So, ini bakal jadi last episode sekaligus salam perpisahan dari Author.
Sekali lagi terimakasih udah nungguin, udah baca, udah komentar juga, dan jujur aut suka baca komenan kalian.
Sebelumnya happy new year 🎉🎉
Apa resolusi tahn 2024 kalian?
Kalau aut meneruskan resolusi tahn 2023 yg blm kecapai, semoga bisa tercapai tahun ini..Tidak perlu berlama-lama.
.
.
Siapa pula yang akan menjamin jika permintaannya itu akan langsung Jaemin terima, Jaemin bukan orang bodoh yang akan memaafkan dan melupakan semuanya CUMA KARNA CINTA!. Jaemin butuh jaminan, ia butuh satu dua hal yang bisa meyakinkan dirinya untuk kembali bersama Jeno. Jean saja tidak cukup, Jeno bisa kembali menjadi Jeno menyebalkan jaman dulu, tidak ada yang menjamin cowok itu sudah tobat dari sifat buruknya, main cowo, main cewe, playboy kelas kakap. Jaemin harus membuktikan bahwa Jeno sudah berubah.
Rutinitas pagi hari, eksekutif manager yang biasanya bangun pukul 6 lalu treadmil sebentar sebelum berangkat ke kantor, kali ini sungguh berbeda. Jaemin memberi syarat bagi Jeno untuk menjaga Jean satu bulan saja, jika selama itu Jeno bisa menanganinya, tranpa pikir panjang lamaran itu akan Jaemin terima.
Mama Irene maupun mamanya sangat setuju, biar Jeno tau susahnya ngerawat anak bukan sekedar enak pas buatnya doang. Mueheheheh.
Baju Jeno basah kuyup setelah memandikan Jean, hari ini Jean masuk sekolah, anak itu sudah Paud sebentar lagi lulus, umurnya 5 tahun, tahun ini masuk TK sebelum akhirnya masuk sekolah dasar. Anak itu cukup senang mandi bersama seorang lelaki yang belum ia pahami posisinya dalam silsilah keluarga, membuatnya refleks memanggilnya Om.
Sedikit melukai hati Jeno, tapi apa yang Jeno lakukan di kamar Jean juga cukup membuat hati Saras sakit, kamar Jean bak kapal pecah.
Jaemin selalu menerima laporan dari Saras tentang Jeno, mama juga memberi tahu, dan di sebuah kesempatan Jaemin juga melihat langsung bagaimana Jeno mendampingi anaknya, dulu Jeno cukup emosian, ia tidak mudah mengontrol emosinya, awal menjaga Jean juga begitu, tapi di minggu ke 4 ini Jaemin benar-benar bisa membandingkannya.
Jean tersenyum lebar melihat papa menjemput bersama Jeno, keputusan ada pada Jean, itulah kenapa mereka datang menjemput bersama.
"Jean" panggil Jaemin. Jaemin melambai riang sedangkan Jeno hanya berdiri dengan senyum riang, sang eksekutif muda ini terlihat sayu, semalam tidak bisa tidur karna Jean terus merengek minta kinderjoy, alhasil Jeno harus pergi keluar mencari benda itu, sialnya ketika Jeno sampai rumah anak itu sudah tidur nyenyak.
Anak itu berlari menghampiri dua pria yang sudah menunggu, dan di detik berikutnya Jaemin hanya pasrah saat anaknya sudah di gendongan Jeno, rupanya Jean sudah terpincut dengan jeno, semudah itu.
Jeno melirik Jaemin "ayo makan siang sebelum pulang"
Jaemin mengangguk riang.
-
Jeno terlihat sibuk di Pavilium belakang rumah, laptop menyala di depannya, cowok itu cukup keren dengan jas dan celana pendek. Sang eksekutif itu sedang rapat online bagian bawah tidak terlihat jadi untuk apa Jeno memakai setelah jas rapi.
Dan satu bulan ini jujur itu juga membuat Jaemin merasa tidak enak, urusan Jeno sering terganggu karna permintaannya menjaga Jean, tapi itu membuat tekatnya kian bulat.
Setelah Jeno menutup laptopnya, Jaemin muncul membawa nampan berisi teh dan beberapa biskuit, melihat kedatangan Jaemin, Jeno menggeser sedikit laptopnya memberi ruang untuk Jaemin meletakan nampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Steinway ||Nomin|| END✅
Teen FictionMature konten⚠️⚠️🔞 Bxb⚠️⚠️ Kekerasan & pelecehan⚠️⚠️ -- Jaemin maupun Jeno salah satu anggota elit sekolah, kegiatan makrab mempertemukan mereka di kamar no 666 angka sial yang ternyata benar-benar membawa kesialan.. Kesialan itu membuat Jeno maup...