Hai guys
.
.
Happy reading..
Malam ini jeffro dan keluarga diundang makan malam dengan keluarga arina.
Dengan adanya makan malam kali ini jeffro sangat senang karena keluarganya arina menerima keluarganya dengan baik dan sopan.
Semua orang di meja makan itu sedang diam menikmati sajian malam itu, arina langsung memulai pembicaraan supaya tidak terjadi suasana yang kaku, ia membicarakan pertandingan tim basket besok disekolah dan jeffro ikut didalamnya.
Mama dan papanya jeffro kaget tidak tahu bahwa anaknya ikut andil didalamnya, jeffro sengaja tak memberitahunya karena ia ingin memberi tahu keluarga nya saat menang nantinya.
"Rin,nanti habis lulus ,kuliah apa kerja?" Tanya Tante Sarah
"Belum kepikiran Tante" jawab arina
"Lho kok belum kepikiran, jeffro aja udah kepikiran,katanya sih mau kuliah" sindir Sarah dengan melihat ke arah jeffro
Bunda hanik pun sangat antusias ingin meminta arina agar mau kuliah dengan jeffro,namun arina masih ragu dan bimbang.
"Udah-udah,ayo dong makan lagi enak lho ini" pinta papa arina sambil menambah nasi yang sudah habis dipiringnya.
Setelah semuanya selesai makan jeffro dan keluarga pamit pulang, mereka sangat berterimakasih kepada keluarga arina telah mengundangnya makan malam kali ini.
Sebelum tidur arina sempat mengabari Anggi soal makan malam ini,Anggi terkejut mendengar cerita arina, akankah kedepannya akan terjadi sesuatu "pikir Anggi"
..
Pagi ini jeffro ikut memberi dukungan tim basket sekolah dengan membawa tulisan SMA Al hikmah pasti menang
Semua suporter bersorak menyemangati timnya yang ikut tanding hari ini.
Jelas jeffro ikut karena ia bagian dari tim basket setelah lulus seleksi kemarin ia sangat senang meskipun hanya sebentar karena ia akan pensiun.
Saat tiba tim sekolahnya bertanding, jeffro yang sedang duduk-duduk santai kini dipanggil pelatih untuk turun dari bangku penonton dan ikut pertandingan kali ini menggantikan posisi salah satu pemain karena pemain itu tak berangkat yang tiba-tiba sakit.
Jeffro merasa dirinya tak pantas dan kurang mahir karena baru beberapa hari ia latihan, tapi demi sekolah ia akan melakukan nya untuk kemenangan sekolahnya.
..
Pertandingan itu pun dimulai setelah wasit meniup peluit semua memberi dukungan kepada sekolah nya masing-masing
"SMA Al hikmah"
"SMA Al hikmah"
"SMA Al Hikma"Teriakan para pendukung, tak ingin kalah dengan SMA Al hikmah kini SMA pelita langsung menunjukkan semangatnya
"Sma pelita"
"SMA pelita"
"SMA pelita"Kini sekor SMA Al hikmah dengan SMA pelita beda tipis, jeffro berharap ia bakal mencetak gol.
Setelah berusaha tibalah jeffro kini membawa bola tersebut dan memasukkan bola ke ring dan akhirnya jeffro mencetak gol untuk SMA Al hikmah.
Sontak ia berlari dan memeluk pelatih disusul teman-teman nya, sungguh bahagia ia bisa memberikan poin untuk sekolah barunya, tak heran jeffro bisa memberikan nya karena ia dulu juga pernah menjadi pemain basket disekolah nya dulu.
"Pak kita menang" ujar jeffro
"Makasih Jeff, bapak dari awal sudah yakin kamu pasti bisa" ucap pelatih
..
Semua sekolah sepi semua murid pulang lebih awal karena ingin mendukung tim basket sekolahnya tanding.
Tidak termasuk arina yang tidak ikut melihat pertandingan nya karena ia hari itu tak enak badan.
Notif dari Anggi pun masuk
"Sekolah kita menang pertandingan"
"Syukurlah,aku ikut senang"
"Tau nggak siapa yang mencetak gol?"
"Siapa"
"Jeffro Rin,jeffro"
"Wahhh selamat ya untuk jeffro"
"Kalau aja Lo ada disana Rin,pasti jeffro tambah semangat"
"Apaan si nggi"
Kabar arina sakit terdengar oleh Zen yang bertanya ke Anggi yang saat itu sendiri menonton basket.
..
Badan arina malam ini terasa sakit mungkin efek kecapean kemarin.
Saat tiba membuka wa nomor baru masuk ke wa nya,ia bingung karena tak ada foto profil di nomor itu
Langsung arina pun membalas nya.Tak lama kemudian ornag itu pun membalasnya
"Aku Zen, simpen ya"
Melihat itu arina tersenyum kecil,merasa senang,kok bisa Zen mengetahui nomornya
Lalu arina pun menanyakan nya kepada Zen lewat pesan malam itu."Iya,
lho kok bisa dapat nomor ku dari mana Zen""Anggi"
Dari hal itu mereka mulai saling berbalas chat.
"Btw Lo sakit"
"Iya sedikit, sekarang sudah mendingan sih"
"Cepat sembuh ya,aku disini khawatir"Melihat notif yang dibalas Zen arina sedikit senyum dan terbangun dari kasurnya, kemudian ia duduk di kursi belajar
"Kok bisa"
"Bisa lah..oh ya kamu tadi bilang udah mendingan kan"
"Iya emang sedikit udah mendingan"
"Ohh itu ma gara-gara gue"
"Ihh nggak kok"
Arina membalasnya pun sambil senyum-senyum sendiri tak mungkin ia bilang sedikit mendingan karena Zen khawatir kepada nya takutnya dia ke Gr an meskipun hal itu memang benar
"Udah malam nih,sana tidur"
"Lo aja duluan sana"
"Ih kok ngatur"
"Biarin,kan Lo sakit"
"Yaudah gue duluan, assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam"
Melihat notif terakhir Zen barulah arina tidur,dan Zen pun menambah balasannya dengan mengirim gambar love
Tak lama pesan itu ditarik kembali olehnya untung arina tak membuka hp karena sudah terlelap dari tidurnya.Jangan lupa tinggalin jejak kalian vote coment semuanya
Semoga suka part ini🤗Part selanjutnya ada hal-hal menarik dari si Zen dan arina
Oh ya dapet salam nih dari mereka
Baik-baik ya disana katanyaSee you
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu untuk zen
Teen FictionIni cerita pertama ku, maaf jika ada kesalahan. Semoga kalian semua suka dengan cerita ku . . . [Follow sebelum baca] .. .. Happy reading Merindu dengan seorang laki-laki sholeh yang alim punya banyak teman cewek yang menjadikan nya dikenal dengan c...