Side Story Galang X Nathan 2

851 53 3
                                    

Hai gengs balik lagi sama gw yang kece badai ini untuk menemani malam minggu kalian dengan kisahnya Papah Galang sama Ayah Nathan.

Cuss lanjut.

.
.

setelah dua bulan dari pertemuan Pertama itu, hubungan antara Galang dan Nathan menjadi dekat, Galang yang seumur hidupnya tidak pernah tersenyum kepada semua orang, kecuali orang tuanya, kini setelah kehadiran Nathan di hidupnya penuh akan warna.

dan hari ini Galang sedang mengerjakan tugas kelompoknya, bersama Nathan, Amara, dan Dion, disaat mereka berempat sedang sibuk dengan tugas masing-masing, seorang wanita paruh baya namun masih terlihat sangat cantik, datang menghampiri mereka dengan membawa beberapa makanan dan minuman.

"wah pada rajin sekali kalian" sapa wanita itu, "nih tante bawa cemilan buat kalian biar tambah semangat belajarnya" lanjut nya lalu menyimpan makanan dan minuman di meja ruang keluarga.

"makasih Bun" ucap Galang dengan menampilkan senyum manisnya pada ibunya.

"makasih tante" ucap mereka bertiga dengan senyum.

"iya sama-sama di lanjut belajarnya" ucap Bundanya Galang lalu berjalan pergi meninggalkan Anak dan ketiga sahabat putranya menuju dapur.

Dari sini Bundanya Galang melihat putranya dari jauh, ia memperhatikan Galang yang sedang mencuri curi pandang pada pemuda manis yang tengah mengerjakan tugas sekolahnya.

dia tahu jika anaknya itu tengah tertarik pada remaja manis itu, ia juga bisa merasakan perubahan yang cukup signifikan terhadap sikap putra tunggalnya itu, dirinya tidak akan melarang jika putranya memang menyukai pemuda manis itu, asalkan putra tunggalnya bahagia ia juga akan bahagia.

Galang yang sedari tadi hanya melihat Nathan, dirinya begitu terpesona akan sosok yang selama ini ia suka sejak pertemuan pertama dua bulan lalu, wajahnya yang tampan namun juga cantik secara bersamaan, memiliki bibir kecil berwarna merah ceri, ingin sekali ia merasakan manisnya bibir Nathan.

Kini lamunannya buyar tak ayal ia di tatap balik oleh Nathan heran, ia jadi salah tingkah dan kembali mengerjakan tugas yang terbengkalai, dan Nathan hanya tersenyum tipis melihat kelakuan orang yang di kagumi nya itu.

"Ehm, Than" seru Galang yang sudah selesai mengerjakan bagian tugas nya.

"iya Mas" sahut Nathan yang tengah menikmati kue cucur di piring, Nathan memanggil Galang dengan sebutan Mas karena umur mereka berbeda 1 tahun.

"hmm lo malam ini sibuk gak" ucap Galang memulai percakapan.

"malam ini aku gak sibuk Mas, emang kenapa" ucap Nathan.

"lo mau gak ikut sama gw ke pasar malam yang di dekat sekolah" ucap Galang yang sedang gugup.

Amara dan Dion yang mendengar ajak Galang pada Nathan untuk pergi ke pasar malam hanya tersenyum senyum geli, melihat sahabatnya yang sedang berusaha PDKT sama sahabat sekaligus orang yang sudah ia anggap adiknya sendiri.

"duh Yon kok di sini tiba-tiba gerah ya, ke halaman belakang yuk" ucap Amara sembari melirik Galang dengan senyum penuh arti.

"iya nih kok gerah ya, Ra, ya udah yuk ahh keluar, biarkan dua sejoli ini memadu kasih di sini" ucap Dion yang sedang menyindir Galang.

Nathan yang mendengar sindiran dari Dion membuat wajahnya memerah malu, sedangkan Galang menatap tajam ke dua sahabatnya itu, sedangkan yang di tatap hanya menaik turunkan alisnya menggoda Galang.

"yuk Ra, kita pergi" ucap Dion beranjak pergi dan di susul Amara yang cekikikan melihat ekspresi wajah Nathan yang memerah.

Setelah Amara dan Dion pergi, lalu Galang pun melirik ke arah Nathan yang sedang menunduk malu membuat nya merasa gemas, ingin sekali ia mencium pipi merah itu namun ia sadar ia bukan siapa-siapa nya Nathan.

Falling In Love With My Enemy  ☑️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang