Episode 20 : Sifat Aslinya William

2.7K 156 0
                                    


Setelah lelah seharian menghabiskan waktu dengan Barra dan Rizaldi, William pun langsung melesat ke arah dapur untuk mengambil susu kotak rasa full cream di dalam kulkas lalu kembali ke kamarnya untuk beristirahat, namun sebelum naik ke lantai dua Amara memanggilnya dari ruang keluarga yang tengah duduk di sofa bersama sang suami sembari menonton televisi.

“dari mana aja kamu Willy, kok baru pulang” seru Amara yang melihat William berjalan menuju tangga.

William pun menghampiri Amara dan duduk di samping Amara sedangkan Galang hanya menatap dengan ekspresi wajah dinginnya, William yang ditatap seperti itu hanya bisa geleng-geleng kepalanya akan sifat pencemburu Ayahnya walaupun itu anaknya sendiri.

“ayo lah Pah, aku ini anak kandung mu sendiri mengapa tatapan mu seperti itu padaku” keluh William akan sifat buruk Ayahnya ini.

Amara yang mendengar keluhan anaknya akan tingkah laku suaminya ini langsung menatap Galang dengan tajam, melihat tatapan membunuh istrinya seperti memberi isyarat, jika kau tidak merubah tatapan itu jangan harap aku akan kasih kau jatah selama satu bulan, begitulah arti tatapan yang Galang lihat dari sang istri.

“Cih” ucap Galang berdecik kesal akan tatapan itu, “kau menggangu waktu berdua kami yang penuh cinta dan kedamaian ini” ucap Galang yang membuat Amara terkekeh geli mendengar nya, sedang William hanya memutar bola mata malasnya.

“hei aku duduk disini itu karena Mamah ku tercinta memanggil ku, jadi salah kan saja istri mu itu bukan aku .. haha” ucap William tidak mau kalah dengan Galang.

kalian jangan salah paham dulu, walaupun cara bicara William tadi sedikit tidak sopan namun dimata Galang dan Amara itu hanya lah cara William buat menunjukan kasih sayangnya dan juga mempererat hubungan anak dan kedua orang tuanya.

iya walaupun sedikit nyeleneh tapi justru malah membuat hubungan William dan Galang menjadi semakin dekat, dan satu hal lagi sifat William yang ini hanya di ketahui oleh Galang dan Amara saja, sedangkan Yoga dan Andara tidak mengetahui rahasia ini.

“Cih anak ini, sudahlah lebih baik aku ke kamar saja silahkan kalian mengobrol sampai puas” ucap Galang yang beranjak pergi menuju kamarnya namun sebelum pergi masuk kamar Amara berbisik sesuatu pada Galang, yang membuat ekspresi sang suami menjadi senang.

William yang melihat Ayah nya yang mendadak senang akan ucapan Ibunya ini tau apa yang di bisik Amara pada Galang, “Cie dapat lampu hijau nih, haha” ucap William yang langsung di sambut lemparan bantal oleh Galang, sedangkan Amara hanya terkekeh geli melihat tingkah laku suami dan anaknya ini.

Galang pun pergi ke kamarnya dan kini hanya Amara juga William yang tengah duduk di sofa, “kamu belum jawab pertanyaan Mamah tadi, dari mana kamu” tanya Amara pada William yang tengah meminum susu kotak yang tadi ia bawa dari dapur.

“habis jalan-jalan doang kok Mah sama reunian sama temen-temen SMA” jawab William yang sembari bersandar di sofa itu, memang kepekaan seorang ibu itu sangat kuat, Amara tau pasti anaknya ini punya masalah namun anaknya enggan menceritakannya.

“kamu punya masalah apa nak, cerita dong sama Mamah” ucap Amara yang memegang pundak William

“Mah” seru William, lalu ia berdiri dan memeluk sang ibu dengan erat yang membuat Amara tersentak kaget akan aksi anaknya yang memperlihat kan sisi lemahnya yang jarang William perlihatkan padanya.

“kamu kenapa sayang, Willy cerita sama Mamah kamu kenapa” ucap Amara yang khawatir  yang melihat William sedang menangis di pelukannya.

“hiks .. Devi selingkuh Mah hiks .. dia malah mau nikah sama orang lain” lirih William yang menangis di pelukan Amara.

“sudah sayang gak apa-apa, mungkin dia bukan jodoh yang di beri tuhan padamu sayang” ucap Amara menenangkan William yang masih memeluknya erat.

didalam hati Amara sangat marah akan yang dia dengar ini namun apa lah daya ini semua udah terjadi, yang harus dilakukan saat ini hanyalah berusaha untuk membuka lembaran baru, Amara pun melepaskan pelukannya dan mengusap pipi William dengan lembut untuk menghapus air matanya.

“sudah gak usah sedih begitu, kamu sudah dewasa Willy, gak boleh cengeng begitu ya, lebih baik kamu mandi dulu sana lalu kita akan makan malam ok” seru Amara yang langsung di beri anggukan cepat oleh William.

ia pun langsung melesat ke kamarnya untuk mandi agar pikirannya kembali tenang sedangkan Amara melesat ke dapur untuk masak makan malam, di dapur Amara sedang berkutat dengan panci penggorengan serta beberapa bumbu-bumbu masakan.

Seperti jahe, bawang merah dan putih, lengkuas, cabe merah, cabe rawit merah, serai, daun salam dan masih banyak lagi, tak berapa lama menu pertama sudah siap disajikan yaitu ayam bumbu balado kesukaan William dan yang sedangkan menu kedua Amara tengah menunggu sayur lodeh, disaat tengah menuggu masakannya jadi Amara pun membuat jus mangga, tak lama seseorang datang mengucapkan salam.

“Assalamu’alaiku” ucap orang itu.

“Wa’alaikumsalam, ehh kalian sudah pulang, Andara, Bayu” ucap Amara menjawab salam dan melihat orang tersebut adalah anak bungsunya dan calon menantu, ‘duh calon mantu ku cekep juga ya’ batin Amara.

“iya Mah, cape banget” seru Andara yang langsung bersandar di sofa bersama Bayu.

“kalian mandi dulu sana lalu ikut makan malam bersama” seru Amara dari dapur.

Andara dan Bayu pun melesat ke lantai dua menuju kamar Andara, “yang, mau mandi bareng gak” goda Bayu pada Andara, namun tiba-tiba ada seseorang yang memukul pundak Bayu dari belakang yang membuatnya meringis kesakitan.

“ngomong apa lo tadi sama ade gw hah” ucap William pada Bayu, ya orang yang memukul Bayu itu adalah William.

“astaga Wil lo kejem banget sih sama gw” rengek Bayu pada William namun, William malah kembali memukul nya lagi, Andara hanya bisa menahan tawa di sana.

‘aduh kasian banget calon laki gw ya hahaha’ batin Andara.

“bang Willy aku ke kamar dulu ya bye” ucap Andara melesat pergi karena ia tidak ingin kena semprotan hidayah dari kakaknya itu.

“loh yang, kok malah ninggalin mas mu ini, Andara” teriak Bayu yang ingin mengejar namun kerah bajunya di tarik William.

“mau kemana lo hah” ucap William.

“gw mau mandi lah kan disuruh mandi sama bunda”

“dengan mandi bareng sama ade gw gitu”

“ayo lah kakak ipar ku yang tampan tapi imut izinin gw mandi bareng calon istri ku ya” ucap Bayu dengan wajah memelas pada calon kakak iparnya ini, namun William menatap Bayu dengan tajam serta wajah dinginnya bak kutub selatan itu.

“heh jangan panggil gw dengan sebutan kakak ipar segala emangnya gw ngerestuin hubungan kalian gitu” ucap William yang terkesan dingin.

“ya ampun Willy lo tega banget sama gw”

“bodo amat mendingan lo sekarang mandi di kamar gw sana dan satu lagi singkirkan otak mesum lo itu dari ade gw Bay, dia itu masih sekolah” ucap William yang membuat kepalanya pusing akan kelakuan sahabatnya ini.

“padahal gw udah nge gempur adenya kemarin” gumam Bayu yang tidak mengerti lagi akan sifat over protektif William pada Andara.

“iya iya gw tau kok”

“ya sudah lah kalo gitu, lo mandi di kamar gw sana gw mau ke kamar ade gw dulu” ucap William yang langsung melangkah pergi menuju kamar Andara, sedangkan Bayu langsung melangkah ke kamarnya William untuk membersihkan badannya yang sudah terasa lengket.
.
.
.
.
.
.

Aduh maaf ya di episode ini William minim akhlak 🤣🤣🤣 dan maaf juga karena Bang Author Bikin paragraf dan katanya cuman sedikit karena masih sibuk, nah mulai selasa Bang Author akan Up seperti biasa 1 atau 2 hari sekali sesuai moodnya Bang Author 😘😘

Falling In Love With My Enemy  ☑️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang