A fanfiction
.
Steinway_20
.
Na_Ren
.
Dont expect too much
.
.
⚠️Nama pemain sepenuhnya hanya meminjam guna keperluan Cerita. tidak bermaksud untuk mencoreng atau menyalahgunakan.⚠️
.
.
⚠️Tolong jangan ss atau mengabadikan cerita ini dalam bentuk apapun⚠️
.
.
Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen juga, maaf typo >_<
.
.Pelajaran olahraga adalah pelajaran yang paling tidak Jaemin suka, pertama dia harus berganti seragam, dia benci berkeringat, dia juga benci melakukan banyak gerakan, dan yang lebih parah dari itu-
Jaemin menatap pantulan wajahnya pada kaca lebar di wastafel, menatap lekat-lekat pada lehernya yang masih menyisakan ruam berwarna ungu, ini ulah Jeno semalam, Jaemin tidak lolos, dan terpaksa harus mengikuti permainan Jeno, sampai cowok itu melepaskanya.
Tidak deng.
Sampai suara bel pintu karena Karla berkunjung.
Jaemin mengeluarkan crim wajahnya dari dalam kantung seragam, membuka tutupnya kemudian menuangkan pada Jari, semoga saja krim wajah ini bisa menutupi lehernya yang penuh ruam-ruam.
Ini juga salah satu alasan kenapa Jaemin enggan berganti pakaian bersama anak-anak di kelas, tidak hanya di leher, Jeno meninggalkan banyak ruam di tubuhnya, belum lagi bekas-bekas gigitan, ah menjengkelkan.
Tapi membayangkan apa yang terjadi kemarin, itu berhasil membuat wajahnya semakin memanas, Jaemin merasa menjadi pasangan binal disini.
Sentuhan terakhir, Jaemin menenteng tas berisi seragam olahraganya.
"hmmm"
"ehmmm aakh"
Jaemin menoleh pada bilik-bilik di kamar mandi, ia mundur selangkah membuat lorong panjang berisi petak-petak bilik terlihat semua, ah mungkin hanya perasaan Jaemin saja, ia masuk ke bilik terdekat dari pintu, melepas kancing seragamnya satu persatu.
"akhh sakit.."
Jaemin menghentikan kegiatannya sebentar, setelah dirasa tidak ada yang terjadi, ia mulai melepas celana osis lalu menggantinya dengan celana olahraga.
"ughh"
Cowok ini mendongak kepala saat ia kembali mendengar suara rintihan dari bilik, rasa heranya perlahan muncul saat ia menyadari bahwa suara rintihan itu seperti suara perempuan, kenapa ada perempuan di toilet laki-laki.
"tahan sebentar lagi Git" suara laki-laki.
"Jeno-aku gak kuat"
Deg!
"Gita aku sampai!"
Jantung Jaemin seperti berhenti berdetak, matanya membulat, nafasnya tiba-tiba berhenti, perlahan Jaemin membungkam mulutnya, buru-buru Jaemin keluar dari kamar mandi. Jantungnya kini berdetak tak karuan, tidak salah lagi jika adegan mesum ini pemerannya Jeno dan Gita, kenapa dia selalu terjebak disituasi seperti ini, seolah-olah tuhan tengah menampkan betapa buruknya seorang Lee Jeno, tapi dengan bodohnya Jaemin selalu menolak fakta ini.
Entah harus berapa kali ditampakan keburukan dari Jeno, tapi Jaemin tidak bisa menyalahkan dirinya jika ia benar-benar jatuh ketangan Jeno.
Dadanya sakit, sakit sekali, ini bahkan rasanya jauh lebih sakit dari sebelumnya, atau mungkin karna mereka sudah menikah? Sejak awal Jaemin sudah tau tentang kelakuan Jeno, dia tau seberapa bejatnya cowok itu, tapi ia tidak pernah berfikir untuk membencinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Steinway ||Nomin|| END✅
Teen FictionMature konten⚠️⚠️🔞 Bxb⚠️⚠️ Kekerasan & pelecehan⚠️⚠️ -- Jaemin maupun Jeno salah satu anggota elit sekolah, kegiatan makrab mempertemukan mereka di kamar no 666 angka sial yang ternyata benar-benar membawa kesialan.. Kesialan itu membuat Jeno maup...