Tigapuluh Tujuh

14 4 16
                                    

--00--

Sesampainya di rumah Arina langsung ke kamarnya setelah bersalaman dengan bundanya.

Hari ini sangat melelahkan baginya, dan tak sengaja ia malah ketiduran dan tas masih disampingnya namun ia sudah mandi dan mengganti bajunya.

..

Malam ini Anggi pergi ke minimarket depan jalan raya yang letaknya tak jauh dari rumahnya untuk membeli sedikit cemilan dirumah sebab cemilan sisa kemarin sudah dihabiskan semua olehnya.

Krek..
Kring
Suara pintu minimarket yang terbuka saat ada pembeli datang.

Tak sengaja dompet nya jatuh setelah ia mendorong pintu, sebab ia tak mengerti apakah ini nyata ataukah sekedar mimpi, gadis itu menepuk pipinya apakah ini nyata ataukah sekedar mimpi. ia melihat seseorang yang ia kagumi, sehingga ia mendadak menjatuhkan dompetnya, mungkin gadis itu kaget.

Lalu ia mengambil dompetnya yang jatuh dibawahnya, setelah itu ia berjalan mendekati pria itu, dan sedikit mendekat memperhatikan wajah pria itu, memang ini tidak mimpi melainkan ini asli.

Bruak..

Pria itu menabrak tubuh Anggi sehingga wajahnya bertatapan dengan dada yang ditutupi dengan Hoodie hitamnya, sungguh gadis itu gugup dan berkeringat dingin.

"Maaf, nggak sengaja" ucap Andi

"Iya,nggak apa-apa om" jawab Anggi dan langsung mengangkat wajahnya dihadapan pria itu.

Pria itu kaget setelah melihat Anggi dihadapannya yang ia tak sengaja tabrak barusan, sungguh kebetulan sekali menurut nya.

"Maaf ya nggi, saya nggak sengaja tadi" pinta Andi

"Iya nggak apa-apa om, beli apaan om?" Tanya Anggi

"Haduh, kenapa gue salting gini, terus kepo lagi, ya ampun nggi sadar nggi" gumam Anggi dalam pikiran

"Ini sedikit beli minuman sama makanan kecil, karena stok dirumah sudah hampir habis" jelas Andi

"Wahh kebetulan sekali, aku juga mau beli sedikit cemilan om" ujar Anggi

"Kebetulan sekali
Yaudah saya balik dulu ya" pamit Andi

Gadis itu berfikir kalau cuman beli cemilan di minimarket dekat rumahnya bisa, kenapa harus jauh-jauh ke sini, sebab rumahnya jauh dari Arina, dan sekarang ia membeli sesuatu dekat rumah ponakannya itu, sungguh bingung gadis itu.

Sehingga tak sadarkan diri dari melamunnya, lalu ia disadarkan oleh seseorang kasir yang membuat nya kaget, dan gadis itu langsung berbalik, ternyata pria itu sudah pergi sehingga ia tak sempat menanyakan kenapa harus beli di minimarket ini.

Sungguh ia malu kepada semua orang yang sedang berbelanja disana, semuanya menatap kearah gadis itu dan ia pun tak jadi membeli sesuatu karena sudah terlanjur malu.

..

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam, sebentar" jawab Hanik di dalam rumah

Rindu untuk zenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang