SW_02

6.8K 580 58
                                    

A fanfiction

.

Steinway_02

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
JANGAN BAWA CERITA INI KE DUNIA RL KALIAN
.
.
⚠️Nama pemain sepenuhnya hanya meminjam guna keperluan Cerita. tidak bermaksud untuk mencoreng atau menyalahgunakan.⚠️
.
.
⚠️Tolong jangan ss atau mengabadikan cerita ini dalam bentuk apapun⚠️
.
.
BIJAK DALAM MEMBACA.
.
.
Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen juga >_<

Denting piano kembali terdengar dari tempat nan jauh, suaranya pelan sekali, samar karna tertiup angin, kadang menghilang lalu muncul lagi, terdengar ada ketegasan pada setiap melody yang tercipta, semakin lama tempo nadanya semakin cepat, siapa pun yang mendengar pasti penasaran bagaimana jemari tangan si pemain menari di atas tutsnya, jelas ini bukan pemain kaleng-kaleng yang hanya tau tangga nada doremifasolasido doang.

Suara ini menjadi suara favorit bagi remaja berambut hitam ini, setiap istirahat dia akan duduk di samping jendela tak lupa membukanya lebar, memfokuskan indra pendengaranya, tidak masalah hanya sebentar itu sudah cukup baginya, saat awal semester, denting piano ini terdengar nyaris setiap hari, sekarang tidak sesering dulu.

Entah dari mana datangnya suara ini, entah dari lingkungan sekolah atau dari bangunan lain dekat sekolah, suaranya terdengar sangat jauh bahkan seperti bisikan.

Suatu ketika Jeno mengumpulkan keberanian untuk menyusuri koridor, langkahnya mantap menuju sumbernya, sayangnya suara itu lebih dulu menghilang, seperti terhempas angin dan tidak terdengar lagi.

Bagi siapa pun dia yang memainkan piano dari antah berantah, terimakasih, terimakasih karna sudah menghangatkan suasana.

Suasana hati Jeno sedang kacau hari ini, lebih tepatnya sejak semalam, sejak sekelebat bayangan yang ia lihat dari ruang Ekstra, sejak ia menemukan sapu tangan biru dengan nama pengenal di ujungnya.

Pikiran kacau dan prasangka-prasangka tentang kejadian semalam jelas membuatnya tak tenang, image baik sudah dia pasang, semua orang mengenalnya dengan sebutan Jeno yang budiman, tapi bagaimana jika si pemilik sapu tangan membocorkan pada semua orang tentang kelakuannya, tentang kegiatanya semalam bermain dengan anggota ekstra, dan yang lebih buruk jika si pemilik sapu tangan merekam dan menyebarkan kesemua orang, jelas itu akan jadi boomerang baginya, itu akan jadi bom waktu untuknya.

Jelas! Reputasinya sedang terancam sekarang.

Jeno meremat sapu tangan biru di saku celana, dia harus menyelesaikan masalah ini sebelum segala prasangka itu menjadi nyata, Jeno tidak mau mengambil resiko apapun supaya namanya tetap bagus, bahkan Jeno bisa menghancurkanya untuk membungkam apa yang telah terjadi.

Jeno meremat sapu tangan biru di saku celana, dia harus menyelesaikan masalah ini sebelum segala prasangka itu menjadi nyata, Jeno tidak mau mengambil resiko apapun supaya namanya tetap bagus, bahkan Jeno bisa menghancurkanya untuk membungkam apa ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Steinway ||Nomin|| END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang