Sesampainya Dania di Jakarta ia buru-buru ke tempat di mana meeting di adakan.
Restaurant bintang lima menjadi pilihan kedua perusahan tersebut. Dania benar-benar penasaran siapa rekan kerja nya ini.
Dania mencari meja yang di pesan sekertaris dan setelah menemukannya Dania berjalan menuju meja tersebut. Di sana sudah ada tiga orang laki-laki. Dan yang Danua kenali hanya satu Putra sekertaris nya.
"Malam, maaf terlambat." ujar Dania langsung duduk di kursi kosong. Ia tidak perlu formal dengan klien nya yang sepertinya sombong dan berkuasa ini.
"Tidak masalah Nona, ternyata kamu lebih cantik dari yang di foto." gurau laki-laki itu yang merupakan rekan bisnis Dania. Dan di sebelahnya ada sekertaris nya.
"Jaga bicara anda, mana berkas yang harus saya tanda tangani." melirik sebentar sekertaris nya dan beralih menatap klien nya.
"Pak Fajar masih ingin mengobrol dengan anda Bu Dania." terang sekertaris laki-laki itu.
Dania menggemelatukan giginya geram dengan orang di depan nya. Ia sangat kenal dengan bajingan di depan nya. Kenapa Papah nya tidak bilang jika klien nya itu Fajar Raharja. Buaya darat, playboy, ngeseks sana-sini di tambah lagi dia sudah ber istri dan punya anak tapi masih saja menggoda wanita lain. Benar-benar tidak waras.
"Saya tidak ingin waktu saya terbuang." ketus Dania. Membuat Fajar tersenyum smirk. Ia suka jika Dania marah kepadanya.
"Bagaimana kalau kita ke club Nona?" tawar Fajar. Yang membuat Dania menahan amarahnya.
"Maaf Pak Fajar anda sudah kelewatan." peringat sekertaris Dania.
Bukan tanpa sebab Dania memilih sekertaris laki-laki untuknya karena agar dapat membantu nya seperti saat ini. Jangan salah bukan pertama kali bagi Dania dan Putra menghadapi klien tidak berbobot dan tak berotak seperti ini. Sudah sangat sering. Karena semua klien, laki-laki tua maupun muda dan mapan semua mencari kesempatan saat Dania bekerja sama dengan mereka.
Entah menawari Dania tidur bersama mereka, ke club untuk minum atau menawari Dania menjadi istri simpanan mereka.
Beruntung lah Dania memiliki sekertaris seperti Putra, ia akan menolong Dania dan membnatu Dania dalam kondisi apapun. Putra juga mengajari Dania untuk bela diri demi melindungi dirinya sendiri. Putra adalah teman kecil nya dulu dan sudah memiliki istri dan sebentar lagi akan mempunyai anak. Karena istrinya akan melahirkan sebentar lagi. Istri dari Putra sendiri juga kenal dengan Dania.
"Bawa kemari akan saya tanda tangani berkas nya." meraih berkas yang di pegang sekertaris Fajar.
"Tidak semudah itu Nona."
Dania menatap jengkel laki-laki di depan nya. Ia muak.
"Apa anda tidak malu dengan anak anda Tuan Fajar?"
"Memiliki ayah yang bejat seperti anda!" sarkas Dania.
"Saya juga heran dengan istri anda, bisa-bisa nya ia masih bertahan dengan laki-laki seperti anda ini." meremehkan.
"Kamu mau aku menceraikan nya untukmu Nona?"
"Agar kamu menjadi satu-satunya." tersenyum ke arah Dania membuat Dania jijik.
"Oh sayang sekali Tuan Fajar, saya tidak berminat dengan anda. Barang bekas!"
"Dan ada hal yang harus anda tau, saya sudah menikah Tuan Fajar. Saya sudah punya suami yang sangat mencintai saya. Jadi berhentilah untuk mendekati saya!"
Semua orang di sana terkejut dengan pernyataan Dania. Karena tidak ada yang tau mengenai pernikahan Dania yang di adakan di desa itu.
"Anda jangan bercanda Nona." tersenyum meremehkan.
Dania menunjukan jari manis nya dengan cincin yang melingkar indah di sana. Membuat Fajar kicep.
Dania mengambil kesempatan ini, ia meraih berkas tersebut yang tanpa sengaja di letakkan di atas meja. Segera membubuhkan tanda tangan nya di berkas itu.
"Ayo putra! Kita pulang!" ujar Dania lantang membuat semua yang ada di meja itu tersadar dari lamunan nya.
"Kita belum tanda tangan kontrak Nona." ujar Fajar mencegah Dania pergi dari sana.
"Sudah. Lihat saja berkas nya."
Fajar meraih berkas itu dan benar dan benar, "sial!"
Dania tersenyum menang, Putra takjub dengan bosnya itu. Mereka berjalan pergi meninggalkan restaurant menuju ke mobil Dania.
"Keren!" mengacungkan jempol nya.
"Orang kayak gitu enggak bisa di baikin."
"Setuju gue sama lo."
"Ngomong-ngomong masalah cincin, itu beneran? Lo udah nikah?"
"Heem gue udah nikah, lumayan lama sih."
"Gila! Lo gak kasih tau gue." marah Putra.
"Dadakan gais, gue nikah sama duda anak satu." jelas Dania. Membuat Putra melotot.
"Gila! Lo jadi pelakor?" tuduh Putra.
"Eh mulut lo ya! Enggak gue enggak jadi pelakor."
"Lo nebeng?" tanya Dania ketika tidak melihat adanya pergerakan dari sekertaris untuk mengangkat kaki dari mobil.
"Iya, boleh ya?" harap Putra yang di balas mengendikan bahu acuh oleh Dania.
Dania melajukan mobilnya membelah jalanan kota Jakarta. Menuju ke rumah Putra yang tidak jauh dari rumah orang tuanya.
Dania dengan sifat nya yang berbeda itulah dia, seperti memiliki kepribadian ganda. Saat dengan teman, musuh, rekan kerja ia bisa berani seperti ini dan bicara ceplas ceplos tanpa filter. Tapi jika bersama orang tuanya, keluarga apalagi suaminya ia akan berubah lembut dan menjadi perempuan penurut.
Dan kalau di ranjang kalian bisa tanyakan pada Danu sendiri. Bagaimana istrinya bisa membuat nya puas dengan ber ronde-ronde dengan berbagai gaya. Sebisa mungkin Dania tidak mau mengecewakan suaminya. Biarlah dia yang lelah dan kehabisan tenaga asalkan suaminya puas dengan nafkah batin yang di berikan Dania.
Menyenangkan suami itu adalah pahala untuk istri.
"Udah sana turun!" usir Dania ketika mobil nya sudah berhenti di depan rumah minimalis milik Putra dan keluarga kecilnya.
"Makasih ya!" keluar dari mobil.
"Udah nebeng gak mau nyetirin lagi!" dumel Dania yang sukses membuat Putra tertawa.
"Sekali kali Bu." jawab Putra membuat Dania melotot ke arahnya.
"Bercanda bosku. Assalamualaikum." setelah mengatakan itu Putra berlalu menuju pintu rumah nya masuk ke dalam lebih dulu tanpa mengantar kepergian Dania.
Dania memutar bola mata malas, segera melajukan kembali mobil nya untuk ke rumah orang tuanya. Dia sudah lelah.
"Langsung ke kamar Dan?"
"Iya Mah, capek. Papah aku langsung ke atas." beralih menatap Papah nya.
"Iya, selamat ber istirahat sayang."
Dania mengangguk, menuju ke kamar nya. Ia lelah tubuh nya seperti remuk karena dari desa ke Jakarta di tambah lagi ia harus ke restaurant.
"Hari yang melelahkan." lirih Dania sebelum tertidur.
Thankyouu.
Dania keren sih wkwk.
Bingung mau nulis apa intinya makasih. Dan maaf banyak typo

KAMU SEDANG MEMBACA
DuDa (COMPLETED)
RandomDanuarta Putra Wijaya, Danu resmi menyandang status duda dengan satu orang anak ketika usianya menginjak 37 tahun. penghianatan, dan perselingkuhan itulah yang membuat pernikahan nya hancur. Mantan istri yang menjadi wanita karier membuat pernikahan...