Limapuluh Satu

14 2 0
                                    

Selama les berlangsung Arina sangat terlihat fokus begitupun Anggi, sedangkan Alin sudah molor dipojokan sedari tadi, jam menunjukkan pukul 15.00 WIB guru didepan nya sudah lama berdiri disana terhitung sudah 2 jam.

"Sekian les matematika kali ini, lusa kita sambung lagi" ujar guru itu sambil membereskan buku-bukunya dan keluar kelas.

Semua murid terlihat capek, letih dan lesu. Sebelumnya terlihat sangat bersemangat namun lama kelamaan setelah merasakan nya kini terlihat tak bergairah.

..

Malam ini Arina belajar sungguh-sungguh karena besok hari pertama ujian, rasa dag dig dug pun ia rasakan.

"Makan malam dulu Rin" ajak bunda Hanik menghampiri nya ke kamar melihat anaknya masih fokus dengan belajar nya.

" Iya Bun, nanti Arina nyusul" jawab Arina yang masih belajar.

Tak kunjung datang ke meja makan, bundanya pun membawa sepiring nasi+ayam goreng kremes menu malam ini ke kamar anaknya itu.

Tok tok tok

"Rin, bukak nak" pinta Hanik di balik pintu

Krekkk

Arina terkejut melihat bundanya membawakan makanan untuknya.

"Bunda, nggak usah dibawa Keatas, nanti juga Arina akan turun" ujar Arina

"Udah bunda tunggu tadi dibawah, tapi kamunya nggak turun-turun jadi bunda ambilin lah" jawab Hanik

Arina mengambil makanan yang dibawa bundanya dan masuk kembali ke kamar nya, tak lupa ia berterimakasih kepada sang bunda.

..

Kini Arina sudah bersiap untuk mengerjakan ujian, tak lupa ia meminta doa kepada kedua orang tuanya agar ujian dimudahkan dilancarkan.

Memasuki ruangan ujian semua murid terlihat tegang.

Sudah 2 jam mengerjakan ujian pertama, hati semua murid terasa lega akhirnya ujian kali ini lancar dan dimudahkan.

"Miris banget tadi, aku hampir aja nyerah" keluh Anggi kepada Arina

"Sama, rasanya pas udah selesai lega aja gitu" tambah Arina

Ujian hari pertama lancar, kini Arina dan juga Anggi sebelum pulang mereka pergi ke kantin untuk mengisi perut sebab Anggi merasa sedari tadi di ruang ujian perutnya terus saja bersuara. Sehingga ia mengajak Arina kekantin.

Banyak pembolos yang pergi kekantin perihal malas dengan gurunya ataupun dengan pelajaran nya.

"Eh Sandi kok Lo bolos, gue bilang ke Tante Tika nanti" ucap Anggi kepada adik kelasnya itu yang juga sepupunya.

"Ampun deh kak Anggi, pergi aja sana sama bestieh lo" jawab Sandi dengan bahasa gaulnya.

"Oke, gue bilang nanti sama Tante Tika" tekan Anggi

Sesudah mengingat kan sepupunya itu Anggi pun tak bisa memperingatkan lebih kepada pria itu, sepupunya itu sangat keras kepala sudah 2 kali orang tuanya dipanggil ke sekolah untuk mempertanggung jawabkan perbuatan anaknya yang pembolos dan juga sudah juga diperingatkan orang tuanya namun tetap saja anak itu membantah dan akhirnya ia terkena skorsing ke dua kalinya.

..

"Hallo Tante"

"Haii Anggi, ada apa"

"Aku mau ngabarin kalau sandi ulah lagi Tan"

--

"Iya Tan, sama-sama"

--

Telepon itu sudah ditutup oleh Anggi bersamaan dengan Tante Tika, siap-siap saja sepulang sekolah Sandi akan terkena marah oleh maminya.

"Kenapa nggi kok senyum sendiri" tanya mamanya

Anggi menoleh kearah mamanya kemudian tersenyum." Sini mah, aku ceritain" pinta Anggi meminta sang mama duduk dan mendengar ceritanya.

Mamanya pun ikut tertawa setelah mendengar cerita anaknya itu. Yang dilakukan anaknya itu sudah benar biar Sandi merasa kapok.

--00--

Ikuti terus ceritanya, jangan lupa vote, coment nya guys.

Rindu untuk zenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang