Episode 48 : Hari Ulang tahun Barra 2

1.7K 109 1
                                    

hai hai para Readers Bang Author comeback again nih dengan segala kesibukannya dan kegabutan gw ini untuk menemani kalian, guys kangen gak sama gw, pasti enggak la yah 🤣🤣
.
.

“Barra” seru William

Mendengar namanya di panggil Barra pun pergi mendekat kepada kekasihnya ini, “kenapa Wil” tanya Barra, seulas senyum William berikan pada kekasihnya yang membuat Barra menaikan sebelah alisnya karena heran, “lah kok malah senyum-senyum gitu sih, emangnya ada yang aneh yah sama aku” ucap Barra sembari memeriksa dirinya sendiri.

William hanya tertawa kecil melihat kelakuan calon suaminya ini, “enggak ada yang aneh kok” ucap William yang masih tertawa kecil.

“ya terus apa dong”

“nih, ini hadiah ulang tahun kamu dari aku” ucap William sembari memberi sebuah amplop berwarna putih itu pada Barra yang terlihat heran namun ia terima.

Terlihat di amplop itu tertulis catatan medis dari rumah sakit, awalnya Barra ragu untuk membacanya karena dirinya tidak sanggup jika yang dimaksud hadiah ulang tahunnya malah ia akan mendapat luka karena kekasihnya ini mengidap sebuah penyakit yang cukup serius, dengan perlahan Barra membaca catatan medis itu agar tidak ada satu kata pun yang terlewat.

Dengan teliti Barra membacanya hingga saat dirinya hampir selesai ada satu paragraf yang membuat nya tengah berpikir keras, dirinya masih belum mengerti apa maksud dari penyataan itu, ‘Mr. William Wiratama dinyatakan tengah mengandung janin kembar dengan usia kehamilan 16 minggu dan jadwal cek up selanjutnya pada tanggal 24 mei 20xx’ batin Barra membaca hasil medis William.

Barra memandang ke arah William yang masih setia tersenyum bahagia padanya, dirinya masih mencerna hasil medis itu, William yang tau jika Barra tengah bingung akan catatan medis itu pun mulai menjelaskannya pada Barra, “kamu pasti bingung kan akan catatan medis itu” ucap William yang berhasil membuat Barra menatapnya penuh tanya.

William raih salah satu tangan Barra dan menempelkan nya ke pipinya dengan ukiran senyum bahagia William, “sebenarnya aku juga baru tau jika aku itu adalah laki-laki spesial, kamu ingat saat aku janji akan pulang cepat dari kantor namun kenyataannya aku malah pulang larut” ucap William mengingatkan rentetan kejadian tiga bulan lalu yang dimana saat itu mereka punya janji akan mengajak Rizaldi makan malam diluar namun tidak jadi karena William masuk rumah sakit.

Dengan anggukan Barra menjawab pertanyaan William, “sebenarnya saat itu aku baru siuman dari rumah sakit karena aku pingsan di kantor siang itu” ucap William lagi yang membuat Barra terkejut bukan main, dirinya tidak tau jika William saat itu masuk rumah sakit karena William sendiri tidak memberi tau padanya yang sebenarnya.

William saat itu hanya bilang jika dirinya tidak bisa pulang karena ada jadwal meeting mendadak dengan kliennya yang berasal dari korea selatan saat dirinya hendak pulang dan belum sempat menelpon Barra karena ponselnya mati.

saat itu Barra sedikit kecewa akan alasan William namun dirinya tidak ingin menunjukan rasa kecewanya di depan William yang kala itu ia melihat kekasihnya ini begitu pucat dan lemas saat pulang ke rumah.

“dan saat aku sadar malam harinya, sudah berada di rumah sakit, di temani Bayu, Yuda dan juga Papah, jika kamu bertanya kenapa tidak ada yang memberitahu mu saat aku di rumah sakit, itu semua karena Papah tidak mau membuat kamu merasa cemas dan khawatir jadi saat itu Papah gak memberi kamu kabar apapun sebelum aku siuman” ucap William lagi sekaligus menjawab pertanyaan kekasihnya ini saat Barra hendak memotong ucapannya.

Barra hanya bisa diam disana, dirinya ingin tau detail apa maksud dari surat keterangan itu, “Yuda mengatakan jika aku tengah mengandung selama tiga minggu, dirinya juga heran kenapa aku yang notabennya adalah seorang laki-laki bisa mengandung layaknya perempuan pada umumnya, dan Papah menjelaskan padaku jika aku terlahir dengan adanya rahim di dalam tubuhku”.

Falling In Love With My Enemy  ☑️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang