barra kepada Rendi

3.3K 131 2
                                    


hai hai para Readers Bang Author comeback again nih dengan segala kesibukannya dan kegabutan gw ini untuk menemani kalian, guys kangen gak sama gw, pasti enggak la yah 🤣🤣,

Katanya mau libur seminggu tapi kok malah update, astaga labil banget gw 😂😂

selamat membaca 🥰🥰
.
.
.
.

Sedangkan di meja makan orang-orang sedang menunggu kakak beradik berserta pasangan mereka untuk turun ke meja makan, tak lama Andara dan Bayu turun dari kamar mereka dan bergabung bersama dengan yang lainnya.

“selamat pagi semuanya” seru Andara dan Bayu bersamaan.

“selamat pagi” jawab semua orang yang ada di meja makan.

“loh Bang Willy sama Bang Barra belum turun” ucap Andara melihat dua kursi meja makan yang masih kosong.

“paling bentar lagi juga turun” ucap Amara yang tengah memberikan secentong nasi untuk Galang.

Selang beberapa menit akhirnya William dengan Barra turun dari kamar mereka, namun semua orang menatap dua sejoli itu dengan tatapan heran, pasalnya Barra menggendong William ala bridal style ke meja makan, dengan sigap Barra menempatkan William duduk di meja makan dan dirinya duduk di sebelah sang pujaan hati.

William yang terganggu dengan tatapan semua orang kepadanya langsung menatap balik sembari menaikan satu alisnya, “kenapa kalian semua menatap ku begitu, ada yang salah” tanya William heran, semua orang tidak menjawab pertanyaan dari William dan masih menatap William curiga.

“hmm Bang” seru Andara memecah keheningan di meja makan.

“kenapa” sahut William.

“lo kok datang ke meja di gendong Bang Barra sih, apa jangan... “ sebelum menyelesaikan perkataan dengan cepat William potong ucapan Andara.

“gak usah mikir yang enggak enggak ya” ucap William dengan menatap tajam Andara untuk menutupi kegugupannya.

“terus karena apa” tanya Bayu.

“ini semua karena orang yang di samping gw ini, masa gw di tendang dari kasur sampai tersungkur di lantai, mana nendang nya kenceng banget lagi, sakit pinggul gw” ucap William berbohong, ‘ya kali gw bilang, gw habis di terkam serigala lapar’ batinnya sembari melirik Barra yang tengah sibuk dengan sarapan nya.

Entah kenapa Andara dan Bayu merasa kurang yakin akan jawaban yang William katakan tadi, setelah sarapan, Ronald, Zaki, Dinda dan Verra izin pamit pulang pada Amara dan Galang, sementara pasangan muda sedang berada di taman belakang sembari menyeruput teh hangat.

“Wil kok gw gak percaya sih sama apa yang lo bicarain tadi di meja makan” ucap Bayu sembari meminum teh yang ada di cangkirnya.

“terserah lo mau percaya atau enggak, gw gk peduli ini” ucap William dingin dengan wajah datar menatap Bayu.

percakapan mereka pun berlanjut ke masalah-masalah bisnis, di lain sisi Barra sedang menemani Rizaldi mewarnai buku gambarnya, tak lama ponselnya berdering dan melihat nama yang meneleponnya adalah atasannya dengan segera Barra pun menerima panggilan telepon tersebut.

Setelah menerima telepon tersebut dengan segara Barra bergegas untuk pergi ke kantor kepolisian, “Willy, aku nitip Aldi sebentar ya, aku harus ke kantor bentar” ucap Barra sembari menghampiri William yang tengah membahas masalah bisnis dengan Bayu.

“ngapain” tanya William menaikan satu alisnya.

“katanya sih mau bahas buat pengamanan lalu lintas di kawasan wisata yang ada di Bandung” ucap Barra menjelaskan.

Falling In Love With My Enemy  ☑️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang