Assalamualaikum, Jangan lupa tinggalin jejak kalian, votemu adalah semangat ku dan juga coment.
--00--
Malam ini Arina harus memberanikam diri untuk bisa bicara dengan Bundanya, sebab malam ini ia akan bertemu dengan Zen.
"Bun, Arina keluar bentar ya..Zen ngajak ketemuan" ujar Arina
"Ini udah malam lho Rin, dan udah jam 7 juga" jelas Hanik
"Tapi Arina udah janjian Bun tadi siang, nggak enak nanti kalau nggak dateng" jawab Arina
"Yaudah hati-hati jangan pulang malem-malem" pinta Hanik
"Makasih Bunda sayang" ujar Arina dan memeluk Bundanya itu
..
Sesampainya di cafe deket asrama pria itu, disana belum nampak pria itu disana, mungkin ia harus izin dengan pengurus nya dulu.
Tak lama pria yang ditunggu pun akhirnya datang dan menghampiri Arina.
"Assalamualaikum" salam Zen
"Wa'alaikumussalam, akhirnya datang juga " salam Arina
"Ini siapa namanya?" Tanya Zen yang membelai rambut gadis itu
"Aku Sasa" ucap Sasa
Arina mengajak Sasa untuk pergi dengannya. Dan Alhamdulillah nya Sasa diperbolehkan oleh mamanya, dan Zen tadi siang juga berpesan untuk mengajak orang lain untuk menjadi teman. Sebab takutnya ada yang melihat disekitarnya dan menimbulkan fitnah nantinya.
Sungguh pria sangat baik dan mempunyai tata Krama yang baik menurut gadis itu, namun hanya satu kesalahan dari diri pria itu, yaitu menebar pesona nya kesemua perempuan di sekolah sehingga terhitung 5 perempuan dulu dan sekarang dekat dengan pria itu, terutama Susan yang sudah menjadi pacarnya sekarang.
"Maaf Rin, aku sedikit telat" ucap Zen
"Nggak apa-apa Zen, aku ngerti kok"
"Jadi apa yang mau diomongin?"
"Kak Rindu, aku mau makan" pinta Sasa ditengah pembicaraan Arina dan Zen
Sontak Arina dan Zen pun tertawa kepada gadis kecil itu yang malang, lalu Zen pun memesan sup hangat untuk mereka bertiga dan juga minuman Jus.
Tak lama pesanan pun datang dan Sasa sangat senang malam ini.
" Maaf Zen, sekarang bisa dibicarakan "ujar Arina
"Iya bentar, makan dulu lah" ajak Zen
"Zen, ini udah malam, kasihan Sasa kalau kemalaman" pinta Arina
Zen pasrah dan mulai menceritakan sesuatu serius didepan Arina, bahwa ia menyukai Arina sejak pertama kali bertemu dengan gadis itu saat diruang ujian dan dari itulah ia berani mendekati gadis itu, meskipun gadis itu terlihat pendiam dan nampak cuek tapi setelah berkenalan dan berteman baik dengannya pikiran nya itu salah meskipun gadis itu pendiam namun ia tidak cuek, namun ia malah baik hati Sholehah itulah kriteria Zen suka.
Namun bagaimana dengan Susan yang sekarang pacarnya, saat ditanyai soal Susan, Zen selalu mengelak mengalihkan pembicaraan nya.
Arina ingin sekali menceritakan sesuatu yang terjadi kejadian waktu malam itu ia bertemu dengan Susan dengan seorang pria, namun itu akan ia pendam sampai keadaan baik. Jika tidak ia pendam sendiri ia takut akan dicap oleh semua orang sebagai penghancur hubungan orang.
Untung saja Sasa tak mendengar percakapan kakaknya itu, karena ia sangat menikmati makanan yang berada didepannya, sedangkan Arina dan Zen berdiri didekat kaca besar sedikit menjauh dari tempat Sasa agar anak kecil itu tak mendengar obrolan mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu untuk zen
Roman pour AdolescentsIni cerita pertama ku, maaf jika ada kesalahan. Semoga kalian semua suka dengan cerita ku . . . [Follow sebelum baca] .. .. Happy reading Merindu dengan seorang laki-laki sholeh yang alim punya banyak teman cewek yang menjadikan nya dikenal dengan c...