A fanfiction
.
Steinway_25
.
Na_Ren
.
Dont expect too much
.
.
⚠️Nama pemain sepenuhnya hanya meminjam guna keperluan Cerita. tidak bermaksud untuk mencoreng atau menyalahgunakan.⚠️
.
.
⚠️Tolong jangan ss atau mengabadikan cerita ini dalam bentuk apapun⚠️
.
.
Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen juga, maaf typo >_<
.
.Daniel menatap Jaemin risau, padahal tadi pagi Jaemin tampak baik-baik saja, bahkan sejak beberapa menit lalu ketika Jaemin pamit untuk bertemu salah satu anak IPS, Jaemin masih ceria, tapi keceriaan itu lenyap ketika Jaemin kembali, entah apa yang terjadi, entah apa yang membuat Jaemin kembali dengan nafas memburu, dengan wajah pucat pasi, bahkan ketika Daniel menyentuh tangannya, telapak tangannya begitu dingin dan berkeringat, sampai akhirnya Jaemin harus dilarikan ke UKS.
Dan Daniel masih duduk di sebelah, membiarkan Jaemin tenang dengan bantuan selang oksigen menghiasi hidungnya, kata perawat, si Jaemin tidak apa-apa, semua baik-baik saja, dan sejatinya perawat sudah menyuruh Daniel untuk kembali ke kelas namun anak itu masih ingin menemani Jaemin.
Sementara di salah satu kelas suara Baekhyun masih menggema heboh, ini kelas Chanyeol, entah kenapa Baekhyun merasa harus menemui si tiang bendera ini.
Sebenarnya dia merasa terlalu ikut campur urusan orang, tapi disisi lain dia juga penasaran, jika Jeno datang dengan mobil baru, maka Jaemin akan menghilang beberapa hari, mungkinkah Jeno yang melakukan itu?
Tapi terlalu rumit jika dipikirkan, bagaimana mungkin Jeno menjadikan Jaemin barang penukar mobil, ada hubungan apa diantara keduanya, atau bagaimana mungkin Jeno tega melakukan itu pada Jaemin, apa salah Jaemin kepadanya.
Baekhyun merasa harus menyelidiki ini semua.
"berisik Baek" protes Chanyeol, cowok itu sibuk mengupas kulit kuaci.
Baekhyun duduk di kursi depan bangku Chanyeol, mencomot hasil kupasan kuaci yang Chanyeol kumpulkan, membuat cowok tinggi itu refleks menggeplak tangan Baekhyun semangat "enak banget main comot ae"
"pelit banget" cibir Baekhyun.
Chanyeol terlihat bodo amat "mau ngapain?"
Jemari lentik Baekhyun mulai sibuk mengupas kulit kuaci ditanganya "ini tentang taruhan dan pertukaran barang"
"mulut ku ini paling rapat di dunia jadi aku nggak akan membocorkan"
Baekhyun buru-buru memasang wajah puppy "tolong Yeol kali ini saja, kek sama temen sendiri juga, pelit banget"
Chanyeol buru-buru memasang wajah jijiq tak tertahankan "nggak ada yang perlu dibicarain ya Baek"
"tapi aku beneran penasaran, dari mana Jeno dapet mobil bagus itu, siapa yang dia tukar, nggak mungkin dia punya duit banyak buat beli mobil kaya gitu, kalaupun nyewa pasti mahal kan, jelas ada yang dia pertaruhkan" ucapnya panjang lebar.
Cowok satunya memakan semua biji kuaci yang sudah ia kumpulkan "kenapa penasaran?"
Wajah Baekhyun tiba-tiba berubah serius "setiap kali Jeno bawa mobil baru pasti si Jaemin ngilang beberapa hari, aku Cuma pengen tau ada sangkut pautnya nggak antara mereka berdua, terus kalau tukar manusia itu digimanain"
"hv sex, barangnya dimainin lah yakali dianggurin doang"
"maksud kamu kaya ngejual tubuh gitu?"
Chanyeol mengangguk disela-sela mengupas kuaci "namanya tukar ya ada barang, kamu ingin mobil ya kamu harus punya sesuatu yang sama nilainya kayak mobil, jangan kamu kira orang yang di tukar itu harus melayani 1 orang, biasanya sih 3 sampai 5 orang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Steinway ||Nomin|| END✅
Teen FictionMature konten⚠️⚠️🔞 Bxb⚠️⚠️ Kekerasan & pelecehan⚠️⚠️ -- Jaemin maupun Jeno salah satu anggota elit sekolah, kegiatan makrab mempertemukan mereka di kamar no 666 angka sial yang ternyata benar-benar membawa kesialan.. Kesialan itu membuat Jeno maup...