Di ruang tamu Arina duduk termenung, entah apa yang gadis itu fikirkan saat ini. Sampai-sampai kehadiran Jeffro pun tak diketahuinya.
Jeffro yang memandang Arina pun penasaran sehingga ia beranjak kekursi Arina dan duduk disampingnya sambil memandang wajah Arina sangat dekat.
Arina yang merasa ada nafas-nafas hangat disekitar nya pun membuat gadis itu langsung menoleh dan ternyata ia sangat terkejut kehadiran Jeffro di samping wajahnya. Mereka saling menatap sangat dekat tak ada celah keduanya hanya saja hidung yang mancung diantara keduanya.
"Maaf, tadi aku lihat kamu ngelamun. makanya aku mau nyadarin kamu" ucap Jeffro salah tingkah dan malu
"Iya nggak apa-apa" jawab Arina
"Maaf ya...aku jadi cuekin kamu" pinta Arina yang juga salah tingkah.
Baru kali ini ia sedekat dengan seorang pria.
"Oh ya jadi gimana, mau nggak nanti malam jalan" ajak Jeffro
"Eemmm boleh " jawab Arina asal karena ia masih gugup kejadian barusan.
"Yaudah aku pulang dulu ya...soalnya udah lama disini, malah kamu cuekin" celetuk Jeffro sambil tersenyum.
Arina meringis malu dengan Jeffro, bisanya ia tak menyadari Jeffro di dekatnya yang membuat kejadian itu terngiang-ngiang dipikiran Arina.
"Salam buat Bunda" pinta Jeffro
"Iya, hati-hati Jeff" ujar Arina mengantar jeffro sampai di pintu rumahnya.
Segera Arina masuk kembali kedalam rumah dan menguncinya, karena bundanya sedang pergi untuk acara di masjid kompleks.
Dikamar Arina mendapat pesan dari Jeffro yang baru saja pulang.
'jangan ngalamun lagi sayang'
Sungguh Arina sangat kaget baru pertama juga ia mendapat pesan yang berbau seperti pesan Jeffro.
'Rin lihat kebawah'
'ada apa'
'coba aja kamu lihat kebawah'
Segera Arina melihat kebawah dari atas balkon kamarnya, sungguh ia terkejut dengan kejutan Jeffro yang membawa penjual balon.
"Kakek" ujarnya
Gadis itu tersenyum bisa kembali bertemu dengan kakek penjual balon itu, segera Arina turun kebawah menghampiri kakek itu dan juga Jeffro.
"Kakek, apa kabar?" Tanya Arina sembari menyalimi kakek itu.
"Baik nak, kamu juga apa kabar" tanya balik kakek itu
"Aku baik kek" jawab Arina tersenyum lebar
Jeffro melihat Arina sudah mulai tersenyum kembali, ia senang bisa memberi kejutan untuk Arina.
Segera Arina menggandeng tangan kakek itu dan mengajaknya masuk untuk berbincang-bincang.
"Ku kira tanganku yang digandeng"
"Hadehh" celetuk jeffro"Kabarnya nenek gimana kek?" Tanya Arina
Kakek itu tersenyum ikhlas.
"Istri saya sudah meninggal nak...sebulan yang lalu" jawab kakek tersebut
Hati Arina terenyuh mendengarnya, terus bagaimana kakek ini bisa hidup sendiri sedangkan anaknya sudah pergi meninggalkannya sendirian. Sungguh ia terkejut mendengar semua cerita kakek itu.
"Jadi anaknya kakek ternyata mamanya Angel" jelas Jeffro yang tiba-tiba mengejutkan Arina.
"Angel?" Ucap Arina
"Angel temen kita sekelas?" Ucapnya lagi meyakinkan.
Jeffro mengangguk.
"Kok bisa tahu kamu Jeff" tanya Arina
FLASHBACK < <
"Ribet banget sih, pindah-pindah mulu" grutu Jeffro yang duduk kursi taman sehabis menerima telepon.
Pria itu terdiam saat melihat sosok perempuan seumurannya itu memiliki sosial yang tinggi, ia mendengar sepatah kata perhatian yang diberikan oleh gadis itu kepada kakek itu.
"Baik banget gadis itu, nggak kayak si Anggi yang suka nya ngedumel terus nggak ada rem nya" ucap Jeffro takjub
Saat gadis itu sudah pulang dan terlihat membeli 2 balon dari kakek itu, tiba-tiba saja datanglah seorang perempuan muda yang kelihatannya gadis seumurannya datang dan langsung marah-marah kepada kakek penjual balon itu, ia mendengar perempuan galak itu terlihat sangat akrab tapi kenapa perempuan itu malah marah-marah kepada kakek penjual balon.
"Kakek jangan dekat-dekat sama orang itu ya!" Bentak gadis itu
"Kenapa cu...?" Tanya kakek itu
"Pokoknya jangan dekat-dekat sama orang barusan, kalau kakek masih bertemu dan deket sama dia, apalagi cerita tentang latar belakang kita. Aku nggak akan segan-segan nyuruh mamah nggak akan bayarin obat nenek!" Kesalnya
"Jangan cu...kasihan nenek kalau nggak minum obat, kakek akan menuruti mu" jawab kakek itu
"Bagus kalau gitu, yaudah aku pergi dulu" pamit gadis itu
Setelah mengamatinya ternyata perempuan itu ternyata cucu kakek itu dan nggak salah dengar Jeffro perempuan itu meminta agar kakek itu tidak dekat-dekat dengan gadis baik barusan.
"Keterlaluan ini, harus gue samperin" kesal Jeffro yang masih duduk di kursi mengamati nya
Saat ingin menghampirinya perempuan kasar itu malah pergi begitu saja tanpa perduli lagi dengan kakeknya.
"Kakek" sapa Jeffro ramah
Kakek itu tersenyum setelah menoleh ke pria itu.
"Perkenalkan saya Jeffro, maaf tadi saya nggak sengaja dengar pembicaraan kakek dengan perempuan tadi, apakah perempuan tadi cucu kakek?"
"Iya nak..."jawab kakek itu
"Keterlaluan banget kek cucu nya, yaudah Jeffro anterin pulang yuk" ajak Jeffro
"Nggak usah nak...saya harus keliling lagi" jawab kakek itu
Jeffro kasihan dengan kakek itu dan akhirnya ia membeli semua balon itu dan membagikan kepada anak kecil disana.
Berhubung balon sudah terjual semua maka Jeffro kembali mengajak kakek itu pulang. Dan akhirnya kakek itu mau diantar pulang olehnya.
"Makasih ya nak..." Ucap kakek itu
" Iya kek...ini ada sedikit uang dari saya semoga membantu istri kakek yang sakit, mohon diterima ya kekk.." ujar Jeffro memberikan uang dari dompetnya.
Kakek itu tersenyum dan berterima kasih kepada Jeffro. Disana ia juga bertemu dengan istri kakek itu dan benar istrinya terbaring sakit di kasur yang tidak seempuk kasur dirumahnya.
..
"Jadi kamu tahu semuanya" ujar Arina
Jeffro tersenyum dan mengangguk.
"Angel itu memang keterlaluan sih..." Ucap Jeffro
Arina baru tahu hal ini, tapi kenapa Jeffro menyembunyikan semua ini.
..
Segini dulu part 56
Jangan lupa tinggalin jejak kalian vote, coment.See you next part 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu untuk zen
Roman pour AdolescentsIni cerita pertama ku, maaf jika ada kesalahan. Semoga kalian semua suka dengan cerita ku . . . [Follow sebelum baca] .. .. Happy reading Merindu dengan seorang laki-laki sholeh yang alim punya banyak teman cewek yang menjadikan nya dikenal dengan c...