Sembilan

66 16 3
                                    

Terlihat seorang gadis sedang berjalan sendirian di pinggir jalan menuju taman dekat komplek perumahan dan sedang menikmati udara sore hari yang begitu segar

" Alin gimana sih, katanya sore ini jadi kok malah belum datang-datang " gumam gadis itu arina yang menunggu Alin sambil duduk di kursi taman

Setelah menunggu beberapa menit arina melihat seorang kakek penjual balon separuh baya
ia teringat kakeknya yang sudah meninggal 4 tahun silam karena penyakit tua nya yang membuat gadis itu terharu lalu ia menghampiri kakek penjual balon itu

" Assalamualaikum kakek" ucap salam arina

" Wa'alaikumussalam nak.." jawab kakek separuh baya penjual balon

" Maaf kek , mau nanya kakek jualan sendirian?" Tanya arina

" Iya nak sendirian anak-anak kakek sudah punya keluarga sendiri jadi kakek cari uang sendiri untuk nyambung hidup sendiri" jawab kakek itu

Arina terdiam tersentuh hatinya dan merasa sedih, terharu mendengar cerita kakek penjual balon itu

" Kalau istri kakek dimana?" Balas arina

" Istri kakek dirumah nak,sudah tua dan sudah sakit-sakitan juga jadi aku suruh tetangga dekat rumah untuk menjaga nenek" jawab kakek itu

" Emmm.. kakek biasanya jualan di taman kompleks ini?" Tanya lagi arina

" Kadang-kadang nak kalau kuat ya jualan kalau nggak kuat nggak jualan" balas kakek itu

" Satu balon biasanya berapa kek?" Tanya arina

" Satunya 10.000 nak" jawab kakek itu

" Ya udah kek saya beli 2 ya, yang warna pink sama kuning" balas arina

" Ya udah kek saya beli 2 ya, yang warna pink sama kuning" balas arina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kakek itu terlihat senang setelah arina membeli balon nya

"Alhamdulillah rezeki hari ini, untuk beli makan sama obat nenek" gumam kakek itu

Setelah membeli balon arina pun kembali ke tempat duduk dan menunggu Alin yang tak kunjung datang sedangkan hari sudah mulai senja
Gadis itu pun membuka handphone nya dan melihat notif dari Alin

Alin:
Rin maaf hari ini nggak jadi ketemuan di taman ya..

Soalnya aku disuruh mama ku nemenin adekku periksa gigi

Arina:
ya udah Lin,nggak apa-apa
aku pulang aja


Setelah melihat pesan dari Alin yang tidak jadi ke taman arina pun segera pulang karena waktu sudah senja.

Meskipun ia tidak jadi ketemu dengan alin ia tetap senang karena bisa mendengar cerita dari kakek penjual balon itu ia bersyukur masih diberi rezeki oleh yang kuasa.

Gadis itu berjalan dengan satu tangan masih menggenggam 2 balon tadi yang ia beli dan menikmati senja yang begitu indah membuatnya semakin senang.

Dan ia teringat balon yang ia beli tadi akan di apakan balon itu diterbangkan atau di berikan ke Sasa anak kecil tetangga samping rumahnya.
ia merasa bingung

" Emmm gimana kalau satunya aku simpan dikamar satunya aku kasih aja ke Sasa" gumam arina

..

" Assalamualaikum " ucap salam arina

" Wa'alaikumussalam, ada arina ke sini. Ada apa Arin?" Jawab ibu Sasa yang sedang menyiram tanaman menjelang magrib

" Sasa nya ada Tante?" Tanya arina

" Ada kok,emang kenapa Rin?" Jawab ibu Sasa

" Ini tadi saya beli 2 balon, saya kepikiran memberikan 1 balon ke Sasa" balas arina

"Oh gitu, bentar ya tante panggillin Sasa dulu, soalnya dia sedang nonton tv" ujar ibu Sasa

Setelah menunggu Sasa di ruang tamu, Sasa pun akhirnya keluar

" Kak rindu" ujar Sasa

"Sasa" balas arina dan memeluk anak kecil itu

"Kak, sasa rindu kakak, Kak rindu kok jarang kesini sih" ujar Sasa

" Maaf ya sa,kakak baru bisa kesini hari ini" balas arina

" Kenapa kak"tanya Sasa sambil melepas pelukan keduanya

" Kakak ada banyak tugas jadi bisanya hari ini,maaf ya.." ucap arina

" Gimana kalau kakak kasih Sasa balon aja, kakak ada balon nih.." ucap lagi arina

" Mau kak, mau kak" antusias Sasa spontan dan ia merasa senang

" Nih kakak beri warna pink sesuai warna baju kamu" ucap arina

" Terimakasih kak rindu" balas Sasa

Sasa yang masih duduk di bangku TK , sejak kecil sudah mengenal arina. sejak anak kecil itu pindah samping rumah arina dan ia sudah sering memanggil arina dengan kak rindu karena hanya arina yang ia anggap seperti kakak sendiri ,karena ia tidak punya kakak dan arina juga tidak punya adik dan membuatnya akrab

" Gimana sudah senang kan nggak sedih lagi kan?" Tanya arina

" Iya kak, aku senang" jawab Sasa

" Tapi kak rindu besok kesini lagi ya..main sama aku" ujar Sasa

" SIAP BOSS" jawab arina

" Ya udah ini kakak pulang dulu ya..ini mau magrib soalnya" ucap arina

" Iya kak hati-hati ya.." jawab Sasa

" Tante ,arina pulang dulu ya, assalamualaikum" ucap arina

" Iya Rin, hati-hati ya salam buat bunda" jawab ibu Sasa

" Iya Tante" balas arina

Tunggu next part selanjutnya
Jangan lupa vote,coment



Rindu untuk zenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang