Tiga belas

47 11 1
                                    

Tinggalin jejak kalian vote, coment
..
..
..

Semenjak kejadian kemarin dikantin Anggi merasa bahagia bisa sedekat itu dengan Zen.
tidak dengan Zen yang merasa biasa saja dan cuek.

" Tau nggak gara gara kejadian kemarin dikantin, sampai-sampai tadi malam kebawa mimpi" ujar Anggi

" Alah..palingan juga boong" pekik Alin

"IRI BILANG BOSSS" jawab Anggi kesal

" Alah..boong tuh.." kesal Alin

" Tanda tanda orang iri ya kayak gitu" balas Anggi

" RATU HALU"  balas Alin

" Salah gue apa si Lin ,Lo nyari gara-gara Mulu padahal cuma sepele" tanya Anggi

" Salah Lo tuh banyak" jawab Alin

Mendengar pertengkaran sahabatnya arina yang sedari tadi di sampingnya  langsung melerainya  dan mengajak Alin untuk pergi dari tempat itu agar masalah tidak terlalu besar.

" Udah lah Lin nggak usah dibesarin masalah sepele" ucap arina

" Dia duluan lho Rin,kok kamu jadi belain dia sih" kesal Alin

" Aku nggak belain aku cuma membenarkan kenyataan" jelas arina

" Alah..Lo itu udah beda deh Rin semenjak ada si Anggi di geng kita" ujar Alin

" Berubah apanya Lin,aku gini aja kok" arina berusaha menjelaskan

" Lo itu lebih sering jalan,ngobrol sama Anggi, jeffro ketimbang gue yang jelas jelas sahabat Lo dari dulu rin" jelas Alin

" Gue gitu cuma gara gara" ucap arina

Gadis itu tak meneruskan ucapannya, karena alin akan tahu sendirinya keadaannya sekarang tanpa diberitahu

" GARA GARA APA RIN" bentak Alin

" Udahlah gue pengen sendiri dulu" marah Alin sedikit reda

" Maaf ya Lin kamu akan tau sendiri Lin, kenapa aku kaya gini" gumam arina dalam hati

Alin pergi meninggalkan arina dan tak menggubris omongan sahabat nya itu.

Disisi lain terlihat Zen sedang menguping percakapan antara mereka arina dan alin dan Zen merasa antara mereka berdua ada masalah, melihat hal itu Zen langsung menghampiri arina setelah Alin pergi meninggalkan gadis itu.

Entah ada apa ini laki laki itu menghampiri nya .

" Ada apa si" tanya Zen menghampiri gadis itu

Arina kaget  mendengar suara berat di belakang nya yang sekarang sudah berdiri di sampingnya.

" Nggak apa-apa kok Zen" jawab arina

"NGGAK ,PASTI ADA APA APA NYA" ngelak Zen penasaran

" Beneran nggak apa-apa kok" balas arina

Entah kenapa Zen menghampiri dan berbicara dan juga peduli dengan masalah gadis itu padahal pas ujian  kemarin ia hanya cuek dan jail.

" Nggak Lo harus cerita" paksa Zen

" Gini aja kalau Lo nggak mau cerita di sini bisa kok nanti habis sekolah  ketemu di taman dekat sekolah" jelas Zen

Arina bingung menerima atau menolak ajakan Zen, masalah nya jika ia menerima dan Anggi tahu pasti Anggi cemburu melihat Anggi seperti punya rasa dengan laki laki itu dan jika ia menolak maka Zen pasti memaksanya seperti tadi

" Gimana mau nggak?" Jelas Zen lagi

..

Sepulang sekolah Zen sudah menunggu gadis itu ditaman dekat sekolah
sedangkan tak terlihat arina disitu, setelah menunggu, arina akhirnya datang setelah ia menolak ajakan Anggi dan Jeff untuk pulang dengan mereka, gadis itu tak membawa sepeda.

Sekarang ia di antar jemput oleh sopirnya karena masalah kemarin keterlambatannya ia berharap tak  terjadi lagi kepadanya sedangkan Alin tak mengajaknya pulang bareng karena ia dan gadis itu sedang marahan perihal masalah tadi.

" Maaf lama ya.." tanya arina

" Nggak kok sini duduk" ajak Zen

Arina merasa tak percaya jantung berdetak kencang dan tubuhnya panas dingin.

" Mulai aja cerita nya" ujar Zen

" Jadi gini,kamu tau kan kejadian kemarin dikantin" ucap arina

" WAHHH UDAH PAKAI KATA KAMU NIH.." canda Zen

" Nggak aku serius" ucap arina

"TUHH UDAH PAKAI AKU KAMU" canda lagi Zen

" Nggak lucu deh.." kesal Arina

" Yaudah maaf,lanjut" maaf Zen

Setelah menjelaskan masalah tadi pagi , Zen pun mengerti dan akan berusaha menjadi penengah antara mereka.

Karena ia merasa gara gara ia  persahabatan mereka renggang

" Ya udah kalau gitu aku pulang dulu ya lagian udah mau sore" ucap arina

Sontak Zen langsung menyambar tangan arina dan mengajaknya untuk TOSS

Gadis itu terkaget kaget dan merasa tak percaya Zen seperti itu kepadanya.

Mendengar kejahilan Zen, arina langsung memalingkan muka dan langsung pergi meninggalkan laki laki itu sendiri di taman.

"ASSALAMUALAIKUM" pekik Zen
salam mengingat kan arina yang lupa salam dan langsung pergi meninggalkan nya

Mendengar dari kejauhan suara salam yang keras dan jelas arina langsung menjawab salam dari Zen dalam hatinya

Ia berharap tak ada murid SMA Al hikmah yang melihat ia dan Zen bertemu di sini , melihat Zen yang terkenal di sekolah takut ia akan di gosip kan dengan zen dan Anggi tahu akan bertambah banyak masalah nya.

Hai hai hai
Apa kabar semuanya
Jangan lupa tinggalin jejak 🐾 kalian vote, coment
Tunggu next part 🤗

Rindu untuk zenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang