SW_13

5.1K 448 81
                                    

A fanfiction

.

Steinway_13

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
.
.
⚠️Nama pemain sepenuhnya hanya meminjam guna keperluan Cerita. tidak bermaksud untuk mencoreng atau menyalahgunakan.⚠️
.
.
⚠️Tolong jangan ss atau mengabadikan cerita ini dalam bentuk apapun⚠️
.
.
Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen juga, maaf typo >_<
.
.
Entah sudah berapa lama Jaemin terlelap di ketidak sadaran, tepat ketika ia membuka mata, ia berada di ruangan asing, ia tidak mengenali ruangan ini, ini pertama kalinya Jaemin menapaki tempat ini, ruanganya cukup remang hanya beberapa titik cahaya, debu di ruangan itu cukup tebal, seperti markas para berandalan.

Apa dia baru saja di culik.?

Jaemin memfokuskan dirinya, ia rebah di atas matras, kedua tanganya di ikat kebelakang, celananya—

Celana osisnya sudah tanggal menyisakan celana pendek yang selalu ia kenakan, siapa mereka? mau berbuat apa padanya, apa dia pernah berbuat salah sebelumnya?

Jaemin menelan ludahnya susah payah, katakutan perlahan menyusupi dada, keringat perlahan membanjiri tubuhnya.

"eh udah bangun" sapa cowok dengan tindik di kedua telinganya.

Mata Jaemin terbuka lebar, dengan sekuat tenaga ia mencoba bangkit dari posisi rebahnya, mulutnya kelu tak bisa berkata apapun, saat ini Jaemin panic luar biasa.

Tak lama muncul 2 orang lainya dandananya mirip satu sama lain, membuat nyali Jaemin semakin semakin menguap.

"jangan mendekat" teriak Jaemin, itu kata pertama yang berhasil ia keluarkan.

Alan terkekeh "wah jangan galak-galak dong"

"aku nggak punya salah sama kalian tolong lepasin aku" kata Jaemin pelan setelah menenangkan diri beberapa detik.

Galih bersmirk "kita bayar mahal loh" ucapnya, tanganya dengan cekatan melepas jaket kulit yang ia kenakan. "kita mainya pelan nggak kasar"

"brengsek lepasin aku!" seru Jaemin lagi.

Tak lama muncul cowok lainya. Johnny datang dengan wajah datar, berjalan mendekati Jaemin, membuat cowok itu buru-buru mundur, sayangnya itu membuatnya terhimpit dengan tembok.

"aku nggak pernah cari masalah sama kalian" kata Jaemin pelan, air mata ketakutan miliknya akhirnya leleh juga.

Johnny terkekeh "kita juga tau kalau kamu nggak pernah buat atau nyari masalah sama kita, ini pertemuan pertama kita kan?" Johnny memiringkan wajahnya "ternyata kamu emang cantik" Johnny mengusap pelan wajah ayu Jaemin, benar-benar cantik.

"apa maksud mu, lepaskan aku" teriak Jaemin tepat di depan wajah Johnny, membuat cowok sangar itu tak segan melayangkan satu tamparan, membuat Jaemin jatuh tersungkur, wajahnya yang pertama mencium tembok.

Johnny menarik rambut Jaemin membuat cowok itu terpaksa meluruskan tubuhnya, cengkraman Johnny di kepalanya tak main-main, menciptakan rasa nyeri yang tak bisa dibendung, bahkan untuk mengatakan sakit pun mulutnya tak sanggup.

"kamu mau tau kenapa bisa disini? Baiklah aku jelasin" Johnny memindah tanganya yang semula mencengkram rambut Jaemin beralih mencengkrang rahangnya membuat cowok itu menengadah "ada yang namanya barter, Jeno mau mobil, jadi dia menukar mu dengan mobil"

Steinway ||Nomin|| END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang