Malam hari semua anggota keluarga Wijaya berkumpul di ruang keluarga tidak ketinggalan juga Siska dan keluarganya ikut hadir. Mereka semua berkumpul untuk membahas acara ulang tahun Denaya yang ke 6 tahun.
"Jadi keputusan bagaimana?" tanya Pak Rahmat kepada anaknya.
Dania melirik suaminya, mengulurkan tangan nya untuk menggenggam tangan suaminya.
Dania tau suaminya itu tidak rela kalau mantan istrinya hadir di acara ulang tahun Denaya. Tapi ini juga demi kebahagian Denaya. Denaya ingin Mamah nya juga ikut merayakan ulang tahunnya.
Danu menatap Dania meminta persetujuan dan di jawab anggukan oleh Dania. Ia tidak mungkin menolak keinginan putrinya.
"Mbak aja yang undang mereka, tidak perlu memaksa kalau mereka tidak ada waktu." putus Danu akhirnya.
Membuat semua yang di sana tersenyum dengan keputusan nya.
Setelah segala persiapan di bicarakan mulai dari dekor hingga makanan yang akan di sajikan dan tamu undangan yang hadir, semuanya satu persatu meninggalkan ruang keluarga. Sudah waktunya istirahat.
"Kamu beneran enggak apa-apa?" tanya Danu lagi kepada istrinya yang sedang berada di meja rias.
"Enggak masalah Mas, aku juga belum pernah bertemu sama Mamahnya Denaya." setelah mengatakan itu Dania memoleskan krim malam di wajahnya. Rutinitas setiap malam yang tidak pernah tertinggal.
"Jangan pakai itu kenapa." ujar Danu tiba-tiba saat Dania akan mendekat ke ranjang.
"Apa?" tidak mengerti dengan perkataan suaminya barusan.
"Itu loh yang kamu oles-oles di wajah."
"Krim malam Mas." bergelayut manja di lengan suaminya.
"Nah itu!" menghirup aroma shampo yang menguar di rambut istrinya.
"Kenapa emangnya?"
"Pahit Dania kalau di jilat."
Dania mendongak, "aku kan enggak nyuruh kamu jilat Mas."
"Kan 'gituan' masak gak di jilat."
"Gituan apaan?" tanya Dania pura-pura tidak tau.
"Sini saya praktekin saja. Kelamaan." merubah posisi nya di atas Dania. Membuat Dania tertawa karena tingkah suaminya.
"Mesum!"
Danu tidak lagi membalas perkataan istrinya. Ia sedang sibuk melucuti pakaian istrinya.
Mereka berdua sama-sama tanpa sehelai benang. Dengan Dania di bawah dan Danu di atas Dania. Menggenjot nya tanpa ampun. Dania tau suaminya kalau sudah seperti ini pasti puas nya akan sangat lama.
Tenaga Danu seperti tidak pernah bisa habis. Karena walau pun malam nya sudah kadang saat pagi Danu juga akan meminta tambah. Beruntung sekali Dania penurut ia akan dengan senang hati menerima serangan dari suaminya. Serangan yang membuat tenaga dan peluh di tubuh nya terkuras.
"Mas.. Pelan.. Ah... " mengingatkan suaminya. Tapi tidak pernah di gubris karena Danu tidak akan bisa melakukan nya pelan.
"Maaf, tapi enggak bisa. Ah... Enak Dania.... Ah."
Dania menatap dari bawah, bibir nya tersungging ke atas, ketika melihat kepuasan di wajah suaminya. Dania bersyukur karena suaminya puas dengan aset yang ada di tubuhnya.
Danu tidak pernah mengeluh dengan tubuhnya dan itu membuat Dania senang. Karena dirinya sempat takut suaminya tidak puas saat melakukan dengan Dania. Tapi ternyata suaminya malah kecanduan dengan tubuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DuDa (COMPLETED)
De TodoDanuarta Putra Wijaya, Danu resmi menyandang status duda dengan satu orang anak ketika usianya menginjak 37 tahun. penghianatan, dan perselingkuhan itulah yang membuat pernikahan nya hancur. Mantan istri yang menjadi wanita karier membuat pernikahan...