"Ayah bangun!" teriak gadis kecil cantik ber umur 5 tahun itu di telinga sang ayah.
"Dena, jangan teriak-teriak sayang." tegur laki-laki dewasa yang ber umur 42 tahun itu kepada putri nya.
Dengan cengiran nya, "maaf Ayah.. " meminta maaf.
Danu yang gemas dengan sikap putrinya itu mencubit pipi chubby nya.
"Sakit Ayah!" memajukan bibirnya.
"Maaf sayang, Ayah gemas sama kamu." mengelus kepala putri nya sayang.
"Ayo Ayah kita turun, Dena mau main sama Mbak Keyna." ujar nya antusias.
"Mandi dulu!" teriak Danu mencegah putrinya yang ingin turun.
"Aku udah mandi Ayah, emangnya Ayah yang baru bangun jam segini." mengomeli Danu.
Danu menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. Ia malu dengan putrinya.
Danu menatap kepergian putrinya dengan pandangan bersalah sekaligus senang.
Setelah resmi bercerai dengan istrinya Danu memutuskan untuk kembali ke desa nya dengan membawa putrinya. Awalnya orang tuanya tidak menerima nya karena dulu Danu seperti tidak menganggap mereka. Tapi karena Dena akhirnya orang tua Danu luluh.
Denaya Putri Wijaya. Gadis cantik yang berumur 5 tahun itu tumbuh dengan baik walau tanpa kasih sayang dari sang ibu. Dini mantan istrinya kadang menghubungi putrinya untuk menanyakan kabar. Danu melarang awalnya tapi orang tua nya lah yang membuat dia memperbolehkan.
Mantan istrinya juga sudah bahagia dengan keluarga nya dan juga sudah memiliki dua orang anak.
Sedangkan Danu tidak pernah terbesit dalam pikiran nya bahwa ia akan menikah suatu hari nanti. Danu hanya fokus membesarkan usaha orang tuanya dan juga mendidik putrinya.
"Baru bangun kamu, Nu?" tanya Bu Ratih kepada anak nya yang baru turun dari tangga.
"Iya bu, maaf kesiangan." Danu merasa tidak enak kepada Ibunya.
Bu Ratih menggeleng-gelengkan kepala nya, "biasanya juga jam segini baru bangun."
Danu menyengir dan mengangguk membenarkan. Karena memang Danu sering bangun siang semenjak tinggal di desa.
"Ya sudah, kamu makan dulu saja. Ayah kamu sudah berangkat dari tadi." berlalu meninggalkan anaknya.
Danu berjalan menuju meja makan. Sarapan dengan tenang.
"Enggak mau nikah kamu?" tanya Siska tiba-tiba sudah berada di sebelah adiknya.
"Bicara apa kamu Mbak?"
"Kasihan Dena, dia juga pengen ngerasain punya ibu." menatap serius adiknya.
"Aku enggak- "
"Jangan egois! Mantan istrimu saja sudah bahagia sama keluarga baru dan anak-anaknya masa kamu mau gini terus!"
Setelah mengatakan itu Siska pergi meninggalkan adiknya. Hening.
Danu sebenarnya memikirkan perkataan Siska tadi.
"Apa masih ada Mbak? Yang mau sama aku. Umur udah enggak muda lagi." tersenyum miris.
"Duda lagi.. "
*****
Dania Verita Holver, putri dari pasangan suami istri Ken Holver dan Cessie Holver. Putri tunggal yang menjadi kesayangan orang tuanya.Walaupun Dania selalu di manjakan orang tuanya ia tidak pernah menerapkan untuk selalu meminta ke orang tuanya. Dania adalah wanita karier, ia sukses memegang kendali kantor cabang orang tuanya. Karier nya memang mulus tapi untuk percintaan. Dania kalah telak.

KAMU SEDANG MEMBACA
DuDa (COMPLETED)
AcakDanuarta Putra Wijaya, Danu resmi menyandang status duda dengan satu orang anak ketika usianya menginjak 37 tahun. penghianatan, dan perselingkuhan itulah yang membuat pernikahan nya hancur. Mantan istri yang menjadi wanita karier membuat pernikahan...