Limapuluh Empat

15 2 0
                                    


..

Suasana pagi ini sangat dingin, diluar terlihat hujan namun tak begitu deras. Arina duduk termenung di depan jendela balkon kamarnya seraya memandangi langit yang hujan.

Mungkin langit juga merasakan apa yang gadis itu tengah rasakan. Arina terus saja kepikiran tentang kejadian semalam, ia juga terus saja memandangi benda kecil bulat dengan pemanis permata cantik ditengahnya kini melingkar dijari manis Arina.

Apakah ia harus senang atau sedih tentang Jeffro yang melamarnya semalam, ia tak tahu harus berbuat apa ini semua sudah direncanakan oleh orang tuanya. Sungguh ia kaget tiba-tiba saja Jeffro dan rombongan keluarga nya datang kerumah.

Tok tok tok

"Rin, makan nak. Sebentar lagi kamu kan mau pergi sama Jeffro" pekik Bunda Hanik dibalik pintu kamar anaknya itu.

Arina ingin saja marah, namun itu tak baik apalagi marah dengan orang tuanya. Sehingga ia menerima apa yang orang tuanya minta, mungkin saja ini yang terbaik baginya.

"Iya Bun, Arina akan siap-siap" jawab Arina

Dret dret dret
Getaran handphone Arina, membuat gadis itu melirik kearahnya.

Apa yang harus ia jawab pesan dari Zen, karena pagi ini Zen mengabari bahwa pria itu akan mengajaknya keluar. Namun hari ini Arina akan pergi keluar dengan Jeffro.

..

"Pagi bunda" sapa Jeffro yang sudah datang

"Duduk dulu Jeff" suruh Bunda Hanik

"Arina masih siap-siap Bun?" Tanya Jeffro

"Iya, belum makan dia malah...nanti kamu ajak makan dulu ya" Suruh Bunda Hanik

Jeffro tersenyum ia sudah menduga Arina pasti belum makan, karena sebelum ia masuk tadi ia melihat Arina yang masih duduk didepan jendela balkon kamarnya seraya memandangi langit yang gerimis.

"Iya Bun" jawab Jeffro

Dikamar Arina masih saja belum siap-siap, ia malah terus saja melihat pesan dari Zen harus ia balas apa agar pria itu mengerti.

"Rin, dibawah udah ada Jeffro nak..." Teriak Bunda Hanik yang kembali ke kamar Arina

Arina Langsung berdiri beranjak ke kamar mandi. LSebelumnya ia melepas cincin dan menaruh di meja belajarnya.

"Bentar ya Jeff, Arina masih mandi" ujar Bunda Hanik

..

Di rumah, Zen terus saja menatap handphone nya untuk melihat balasan dari Arina, namun sampai saat ini belum saja dibalas.

"Kenapa ya, Arina kok nggak bales pesan aku, padahal udah dibaca" keluh Zen

"Kenapa nak...?" Tanya Aisyah

"Ini mah, Arina kok nggak bales pesan aku ya" jelas Zen

Mamanya tersenyum anaknya memang sudah jatuh hati dengan gadis itu.

" Mungkin dia lupa kali membalas pesan kamu" ujar Aisyah

"Tapi nggak mungkin mah...biasanya itu dia langsung bales" ucap Zen

" Sabar aja nanti juga dibales" suruh Aisyah

..

"Rin, kok cincinnya nggak dipakai" ujar Bunda Hanik melihat jari manis anaknya tak ada benda kecil yang melingkar di tangan anaknya.

Arina lupa sebelum mandi ia menaruh di meja belajar, kemudian ia kembali ke kamar untuk mengambilnya.

"Kebiasaan anak itu, maaf ya Jeff". Pekik Bunda Hanik

Arina Langsung memakainya dan kembali kebawah dan siap untuk keluar dengan Jeffro.

Suasana mobil kini terasa hening, padahal biasanya mereka berdua tak sedingin ini di hari-hari biasa sebelum kejadian semalam itu merubah nya.

"Kita makan dulu ya..." Ajak Jeffro

"Langsung aja, aku udah makan Jeff" jawab Arina

Jeffro tertawa " Apaan sih Rin, kamu belum makan kan..." Balas Jeffro

Arina menatap Jeffro, lalu ia berfikir dari mana pria itu tahu bahwa ia belum makan. Tapi ia harus bohong agar hari ini segera terlewati baginya.

"Kita langsung aja" pinta Arina

"Kita makan dulu aja ya..., Eemmm makan bubur ayam enak tuh gerimis gini" pekik Jeffro

Sebenarnya Arina sangat lapar, apalagi sarapan bubur Ayam membuatnya sudah membayangkan hangatnya bubur ditambah suwiran ayam dan taburan kacang goreng ditambah kriuknya emping, sungguh membuat lapar.

"Mau ya..." Pinta Jeffro

"Yaudah...bentar aja kalau gitu" balas Arina

"Yeess" ucap Jeffro semangat

..

Zen terus saja menatap handphone nya, namun tak ada balasan, sehingga ia harus menelpon Arina harap-harap gadis itu mengangkatnya.

Arina sibuk makan bubur ayam nya tak menghiraukan handphone nya yang terus saja memberlihatkan profil Zen yang menelpon.

"Habis ini kita ke mall dulu apa nonton?" Tanya Jeffro yang sudah selesai makan.

Berfikir sejenak lalu ia menjawab pertanyaan Jeffro." Terserah kamu aja Jeff, kalau bisa jangan lama-lama" pinta Arina

"Yaudah kita nonton aja kalau gitu" jawab Jeffro

Arina mengangguk sambil menghabiskan bubur ayamnya yang begitu lezat.

Sambil menunggu Jeffro membayar buburnya Arina membuka handphone nya, ia terkejut sudah 2 kali miskolan dari Zen. Tak sempat membalasnya Jeffro sudah kembali, segera Arina menutup handphone nya dan kembali ke mobil.

"Makasih Jeff udah nganterin pulang" ucap Arina

" Iya, kan udah kewajiban aku" jawab Jeffro

"Yaudah aku balik dulu ya...salam buat bunda" pamit Jeffro

"Iya,salam balik buat Tante Sarah, hati-hati" ujar Arina

Sudah pergi, mobil Jeffro dari pekarangan Arina, lalu gadis itu masuk dan melihat bunda dan papanya diruang tamu menunggunya.

"Gimana Rin, hari ini?" Tanya sang papa yang tengah membaca koran

"Baik pah..." Jawab Arina

"Jeffro nya udah pulang?" Tanya balik bunda Hanik sambil senyum-senyum kepada sang anak berharap Jeffro mampir kesini.

" Iya barusan Bun" jawab Arina

Bundanya cemberut. " Kenapa nggak disuruh masuk dulu Rin?" Tanya bunda Hanik

"Dia langsung pulang Bun" Jawab Arina

"Udahlah Bun...Arina pasti lelah sudah seharian dia diluar, sampai rumah malah dicecar pertanyaan banyak" sela Irfan

Untung saja papanya membela Arina, kalau tidak ia pasti akan ditanyai terus oleh sang bunda.

Segera ia bergegas keatas dan langsung kekamarnya, hari ini sungguh membuatnya lelah.

Ia baru sadar dan keingat, pesan dari Zen belum sempat ia balas. Segera ia membalasnya.

'maaf Zen, tadi aku lupa kalau mau balesin chat kamu, soalnya dirumah banyak kerjaan'

Tak selang beberapa menit Zen pun membalasnya.

'iya nggak apa-apa kok'

'jadi mau nggak besok keluar'

'aku usahain ya...'

'yaudah ditunggu'

..

Gimana nih part ini, kalian tim mana nih... tim Arina sama Zen atau tim Arina sama Jeffro ?

Oh ya, Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan nya,🤗

Jangan lupa tinggalin jejak kalian vote coment 🤗

See you next part!

Rindu untuk zenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang