SW_33

2.8K 314 106
                                    

A fanfiction

.

Steinway_33

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
.
.
⚠️Nama pemain sepenuhnya hanya meminjam guna keperluan Cerita. tidak bermaksud untuk mencoreng atau menyalahgunakan.⚠️
.
.
⚠️Tolong jangan ss atau mengabadikan cerita ini dalam bentuk apapun⚠️
.
.
Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen juga, maaf typo >_<
.
.

Jaemin mematikan kompor yang baru saja ia gunakan untuk memasak, hanya sayur sederhana, lagi pula Jeno juga tidak terlalu banyak makan, meskipun Jaemin bisa bernafas lega karna Jeno sudah mulai terbuka, dia mau menikmati masakan buatannya.

Dan itu membuat Jaemin senang, itu artinya masakannya sudah diakui.

Jaemin menata masakannya diatas pentri dapur, meja makan mereka selalu kosong, hanya ada vas bunga diatas meja, kenapa Jaemin jarang menggunakan meja makan karna insiden mereka melakukan hubungan intim disana, Jaemin merasa bersalah pada mejanya, ingin ganti meja baru, tapi Jeno menolak, ya lagi pula masakan Jaemin tidak sebanyak itu untuk memenuhi meja makan.

Akhirnya Jaemin punya waktu untuk bersantai, sekarang Jeno masih di luar, katanya menemui Karla, sesuai janjinya Jeno tidak akan melewatkan makan malam, dia juga janji akan membawakan donat.

Semoga saja mereka berdua tidak berkelahi, bisa panjang urusan kalau sampai Jeno dan Karla berantem.

Suara bel apartemen mengalihkan perhatian Jaemin, tidak biasanya ada tamu, cowok ini bangkit dari kursi lalu berjalan kearah monitor kecil, ada Karla disana, kenapa tidak langsung masuk, bukankah dia tau kombinasi pin pintu.

Tepat ketika pintu terbuka, dalam waktu kurang satu menit.

Plak

Suara tamparan itu bergema di apartemen sepi malam itu, satu tamparan mendarat telak pada pipi kiri milik Jaemin tak bisa ia cegah, waktu berjalan cukup cepat tapi terasa mulai melambat.

Jaemin menoleh dengan tangan kanan mengelus pipinya yang pedih, wajahnya tampak kaget, terlihat ada kemarahan pada paras ayu milik Karla, cewek itu menggertakan giginya dengan kedua tangan terkepal kuat, ada apa gerangan "katakan pada ku ada hubungan apa kamu sama Jeno, kamu pikir aku tidak curiga huh"

Jaemin menggeleng pelan "apa yang kamu maksud? aku sama Jeno nggak ada apa-apa" bohong Jaemin, dia sudah berjanji pada dirinya sendiri tidak akan mengatakan yang sebenarnya tentang hubungan dia dan Jeno termasuk pernikahan.

Karla berdecih "kamu bilang nggak ada hubungan apa-apa, tapi kenapa Jeno lebih milih kamu dari pada aku, kenapa dia lebih banyak ngeluangin waktu buat kamu dibanding buat aku" Karla mendorong Jaemin kasar membuat cowok manis itu terdorong beberapa kali.

"aku nggak ngerti"

"dan lagi, kenapa mama Jeno lebih perhatian sama kamu dibanding aku, bukannya aku pacar Jeno, tapi beliau lebih milih kamu, pasti ada apa-apa kan antara kamu sama Jeno" Karla mendorong Jaemin lagi "Bilang Jaemin!!"

Tapi kali ini Jaemin berhasil menahan tangan Karla "sejak kapan Jeno perhatian sama aku, ku tanya, kapan dia perhatian sama aku!"

Plakk

Tamparan kembali Karla layangkan pada pipi putih milik Jaemin, kontan si cowok sedikit terhempas.

Tanpa sadar keduanya punya rasa sakitnya masing-masing, Karla yang berstatus pacar Jeno dan dirinya yang berstatus pasangan Jeno, ketika Karla sakit hati karna Jaemin, maka Jaemin akan jauh lebih sakit hati karna Karla.

Steinway ||Nomin|| END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang